Kenalkan, dia itu ...

1K 42 3
                                    

Kamu masih perawan? Hmm,, sorry.
Kamu masih perjaka atau engga?
Sebenarnya apasih definisi perjaka? Kalo yang dimaksud perjaka adalah belum pernah berhubungan badan alias ML berati aku sudah tidak perjaka lagi dong?

Yeap, aku sudah melakukan itu. Diumur 20 tahunan, menurutmu wajar ga sih kalo uda ga perjaka lagi? Di negeri ini umur segitu pasti uda banyak yang ngelakuin hubungan intim tanpa ikatan pernikahan, ya kan? Dan kuakui aku masuk diantaranya.

Dan aku akan menceritakan kisahku bagaimana aku bisa dibilang tak perjaka lagi. Yang awalnya hanya kepo, pengen tau rasanya hingga ingin mencoba lagi. Aku bisa menyebutnya ini gila dan nekat karena ini hanya bermula dari sebatas teman.
Ingat cuma teman, teman bermain, teman seangkatan sampai teman diranjang.
Dan jujur, aku tak pernah menyesalinya.

"Van, tar malem gue nginep kosan lu ya? Gue lagi suntuk nih."

"Lah, suntuk kenapa? Ga biasanya elu kaya gini. Pacar lu kemana emang?" tanyaku pada Mika.

Kenalkan dia adalah Mika, temanku sd yang sekarang satu jurusan denganku. Dan dialah orang yang meracuniku untuk melepas keperjakaanku.
Nama aslinya Michael, tapi aku memanggilnya Mika. Banyak orang menyebut namanya Maikel atau Mikael tapi hanya aku saja yang memanggilnya Mika sedari kecil.

Mika dulunya adalah tetanggaku makanya aku kenal dia dari kecil dan menjadi teman sepermainkanku dikala itu. Namun saat naik kelas 6, Mika pindah keluar kota bersamanya keluarganya. Sampai hampir tujuh tahun aku tak pernah lagi bertemu dengannya. Hingga akhirnya di bangku kuliah lah kita bertemu lagi.

Dulu saat Mika pindah, aku sempat menangisi kepergiannya. Hehe..
Namanya juga anak kecil. Habisnya aku tak pernah punya teman dekat selain dia, makanya dulu aku merasa kehilangan banget.

Tapi kini kita bertemu lagi. Banyak perubahan yang dia alami sampai aku tak bisa mengenali wajahnya lagi. Waktu itu belum jaman hp berkamera, kamera yang berisi roll film pun aku tak punya makanya aku tak pernah memiliki foto kita berdua. Dan kenangan itu hanya disimpan di otak dan alhasil berakhir dengan lupa.

Dulu yang kuingat terakhir kali, waktu SD Mika itu berambut plontos, tubuhnya pendek dan gigi nya ompong satu dibagian taring. Yaa seperti Masao temannya Shinchan namun versi ompong.

Namun sekarang dia berbeda. Dia tumbuh tinggi, dengan rambut lebat lurus dan kulit yang putih bersih.

Parasnya rupawan, hidungnya mancung dan giginya berbaris rapi. Wajahnya sempurna, dengan alis tebal yang menbingkai wajahnya dan bibir ranum merah muda. Tubuhnya juga tegap bak model, sempurna lah pokoknya.

"Doi lagi piknik sama keluarganya ke luar negeri, alhasil gue jadi LDR'an deh"

"Tersera elu aja"

Sampailah kita dikamarku, tak banyak barang disini. Selayaknya kamar kosan cowok kaya gimana sih, paling ya gitu gitu aja.

Mika langsung merebahkan tubuhnya dikasurku dan memeluk guling.

"Elu kalo mau tidur bebenah dulu kali, jaket, sepatu sama tas lu dilepas. Tar kotor kasur gue"

"Iyee komandan"

Dilemparnya asal semua atribut yang di pakai hingga kolor dan kaos saja yang dipakai,

"Ck, pacar lu kok mau sih dapet cowok jorok kaya elu"

"Karena gue ganteng" jawabnya asal.

"Pede abis lu"

"Hahaha"

Aku duduk disamping ranjang dan langsung membuka laptopku. Ada tugas yang harus kukirim malam ini via email.

"Van, elu ga mau cari cewek lagi?"

Tanya Mika dikala aku lagi sibuk copy paste artikel dari internet.

"Hah? Apa? Cewe?" aku mengulang pertanyaannya.

"Yoih, elu baru aja putus kan?"

Deg.

Emang iya sih, baru delapan hari yang lalu aku kisah cintaku berakhir.
Berakhir memilukan. *sigh

"Bentar deh Mik, gue mau bernafas dulu. Miris kalo di inget-inget lagi mah"

"Hahaha,, makanya jadi cowo jangan terlalu baik, yang ada elu dimainin" ceramahnya.

Kulirik dia sekilas, ku tatap lagi layar laptopku dan kembali aku menghela nafas.

"Nih ya, cowo kalo terlalu baik, yang ada ceweknya jadi bosen. Alhasil cewe lu malah cari cowok laen kan? Trus elu ditinggalin, padahal kalo dilihat dari segi tampang menang elu jauh."

Sedikit ada bangga hati saat Mika bilang kalo wajahku yang intinya ga jelek-jelek amat.

"Gitu ya?"

"Tapi tetep aja elu bego, cewe lu dulu aja engga pernah elu cemburuin, ga pernah lu larang apa gitu.. Lempeng aja jadi laki, cuek banget sama cewe. Pantes elu ditinggalin."

Taik banget omonganya Mika, nyelekit gimana gitu dihati.

"Sialan lu"

"Lah emang bener kan? Jangan bilang belum pernah lu tidurin?"

Aku terhenyak.

"Belum, gue belum sejauh itu" jawabku jujur.

"Yaelahh.. Duh Vano, elu dari kemaren kemana aja?! Pacaran model lu kaya gimana sih?!" sungutnya hingga dia bangun dari tidurnya.

"Ya gitu aja, ga gimana gimana.."

Mika menghela nafas dengan prihatin.

"Lama-lama gue tidurin juga deh elu.. Sini gue ajarin biar pinter!"

Deep InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang