Meet Up

3.7K 429 2
                                    

   Pria berkemeja biru tua bergaris menatap monitor komputer dengan serius diruangannya yang begitu mewah dan luas. Jari jemarinya menari-nari diatas keyboard seakan sudah hafal dengan letak alpabet disana. Dia sedang menyusuri berbagai situs internet.

Kim Minseok membaca artikel menarik diinternet. Terkadang inilah kebiaannya untuk mengusir rasa jenuh. Matanya menemukan iklan terbaru di halaman itu. Tertulis tour ke Swiss. Di iklan tersebut terpampang gambar cukup besar yang membuat Minseok tertarik untuk membukanya. Ia klik lalu menunggu loading dari layar komputernya.

Minseok membaca iklan itu dengan teliti. Iklan tersebut menawarkan liburan ke Swiss selama 1 minggu. Sebersit ide muncul begitu saja di otak Minseok. Dia berkeinginan untuk mengajak ke-5 saudaranya untuk berlibur kesana. Kini lengkungan pada bibir Minseok terukir indah.

Ia ambil ponsel layar sentuhnya lalu membuka lockscreen. Baru saja ia membuka lockscreen, tiba-tiba ia dikejutkan dengan telepon dari Lay sang adik.

"Annyeonghaseyo, hyung!"

"Ne,mwonde Lay-ah?"

"Sehunie, hyung!"

"Ada apa dengan Sehun?"

"Dia kecelakaan"

"MWO? MWORAGO?!"

Seketika tubuhnya bergetar hebat. Berita yang ia dapat saat ini membuatnya tak mampu lagi menggenggam ponselnya dengan benar.

"Datanglah ke rumah sakit JaeGu hyung, aku dan Chanyeol sudah dirumah sakit"

"Sudah kabari Junmyeon dan Kyungsoo?"
"Sudah, Junmyeon akan datang esok pagi dan Kyungsoo sedang dalam perjalanan"
"Geurae, gomawo Lay-ah"

Ia sambar jas hitamnya yang tergantung disudut ruangan dan memberitahu sekretarisnya untuk menyiapkan mobil di loby.

Dia berlari sekencang mungkin menuju loby. Semua karyawan menatapnya bingung. Tak biasanya Minseok seperti ini.

Dia masuki mobil sedan hitamnya dan bergegas menuju rumah sakit. Karena saat ini jam makan siang, macet tak bisa dihindari. Gelisah terus menyergap hatinya.

"GongSoo ssi, baliklah kekantor. Aku akan turun disini. Akan ku kabari bila urusanku sudah selesai" ujarnya pada sang supir.

"Tapi sajangnim...!"

Minseok sudah terlanjur keluar mobil. Kini ia berlari sekencang mungkin menuju rumah sakit. Jarak dari mobilnya berhenti  hingga rumah sakit masih cukup jauh. Namun hatinya menyuruh untuk sampai kesana bagaimanapun caranya. Dia tak ingin terjadi sesuatu pada adik bungsu kesayangannya ini.

⚫Rumah Sakit JaeGu

Lay dan Chanyeol duduk dikursi panjang depan ruang UGD. Sekarang Hunnie sedang dioperasi. Tak lama, Kyungsoo datang dengan wajah yang pucat. Sepertinya ia lelah setelah berlari sekencang mungkin dari apartemennya hingga rumah sakit. Memang apartemennya tak jauh dari rumah sakit. Ia bisa menempuhnya dengan jalan kaki.

"Sehunie eodisseo?" sahut Kyungsoo sambil mengatur nafasnya.

"Sedang dioperasi" Jawab Chanyeol pelan.

Chanyeol terus menundukan kepalanya. Dia urut sedikit dahinya yang sedikit pusing. Ia membayangkan betapa mengerikan kecelakaan yang dialami Sehun mengingat dia adalah pilot pesawat tempur. Rasa sedih menyeruak dalam dirinya. Ia tahan seluruh kesedihan yang ia rasakan saat ini. Pria tinggi ini ingin sekali menangis,namun itu tak akan terjadi didepan hyung dan dongsaengnya.

"Minseok Hyung!" Lay berteriak cukup keras.

Minseok datang dengan wajah yang lebih pucat dibandingkan dengan Kyungsoo. Keringat bercucuran di keningnya. Chanyeol segera membantu hyungnya untuk duduk disebelahnya. Kini mereka duduk bersama. Menunggu dokter keluar dari ruang operasi.

Operasi berlangsung selama 4 jam. Pria-pria dewasa ini terlihat kelelahan dan mengantuk. Kyungsoo bahkan sudah tertidur dibahu Lay.

Pintu ruang operasi terbuka. Dokter keluar dengan baju yang sedikit ada noda darah.

"Dok, bagaimana adik saya?" Chanyeol langsung berdiri dihadapan dokter.

"Dia mengalami pendarahan yang cukup banyak. Untung saja dia cepat dibawa kesini jadi kami masih bisa menolongnya. Ada beberapa luka seperti dibagian dahi,kaki dan dada. Tangan kirinya pun patah. Tapi syukurlah ia selamat"
Jelas dokter dengan sangat detail.

Rasanya tubuh Kyungsoo tak sanggup lagi berdiri ketika mendengar keadaan Sehun. Dokter pun permisi pergi meninggalkan ruang operasi. Setelah operasi, Sehun akan dipindahkan kekamar VVIP dilantai 9 rumah sakit.

Malam ini Chanyeol dan Minseok akan menjaga Sehun dirumah sakit. Kyungsoo dan Lay bertugas membawa baju ganti untuk Sehun diapartement adiknya ini dan kembali esok hari.
Diruang rawat, Sehun terbaring lemah disana. Kepalanya yang dibalut perban putih dan tangannya yang di gips seakan mengiris hati Minseok sebagai kakak tertua. Dia merasa tidak bisa menjadi kakak yang baik. Kakak yang melindungi adik-adiknya setiap saat.

"Jangan bersedih hyung, aku yakin Sehun kuat. Kau ingat saat ia jatuh dari tangga umur 6 tahun. Dia sama sekali tak menangis kan? Sehun itu kuat hyung..." sahut Chanyeol mencoba mengusir kekalutan yang hyungnya rasakan saat ini.

Minseok hanya tersenyum. Dia ingat Hunnie kecil. Bocah polos yang periang, jahil dan penurut. Anak kecil itu sering mendatangi dirinya dengan senyuman lucu dan mata sabitnya yang melengkung sempurna ketika tertawa.
Tanpa sadar Minseok meneteskan air mata kerinduan. Bukan kesedihan.
Chanyeol mengusap bahu kanan Minseok. Ia tahu Minseok menangis bukan karena sedih melihat Sehun terbaring lemah. Melain menangis karena merindukan Sehun kecil yang polos.

⚫Pukul 4 pagi
Udara pagi ini sekitar 10 derajat celcius. Langit masih gelap dan angin berhembus kencang. Perjalanan spiritual Chanyeol dalam mimpinya terhenti ketika ia dibangunkan oleh suara ponselnya yang berdering. Dengan mata yang menyipit, Channie melihat nama yang terpampang dilayar hp nya.

"Junmyeon hyung"

Segera ia angkat panggilan dari hyungnya dan beranjak keluar ruangan.

"Hallo, hyung?"

"Kau dimana? Aku sudah di Seoul"

"Ah jeongmal? Geurae, datanglah kerumah sakit JaeGu. Aku dan Minseok hyung ada disana"

"Okay, aku akan kesana"

"Ok. Aku tunggu"

Chanyeol kembali masuk keruang rawat Sehun. Saat hendak melanjutkan tidurnya, ia tak melihat Minseok hyung disofa. Dia menengok kesana kemari mencari sosok pria yang lebih pendek 10 cm darinya.

Saat ia berbalik, Chanyeol terkejut melihat wajah Minseok yang menyeramkan. Chanyeol berteriak cukup keras . Hyungnya ini tertawa melihat wajah Chanyeol yang lucu saat terkejut.

"Yak! Kenapa hyung ada dikamar mandi? Bukannya tadi kau tidur?"

"Aku kebelet pipis. Jadi aku bangun. Tahu kau sudah kembali dari luar, aku jadi berniat untuk mengagetkanmu hihihi"

"Ais -__- "

Hyungnya ini memang tahu apa kelemahan dalam diri Channie. Penakut dan kagetan. Dia memang hyung yang jahil.

Minseok dan Channie duduk bersama disofa krem ruang rawat. Mereka asyik menonton siaran tv. Sesekali Minseok mainkan ponselnya. Ia memberitahu sekretarisnya untuk menaruh berkas dan documen diatas meja kerjanya. Selagi memainkan ponsel, Minseok bertanya pada Channie yang asyik memakan kripik kentang rasa keju ditangan kirinya.

"Channie, tadi pagi telepon dari siapa?"

"Dari Junmyeon hyung. Dia bilang akan segera datang kesini. Dia bilang sudah sampai di Seoul"

"Baguslah..."

Pukul 6 pagi, Junmyeon sampai di rumah sakit. Ia masih mengenakan baju kerja. Sehari sebelum datang ke Seoul, Junmyeon memiliki jadwal yang sangat padat. Seperti meeting bersama perusahaan besar di London dan sebagainya. Tapi demi bertemu sang adik tersayang, ia cancel semua pertemuannya dan dia alihkan kehari yang lain.

Hyung [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang