Tahun ke-2 magangku dimulai. Pskiater Rumah Sakit Hanaya adalah pekerjaanku. Sebagai psikiater, aku sudah terbiasa dengan pasien yang selalu kabur keluar rumah sakit dan merasa dirinya normal.
Ya. Ada suatu pasien yang akan aku ceritakan. Namanya Rina, dia selalu merasa dirinya normal dan mencoba kabur dari rumah sakit. Suatu hari, saat dia mencoba kabur dari rumah sakit..Aku menemukannya di sebuh taman yang ramai sehingga cukup sulit untuk menemukanya
"Tolong aku mas, ada seorang pasien gila yang mengejar-ngejarku, aku sudah muak dengannya"
"Eh?"
"Kau tidak percaya? Lihat! ini kartu namaku, aku adalah psikiater di sebuah rumah sakit. Rina"
"Lalu?"
"Ahh itu dia, ingat, dia selalu berkata bahwa dirinya dokter""HEEEHHHHH JANGAN KABUR KAU!!"
"Mba, harap tenang aku tau kehidupanmu sulit.." ucap pemuda terhadapku.
"Itu pasien kuu!! Saya seorang dokter. Tolong minggir!!"
"Mba, tenang dulu mba"
"Kalau kau tidak mau minggir, aku terpaksa melakukan cara ini"
"Ya?"
Aku membanting pemuda tersebut dan..
"Arrggghhh". Dia kelihatan kesakitan seraya memegang kepalanya. Namun, apa daya aku tetap harus betanggung jawab atas pasienku yang kabur.
~~~"RINAAA BERHENTI KAUU"
Dengan sekali sergap aku menangkapnya, untungnya ambulan datang disaat waktu yang tepat. Rina langsung dibawa ke rumah sakit dan aku harus mencari pemuda tadi untuk meminta maaf karena nampaknya dia sangat kesakitan.
~~~"Arrggghhh". Toilet, mana toilet? Aku harus meminum obatnya di sana. Setelah menemukannya, aku langsung masuk ke salah satu bilik dan langsung menguncinya. Kumohon, jangan keluar saat ini. Waktunya tidak tepat. Kumohonnn
Argghhh ArggghhhCeklek. Suara bilik pintu terbuka. Seseorang yang keluar dengan tatapanya yang berbeda saat masuk.
"Aishh, gaya ini terlalu kuno. Hei bolehkah aku memakainya? Kurasa itu my style", ujarnya kepada seorang om om dengan memakai jaket kulit ala preman.
"Tidak, tidak mau"
"Kalau kau tidak mau..."
Hadeziggg. Orang itu memukul dan mencuri jaketnya.
~~~Akhirnya aku menemukan pemuda yang aku cari. Namun, tatapanya sangat berbeda dengan sebelumnya.
Saat aku berlari kepadanya, dia langsung menangkap tanganku seraya berbicara
"3 Desember 2015. Hari aku jatuh cinta padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa dia?
RomanceKebanyakan orang sudah menganggapku gila akan kepribadianku ini. Hanya dia seorang yang mengertiku, meyembuhkanku, bahkan membuat jantung ini berdetak begitu kencang. Siapa dia?