Happy reading. this is my first story, hope you guys enjoy it :)
Pemeran utama hati
Pemicu detak jantung ini (Raisa -Pemeran utama-)
Aku bersenandung kecil sambil menatap langit malam yang mendung, memandang langit yang kosong. tak ada bintang, bulan pun tak menampakkan wujudnya. semuanya tertutup oleh awan mendung.
Dapatkah aku? Menjadi pemeran utama dihidupmu? Mungkin harapanku terlalu tinggi.
Aku hanyalah pemeran pendanping dalam kisahmu, tanpa pernah menjadi pemeran utama pada bagian hidupmu.
Akankan seperti itu selamanya?
Curhatanku kepada gelapnya langit malam .
Berbaring di roof top rumahku sambil memandangi langit malam yang merupakan salah satu hobiku. Menceritakan seluruh kisah hidupnya kepada langit malam.
Hanya suara angin yang selalu memberikan pendapatnya, ditemani langit mendung, bau tanah setelah hujan yang menyeruak ke hidungku, tenang, dan damai itulah hal yang sangat kusukai.
Menikmati kesendirianku sambil meratapi kisah hidup.
Aku pun bangkit melawan hembusan angin malam yang mulai kencang. Membiarkan diri ini tenggelam dalam logika-logika cinta yang belum tentu bisa terpecahkan oleh sebuah pemikiran logis.
Hati ini seperti tergerak untuk berjalan menuju dermaga hatimu, namun mengapa otakku meminta untuk berjalan ke arah yang berbeda?
Beginilah jadinya ketika hati dan otak tak berintegrasi dengan baik.
Dia dekat, dekat sekali denganku. Tubuhnya pun bisa kuraih, aku bisa melakukan apapun bersamanya, aku bisa membuat lengkungan bulan sabit yang indah diwajahnya, aku juga bisa menciptakan suara tawa yang merdu dari suaranya, aku bisa mengeluarkan sejuta ekspresinya. namun ada satu yang tak bisa aku lakukan, yaitu mengambil hatinya.
Akankah selamanya rasa ini bertepuk sebelah tangan? Akankah hanya aku yang berusaha?
Semuanya tertulis disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT THAT
Teen FictionKetika tuhan telah memberinya tinta kehidupan, dan dia telah siap untuk menulis kisah-kisah hidupnya dilembaran buku kehidupannya. Berusaha merangkai kata agar menjadi kalimat indah seperti alunan melodi merdu yang selalu ia dengar. Sebuah kisah gad...