Motor sport merah itu kini berhenti di depan sebuah mansion yang sangat besar. Namja itu melepaskan helm merahnya yang sejak tadi bertengger manis di kepalanya.
"Gomawo, yonghwa-ssi" shinhye turun dari motor yonghwa melepas helm yang ia kenakan dan mengembalikan pada sang pemiliknya.
"Emm~ cheonma, jadi apakah aku boleh mampir ???"
"Eoh ???" shinhye kaget. "Ah~ tentu saja boleh, kajja kita masuk" ajak shinhye pada yonghwa.
"Aniya~ kapan-kapan saja aku akan mampir" jelas yonghwa.
"Ck... Bukannya tadi kau bilang ingin mampir ???"
"Aku hanya bertanya bukan ingin mampir sekarang"
"Arraseo" ucap shinhye singkat dengan penuh senyuman.
"Geure, masuklah sepertinya sebentar lagi akan hujan" ucap yonghwa sambil melirik ke atas langit.
"Emm~ kau berhati-hatilah tuan Jung" shinhye membalikan badannya berjalan menuju pagar tinggi yang sudah terbuka, namun sebuah suara lembut mengintrupsi langkahnya dan kemudian berbalik.
"Shinhye-ssi, apa kita bisa seperti ini lagi besok dan seterusnya ???" tanya yonghwa agak ragu.
Shinhye yang mengerti maksud yonghwa pun kembali berjalan menuju arah motor yonghwa.
"Tentu saja, kita teman sekarang" ucap ShinHye mantap, "handphone mu ?" pinta shinhye sambil menengadahkan tangannya.
Yonghwa pun dengan ragu mengambil handphone pintarnya dari saku celana belakang, dengan cepat shinhye menyambar handphone milik yonghwa, mengetikan sesuatu di sana dan kemudian mengembalikan lagi pada yonghwa.
"Jangan lupa telpon aku, berhati-hatilah sebentar lagi akan hujan" kata shinhye cepat kemudian berlari memasuki pintu rumahnya, menyembunyikan muka tomatnya dari pandangan yonghwa, dia benar-benar takut yonghwa melihatnya, bahkan sekarang entah kenapa lagi-lagi degup jantung shinhye 5x lebih cepat dari tadi siang.
Yonghwa yang masih berada di depan teras mansion shinhye pun hanya tersenyum melihat betapa cantiknya wajah shinhye saat memerah menahan malu, yah yonghwa benar-benar melihat rona merah itu di pipi shinhye.
***
"Ck... dia bahkan tidak mengirim pesan" dumel shinhye, entah sudah berapa kali dia mencek handphonenya takut-takut jika ada pesan masuk dari namja itu, JungYongHwa.
Drrttt.....
Getar itu, getar yang sedari tadi d tunggu shinhye, dan berharap itu adalah pesan dari namja itu. Shinhye membuka ponselnya, menekan aplikasi pesan yang ada kemudian tersenyum manis saat membaca pesan dari namja yang entah kenapa membuat perutnya serasa mengelurkan banyak kupu-kupu, apa mungkin shinhye jatuh cinta (?)
***
Namja itu terus mondar mandir, tanpa rasa lelah sekalipun. Yonghwa bener-benar bingung sekarang dilema antara ingin menelpon atau hanya menyapa lewat pesan. Yonghwa benar-benar dibuat bodoh sekarang oleh seorang yeoja, padahal sebelumnya ia belum pernah seperti ini.
Yonghwa mengambil tempat di ujung kasur empuknya, mengetikan beberapa kalimat namun kemudian dihapusnya dan itu sudah terulang 10x. Yonghwa bener-benar akan gila dibuatnya, yonghwa pun menekan send pada fiture yang ada d ponselnya saat ia tidak begitu yakin pesannya akan di respon positif oleh yeoja di sebrang sana.
to : hye angel
"Apa kau sudah tidur ? Apa besok kau senggang ? Bagaimana pergi menonton""Ah~ aku benar-benar akan gila sekarang juga" yonghwa mengacak frustasi rambutnya yang sedari tadi tertata rapi, dia meruntuki sendiri perbuatannya yang dengan gamblangnya mengajak shinhye pergi menonton sedangkan mereka baru kenal tadi siang. Ah~ aniya, shinhye yang baru mengenalnya tadi siang.
