Jangan disitu..

923 43 15
                                    

Ku jauhkan badanku.  Kulihat wajahnya, matanya yang tadi tertutup kini terbuka, dia menatapku.

"Gimana tadi? Uda oke? Apa masih kurang?" kataku.

"Hmmm, kecepetan sih sebenernya, kaya ke buru-buru, tapi itsokeh lah buat pemula"

"Haaahhhh kudu sabar nih ngajarin elu" gumamnya.

Tubuh Mika langsung ia rebahkan dikasur namun kepalanya diatas pahaku sebagai bantalan. Doi memang sering gelendotan kebadanku.

"Jangan disitu Mik, kena titit gue ntar, turunan dikit pas dipaha aja" kataku mengkoreksi dan mengarahkan kepalanya kejalur yang benar.

Sedikit geli sebenarnya kalo kepalanya bergerak sedikit karena bergesekan dengan rambutnya.

"Nih ya Van, kalo cewe manja ke elu kaya gini, elu kudu kasih perhatian ke mereka" katanya sambil memegang ponsel ditangannya.

"Kaya gimana?"

Dia melirikku dan kembali lagi bermain dengan ponselnya.

"Mainin rambutnya, dielus-elus"

"Oh okee"

Kulakukan apa yang Mika ucapkan. Ku sisir rambutnya dengan jemariku. Rambut lebatnya terasa halus ditanganku. Kusisihkan helai helai tipis yang menutupi keningnya, hingga tampak jelas wajahnya yang rupawan.

"Van, gue laper. Bikinin mie rebus dong." pintanya.

"Kenapa ga bikin sendiri? Kan elu uda sering masak disini"

"Aahh gue cape, itung-itung bayar jasa buat ngajarin elu"

"Kan gue ga minta"

"Elu tuh ya, udah gue bantuin juga" sungutnya.

Aku diam meliriknya malas.

"Vanoo! Gue kelaperan, jangan buat gue jadi busung lapar, plis buatin gue mie" dia merengek sambil menggelengkan kepalanya hingga pahaku terasa geli karena gerakanannya.

"Hiihh bawel lu ah!" ku pencet hidungnya.

"Arghhrttt !! Sakit!"

Dia menepis tanganku dari hidungnya.

"Plis plis plis! Kalo enggak gue geleng geleng lagi nih!" Ancamnya.

"Yaudah minggir! Mau dibikinin ga?"

"Mau!" Dia bangkit dari tidurnya dan tersenyum mringis.

Kuberdiri dan menuju dapur, dan kubuatkan seperti apa yang Mika minta. Tak sampai 5 menit, mie buatanku jadi.

"Nih, tar di cuci sendiri. Gue mau tidur." Kuletakkan mangkok itu dimeja dan langsung kurebahkan tubuhku ke kasur.

Mika yang masih memegang ponselnya kini bangkit dan menyambut mie rebus buatanku dengan gegap gempita.

"Wah idaman nih!! Elu emang juara. Thanks ya Van, hehe"

Kuregangkan semua ototku dan meluruskannya, kemudian ku peluk gulingku,

"Elu ga ikutan makan?" tanya Mika disela-sela mengunyah.

"Buat elu aja, gue ga laper"

Ku pejamkan mataku dan memulai untuk mecoba tidur. Udara malam yang masuk melalui celah jendela berhembus menyapu kepenjuru ruangan. Lumayan dingin batinku, kueratkan lagi pelukan gulingku.

Ku putar lagi memoriku. Kuulang lagi kejadian yang barusan kulalui. Bersama Mika tentunya. Terbesit dibenak, kenapa aku pasrah aja ya atas apa yang Mika lakukan. Seakan, semua hal yang kita perbuat itu wajar kalo bareng dia. Coba sama temen yang lain, jatohnya malah geli geli jijik gitu pasti.

"Dingin yah, padahal enggak hujan loh" ucapnya sendirian.

Kubuka mataku malas tuk melihatnya. Padahal tadi aku uda hampir tidur. Sialan Mika, ganggu aja. Terlihat dia berdiri sambil minum air mineral kemasan. Cepet amat makannya.

"Uda elu cuci belum?" Ucapku malas.

"Udah dong" cengirnya.

Kututup lagi mataku dan..

"Yuk dilanjut lagi latihannya. Hawanya uda mendukung nih buat gituan!" katanya semangat.

Kubuka mataku sedikit dan kulihat Mika berjalan kearah dimana aku berbaring.

"Ayok Van! Gue semangat nih kalo udah makan! Yuk dilanjut lagi"

"Kalo besok pagi aja gimana?" Tawarku.

"Besok gue mau tidur sampe siang dan lagian mumpung gue ada mood nih buat ngajarin elu."

"Gue males nih tak bertenaga"

"Ah elahh gitu aja uda loyo. Sini gue kasi tau caranya bikin pasangan elu jadi kepengen buat gituan" katanya.

Tubuhku yang semula miring memeluk guling dibuatnya terlentang menghadap Mika dan posisinya dia masih duduk disisi kasur.

"Elu yang semangat dong! Tidurnya entar aja, ayok dilanjut!"

Aku menatap matanya malas-malasan.

"Gue bikin elu horny nih kalo elunya males gini." Ancamnya yang seperti menantangku.

"Coba aja kalo elu bisa" balasku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deep InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang