Part 1

52 5 0
                                    

TING TONG TING TONGGG!

Srrtt.. bdak! bug!

     "Ughh.." aku menggeliat diatas lantai kamarku yang dingin saat aku jatuh dari kasurku karna-

TING TONG TING TONGGG!!!

     Aku berlari menuruni tangga menuju pintu utama rumah-orang tua-ku dan membuka pintu berwarna putih gading tersebut dan menemukan Via -tetanggaku- yang sedang menatapku seperti aku-siap-untuk-dilahap.

Oh, otak dan jiwaku belum sepenuhnya terkumpul aku rasa.

     "Ka Lettaaaa lama amat sih buka pintunya" kicau Via langsung padaku sambil berlalu masuk kedalam rumah-orang tua-ku.
Oh, tiga tahun mungkin tidak cukup untuk merubah sikap tetangga kecilku itu.

     "Eh kamu main masuk rumah orang aja sih, lagian kamu bukannya sekolah. Bentar lagi UN, kan?" Aku mengernyitkan dahiku begitu aku sadar via tidak memakai seragamnya.

     Sekedar informasi, aku baru saja pindah 'kembali' ke Jakarta dan Papa bilang aku bisa masuk sekolah baruku mulai senin besok. Sigh.

     "Ampun deh ka letta yang dari dulu lemot padahal IQ nya mau ngalahin Einstein" aku memutar bola mataku seketika.
"Ini kan hari minggu ka Letta masa iya aku tetep sekolah? Bisa-bisa otakku berasap seminggu penuh diisi sama materi dan tugas" lanjutnya yang mulai menilaiku dari ujung rambut sampai kaki. Ini anak ngapain sih?

     "Terus kamu mau apa pagi-pagi rusuh dirumah kakak?" Aku mengedarkan mataku keluar rumah tepatnya garasi disebelah rumah.

     Ck! Pantes ini anak gedor-gedor taunya udah pada berangkat kerja. Dan sepertinya mbak Tika -pembantu dirumahku- sedang pergi kepasar.
Aku kembali fokus pada Via yang mulai berkicau lagi, uhh aku masih mengantuk!
"Kakak kan baru balik, jadi aku mau ajak kakak jalan kayak dulu" jelasnya dengan mata berbinar.

     "Oke, walaupun kamu ganggu acara tidur kakak," dia melotot kearahku, aku melanjutkan "tapi karna kakak juga kangen suasana jakarta jadi bolehlah tapi aku mandi dulu" Via mengangguk semangat dan mulai menyalakan TV untuk mencari kartun favoritnya. Aku menghela nafas.

Dasar anak SMP!

***

     Oke, Cuma jalan ke mall doang, kan? Sip, aku pake kaos stripless hitam-putih lengan panjang dipadu dengan jeans hitam selutut dan converse cukup untukku. Oh, jangan lupakan jam tangan hitam yang telah melingkar manis dipergelangan tanganku. Aku menyambar tas kecil untuk ponsel dan dompet, lalu melangkah menuruni anak tangga dan menemukan Via sedang sibuk dengan ponselnya sedangkan TV didepannya sudah dimatikan.

     Aku berdeham untuk mengalihkan Via dari ponselnya dan tersenyum lebar seraya berjalan padanya berniat merangkul tetanggaku -yang sudah aku anggap adikku- itu.

     "Lama banget ih kak letta! Sampe kartun kesukaan aku selesai aja kakak baru turun" dia cemberut sementara aku nyengir tidak berdosa.

     "Oh, kamu sendiri yang ajak aku jalan ketika aku baru sampe rumah semalam dan pakaianku masih berada dikoper" bibirnya sudah seperti bebek milik pak Arman tetangga kakekku yang berada jauh dari kota ini.

     "Udah ntar aku traktir es krim dikafe biasa" dan bibir tipisnya mulai kembali merekah, ya ampun.

     Aku mengeluarkan mobil jazz merah pemberian Papa beberapa bulan lalu saat ulang tahunku tapi baru bisa aku gunakan sekarang, yasudahlah. Aku melajukan mobilku kearah jalan didepan rumah saat seseorang meneriakkan namaku, aku menoleh dan bibirku tertarik dikedua sudut membentuk senyuman.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang