Part 1

696 27 3
                                    

"kenapa muka lu, gug? udah kaya anjing bulldog keguyur air comberan aja?" tanya monic sambil menonjok bahu gugi.

"udah sana lu, gue lagi males" jawab gugi sambil menepis tangan monic yang masih nangkring dibahunya.

"alaah sok sok-an badmood lu, kaya yang punya mood aja" monic menoyor kepala gugi. yang hanya di balas gugi dengan melengoskan wajahnya.
"eh jadi lo beneran badmood? emang kenapa sih?" tanya monic sambil merangkul bahu gugi

"gila tuh bokap gue. masa gue disuruh cari istri?! mana kalo ga nikah sampe akhir bulan ini fasilitas gue dicabut lagi" jawab gugi kesal.

"SERIUSSSSS??! HAHAHAHAHAAAAAAAH MAMPUS LO" monic tidak bisa berhenti tertawa.

"kampret lo malah ngetawain gue" gugi mendelik kesal ke arah monic. "lagian, kalo fasilitas gue dicabut, lo juga ikut rugi ga bisa makan gratis lagi" lanjutnya. monic pun berhenti tertawa dan tampang bahagia atas penderitaan temannya digantikan dengan tampang paniknya yang konyol. gugi menoleh ke arah monic dan menemukan ekspresi konyolnya.

"Sumpah muka lo jelek banget" ucap Gugi sambil menoyor kepala Monic.
Monic tidak merespon gugi dan masih mempertahankan tampang panik konyolnya.

"Pokoknya kita harus cari cara buat lo nyari istri secepetnya. Kalo perlu kita harus ke biro jodoh" ucap monic heboh

"Lo fikir gue gak laku?!"

"Bukannya lo emang ga laku?" Tanya monic dengan tampang innocent-nya. Gugi mendelikkan matanya.

"Gimana kalo Dini?" Monic menyarankan salah satu mantan Gugi.

"Emang lo ga mau gue traktir lagi?"

"Terus siapa dong?" Tanya monic heboh.

"Mana gue tau?!"

Mereka pun sibuk dengan fikirannya masing-masing.
Setelah hening yang cukup panjang, Gugi melirik kearah Monic dengan tatapan yang sulit diartikan.
Monic yang merasa diperhatikan, balas melirik Gugi.

"Apa lo?!" Tanya monic ketus. Yang dibalas Gugi dengan senyum penuh arti.

"Jangan bilang........" Monic menggantungkan kalimatnya dan menatap Gugi dengan tampang horor.

"That's right, baby" Jawab Gugi semangat. Seolah mengerti apa yang difikirkan Monic.

"ih amit amit gua punya suami kayo lu" ucap Monic geli.

"Udah sih, lagian juga gak akan ada cowok yang mau nikahin lo. Gue juga terpaksa"

"Enak aja lo. Gini gini gue kembang desa dikampung gue tau" jawab Monic sambil membanggakan dirinya.

"Kembang desa ko gak laku" gumam Gugi.

"Gue denger kali" jawab Monic.

"Fix ya, kita ke KUA besok" ucap Gugi penuh penekanan.

"Ga mau ga mau" tolak monic.

"Gini aja deh, gimana kalo kita bikin kesepakatan?" Tanya Gugi.

"Kesepakatan gimana?"

"Kalo lo jadi istri gue, semua biaya hidup lo gue yang tanggung" tawar Gugi. Monic nampak tergiur dengan tawaran Gugi dan mulai menimbang-nimbang.

"Oke, tapi lo harus turutin kemauan gue selama pernikahan kita" ucap monic mengangguk setuju.

" oke permintaan di terima " jawab gugi
"Dan jangan lupa layani gua di ranjang " bisik gugi di telinga monic. Monic membeku setelah mendengar bisikan gugi. Monic pun berniat menjahili gugi dengan menggodanyya

"Siaph banghh " desah monic sambil mengusap dada bidang gugi yang membuat gugi turn on. "Becanda kali guk" lanjut Monic tertawa geli dan meninju bahu Gugi.

cupp

tiba tiba Monic merasakan benda kenyal yang basah menempel sekilas dibibirnya yang membuat monic membeku.

"BERSIHIN TUH JIGONG LO" Teriak Gugi geli sambil berlari. Monic yang mendengar teriakan Gugi tersadar dari keterkejutanya.

"GUGGGIIIII DASAR BULLDOG LO" teriak Monic kesal.

Gugi yang mendengar teriakan Monic tersenyum senyum sendiri.

"Kampret bibir gue dicium anjing bulldog, gak ikhlaasss" umpat Monic.

Setelah capek ngedumel sendiri, Monic teringat kembali dengan kesepakatan yang dibicarakan tadi.

Apa gue harus terima tawaran dia ya?

Wedding, Deal?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang