Chapter 1

1.5K 31 0
                                    

Vanya Cantika Aurellia.

Jakarta. Kota yang asing bagi Vanya, dia baru saja pindah 15 hari yang lalu. Tentu bukan keinginan ia untuk pindah, tapi ini karena brothernya.

Hari senin. Ya, dia sangat malas sekali untuk bangun pagi ini. Bagaimana bisa, Senin ke Sabtu sangat lama, tapi Sabtu ke Senin begitu cepat. Baiklah ini sangat konyol tapi itu fakta, fakta yang menyebalkan.

Pukul 06.10 pagi. Vanya menuju meja makan untuk sarapan, "pagi sekali van, beda sekali dengan kebiasaanmu dulu di Jogja" ledek Adi, brothernya.

Ia memang tinggal dijakarta bersama brother, istri brothernya, dan adik perempuannya.

"Ya ini ngeselin kak, seharusnya aku gausah ikut pindah aja", sahut Vanya dengan muka kusutnya. Dewi, kakak iparnya hanya terkekeh melihat wajah Vanya yang menurutnya menggemaskan.

"van, kayaknya kamu cepat cari pacar, agar aku tak usah mengantarmu tiap pagi." Kata Adi, sambil menyeruput teh buatan istrinya itu. "Lo kali cepetan cari supir," menatap Adi dengan sinis. Well, mereka memang tidak pernah akur.

"Lo pikir cari supir gampang apa?!", keras Adi. Yak sial, Vanya memancing emosi Adi pagi ini. Dewi segera meredamkan suasana, dan Vanya segera berangkat bersama Nansa(adiknya, kelas 7) diantar oleh Adi.

###########

VANYA POV

Pukul 06.40
Suasana kelas sangat kacau pagi ini, ya karna akan diadakan ulangan Biologi dan setelah itu PR Kimia akan dikumpulkan. Baru saja aku berjalan menuju bangku ku yang berada dibelakang, 3 cewek sudah menghampiriku, ya apalagi kalo bukan pinjam PR kimia milikku..

Aku memang baru 2 minggu disini, tapi sudah banyak yang kukenal, bahkan dari anak kelas lainpun. "Vanya,, lo tadi dicariin anak X.A temen lo itu, katanya mau ngomong penting, lo disuruh ke kelasnya", Kata Arin.

Well, pasti Layza yang mencariku. Aku menuju kelas X.A, dia mengajakku pulang bareng nanti. Aku mengangguk kemudian kembali ke kelasku, aku harus segera belajar untuk ulangan Biologi meskipun semalam aku sudah belajar sih.

Bel masuk berbunyi, ya sekelas berteriak histeris, untung aku sudah menutup telinga rapat2, karna ku mulai hafal kebiasaan kecil mereka ini. Terlalu lebay menurutku.

##########

Bel istirahat sesuai dengan doaku hari ini. Ya, baru saja pak Panji akan memberi tugas kelompok, namun digagalkan oleh bel. Well, mungkin minggu depan. Aku benci tugas kelompok, karna pasti hanya aku yang bekerja, mungkin.

Aku menuju kantin bersama temanku Nayla dan Shania. Kami bertiga memang seperti tiga sekawan. dimana mana selalu bersama, itu kata teman2ku, ah tidak juga.

"Van, lo udah ada gebetan belom?", Tanya Nayla yang sepertinya kepo tingkat tinggi.

"Belom, belom bisa lupain Raka".

"Yaelah, trus lo mau balikan? masa iya lo mau LDR sini-Jogja, kalo gue sih ogah-ya gak Shan?". Shania dengan santainya menganggukkan kepala sambil menikmati indomie gorengnya.

"Ya gue usahain deh lupain dia", aku melanjutkan menikmati mi gelas milikku ini.

Ya, Raka. Dia pacar pertamaku di Jogja. Dia temanku SMP. Kami memang menjalin hubungan 1 tahun lebih, namun hubungan kami kandas karna aku harus pindah ke Jakarta.

Lupain Raka, baik mungkin Nayla benar. Kataku dalam hati.

#########

bel pulang berbunyi, Pelajaran Bhs. Indonesia kelar hari ini! Bosan? Tentu. Diluar gue liat Layza lagi nungguin gue, hampir aja gue lupain janji kita.

Di lorong sekolah yang mulai agak sepi, gue sama Billa jalan ke parkiran. Ya kita pulang naik mobil dia. Saat asyik ngobrol bareng, tiba-tiba ada yang manggil Layza didepan. "Eh hai dhim", jawab Layza.

"Za, hari ini les beneran libur?"", tanya cowok yang saat ini ada didepanku, dia yang memanggil Layza tadi.

"Iya serius".

well, kacangin ae gue za. layza yang sadar akan diriku disampingnya, langsung memperkenalkanku "eh kenalin, ini temen gue, Vanya. Vanya ini dia, Dhimas."

Dhimas tersenyum padaku dan bertanya, " lo kelas berapa?". Dengan cepat kujawab, " X.H".

#########

Baiklah, sudah kuduga kita akan kesini, Mall. Tapi tidak, ini beda. Tidak seperti biasanya Layza hanya sebentar. Dia hanya mengajakku membeli tiket nonton lalu keluar Mall dan menuju ke rumahnya. Baiklah,, disana ada Dhimas dan 1 temannya yang bersamanya di pertemuan pertama kita tadi di Lorong sekolah.

Ini sebabnya Layza ngajak langsung pulang, tapi ada perlu apa Dhimas dan temannya ini kerumah Layza? Apa Dhimas pacarnya Layza? Atau gimana?! Well, ke-kepo-an-ku memang tinggi.

"Raffly, mau minta bantuin yg mana? Cepet gue gaada waktu banyak".

Ternyata nama dia Raffly. kayanya bukan Dhimas yang punya tujuan kesini, tapi si Raffly. Lah kenapa juga gue peduli?!. Mending main gadget ah.

Ya melihat gambar di Instagram sepertinya lebih seru. Tanpa sengaja aku melihat Dhimas yg sedang melamun kearahku. "Dhimas!" Aku mengagetkannya. Baiklah ini lucu, dia bersikap biasa saja. Tidak ada reaksi terkejutnya sama sekali.

Sok cuek banget sih ni anak. Dhimas meminum Jus Jeruk yang disuguhkan Layza dengan sekali tegukkan. Sepertinya dia sangat kehausan. Tunggu, kenapa gue jadi merhatiin dia gini. Dih, gak deh. No! No! No!

##########

Gimana nih cerita nya??? ditunggu vote& comment kalian yang berharga itu yaaaa..jangan jadi pembaca gelap gaiizzzz heuheuu...... VOTE DAN COMMENT!!!!! Akan dilanjut cepet!


Oiyaaa yang diatas fotonya Vanya yazzzzz

Cerita Cinta SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang