Mereka pun memasuki restoran pizza hut bergaya klasik itu. Dengan semangat Dira mencari tempat di samping jendela. Reno yang melihat hal itu hanya memutar kedua bola matanya dan mengikuti kemana perginya Dira.
"No, beli Green tea sama lasagna, sama meat lover yang personal yaa, plis plis plis" Ujar Dira memasang tampang puppy face-nya ketika menerima buku menu yang diberikan pramusaji
"Serah deh, berhubung gua tadi habis menang dan gua lagi berbaik hati, gua traktir deh" Ujar Reno santai
"Yaampun No, baik banget sih, terharu deh jadinya, yaudah mbak, meat lover yang personal 1 pinggirannya sosis, terus lasagna, sama green tea 1, minum lo apaaan No?" Tanya Dira "Samain aja mbak, greean tea" Ujar Reno
Setelah pramusaji itu pergi meninggalkan Dira dan Reno. Mereka pun menceritakan banyak hal, tepatnya Dira yang banyak cerita dan Reno menjadi pendengar yang setia.
"Eh No, tadi ada anak baru yang ngira gua pacar lo masak, dia kayaknya suka sama lo gitu, dia nanya-nanyain lo, ciyee fans lo nambah nih" Ujar Dira
"Tadi kapten tim basket SMAN 1 juga nanya-nanya tentang lo gitu, ciyee fans-nya juga nambah" ujar Reno
"Gua serius kali No, lo suka nggak sama dia, anak yang tadi duduk sama gue, cantik No, pindahan dari Australia, ciyee buruan gebet gih, keburu telat" Ujar Dira disertai kekehannya
"oo yang tadi, ntar deh gua piker-pikir" Ujar Reno sambil memandang keluar jendela
"Eh, yang kapten basket itu tadi seriusan No?" Ujra Dira penasaran
"emm, gimana ya Ra" Ujar Reno sambil menaikkan alisnya. "Ih No seriusan gua nanya" Ujar Dira mulai kesal. "Iyasih, terus dia minta ID Line lo gitu, yaudah gua kasih" Ujar Reno entang
"Sumpah lo No? Yaampuun, makasih ya No, gila dia itu ganteng banget yaampuun, pacar-able gitu yaampuun, makasih No udah ngasih ID Line gue ke dia, kalo gasalah namanya Bi, bi,siapa ya?" Ujar Dira mengingat-ingat "Binasah kali" Celetuk Reno "hush, gaboleh ngomong gitu sama calon gebetannya Dira" Ujar Dira sumringah
"Serah deh, tuh makanannya udah dateng, makan gih, biar tambah gendutan" Lede Reno "No, gua gabisa gendut keles, makan sebanyak apapun juga gini-gini aja" Ujar Dira
Akhirnya merekapun menyantap makanan yang telah tersedia di meja mereke. Sambil beberapa kali Dira dan Reno melemparkan gurauan yang membuat mereka tertawa bersama. Dira sungguh senang dengan suasana hangat ini.
________________________________________________
Di kursi penonton lapangan basket sekolahnya, dia sudah tenggelam dalam novel yang tengah ia baca, mengikuti alu-alur yang ada dalam novel tersebut, menikmati setiap untaian kata yang dituliskan oleh si pengarang. Hingga Dira tak lagi memperdulikan bola-bola yang di pantulkan oleh para pemain basket itu.
Ia sibuk memantulkan bolanya kesana-kemari, meng-oper ke teman mainnya hingga mencetak skor. Permainan lincahnya dapat membuat semua orang berdecak kagum. Reno sangat menyukai olah raga satu ini, dia akan sangat fokus dan hebat saat berada di lapangan basket.
Mereka berdua terlalu fokus dengan hobi mereka, hingga tak sadar jika ada orang lain yang tengah memperhatikan mereka dengan senyum mengembang.
Pemuda asing itu kini telah berada tepat di samping Dira, namun Dira tak meyadari keberadaan pemuda itu. Pemuda itu mengamati setiap ekspresi, tanggapan yang di berikan oleh Dira ketika Dira tengah tenggelam dalam cerita novel yang ia baca. Entah mengapa sejak pertandingan basket kala itu, mengamati wajah Dira menjadi salah satu hobi barunya.
"Kenapa Dika gapeka banget sih jadi cowok, padahal Dila lagi butuh, bodoh banget sih Dikaaaa" Komentar Dira pada novel yang ia baca sambil menutup novelnya. "Eh, lo siapa? Udah lama? Nungguin siapa lo disini? Lo Bukan anak sini kan?" Pertanyaan beruntun di berikan Dira kepada pemuda itu "Wartawan kalah sama cerewet lo, sampe gua bingung mau jawab pertanyaan lo" Ujar pemuda itu sambil terkekeh
"Eh sorry hehe, gue Indira lo bisa panggil gue Dira, lo?" Ucap Dira sambil mengulurkan tangannya "Gue Brian" Ucap pemuda yang bernama Brian itu sambil membalas jabatan tangan Dira.
"Ngapain lo disini? Nyari gebetan yaaa? Ato nunggu temen?" Ucap Dira sambil menunjukkan cengiran khasnya "haha, cuman kebetulan lewat aja sih, lagi main aja, soalnya lusa kan tanding lagi gue disini, kalo masalah gebetan ..." Ucap Brian menggantungkan kalimatnya sambil melihat lapangan basket yang mulai kosong. "Hayoooo nyari gebetan, ketahuan lo, emang siapa cewek yang mau lo gebet? Hahaha" Ujar Dira tertawa kecil "Yang mau gue gebet? Ga jauh dari sini kok ceweknya, sekarang dia ada di samping gue" Ucap Brian santai. Dira yang mendengar kalimat itu pun mematung.
"Ra, ayo pulang, gue ada janji nih sama nyokap" Ucap Reno memecahkan keheningan yang ada diantara Brian dan Dira. "Eh, yaudah Bri, gue duluan yaa, nebeng si kunyuk ini soalnya" Ujar Dira berdiri dari tempat duduknya. "Duluan Bro, sukses buat lusa yaa" Ucap Reno sambil bersalaman dengan Brian. Brian hanya membalas ucapan Reno dengan anggukan
Dira dan Reno pun meninggalkan gedung lapngan basket itu. Reno merangkul pundak Dira dan sesekali mengacak-acak rambut Dira karena ocehan yang diberikan Gadis berambut panjang itu. Tanpa mereka berdua sadari, seseorang yang kini sedang duduk tak jauh dari mereka tengah menatap punggung Reno dengan tajam, ia merasakan api kecemburuan menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Lo, udah mandi belom? Ogaj gue lo peluk kalo lo belom mandi" Ujar Dira sedikit menjauh dari Reno "Udah lah Ndro, lo kira gue dari tadi di ruang ganti segitu lamanya ngapain kalo ga ngantri mandi?" Ucap Reno sambil memutar bola matanya "Yaudah kalo gitu" Ucap Dira sambil mangut-mangut
"Lo sih PDKT mulu sama Brian." Ucap Reno sambil mengacak rambut Dira. "Lo cemburu yaaa, lo tadi kok kayak kenal banget gitu sama Brian?" Ujar Dira penuh selidik "Yakali gue cemburu, gue kenal sama dia soalnya kita sering ketemu pas tanding gitu" Ujar Reno sambil membuka pintu mobilnya.
"Lo suka yaa sama Brian?" Ujar Reno dengan smirks-nya "Gatau gue No, tapi dia kayaknya asik sih buat ngobrol gitu" Ujar Dira. "Yaaah, gua kira lo bakalan jatuh cinta, kapan Ndro lo jatuh cinta? Udah kelas XII nih, pubertas terlambat lo, ato jangan-jangan" Ucap Reno pura-pura frustasi. "Apaan? Lo kira gua lesbi? Enggak yah, udah buruan sampe rumah, gue laper nih" Ujar Dira mulai kesal dengan kelakuan Reno.
Reno pun menyalakan mesin mobilnya dan berjalan keluar dari area parker SMA-nya. Mereka pulang dengan keadaan hening, tanpa ada yang membuka pembicaraan hingga tiba di depan rumah Dira. Dira terlalu sibuk dengan ucapan yang dilontarkan Brian tadi. Apakah Brian bercanda atau serius dengan ucapannya tadi. Dira memasuki rumahnya dengan keadaan hati yang bingung.
Yeay part 5.
kalo di sekolah budayakan 7S, kalo disini buadayakan Vote dan Comment yaaa..
Thanks hope u enjoy it :*
![](https://img.wattpad.com/cover/56004916-288-k151189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT THAT
Teen FictionKetika tuhan telah memberinya tinta kehidupan, dan dia telah siap untuk menulis kisah-kisah hidupnya dilembaran buku kehidupannya. Berusaha merangkai kata agar menjadi kalimat indah seperti alunan melodi merdu yang selalu ia dengar. Sebuah kisah gad...