Bahasa Inggris. Jam Kosong. Kebahagiaan para murid 10H.
Langsung saja anak-anak menyibukkan diri. Ada yang menuju kantin. Ada yang bermain COC sambil bercek-cok ria. Ada yang menonton Drama Korea. Ada yang rumpi. Dan lainnya sedang asyik mengutak-atik ponsel. Vanya, Nayla dan Shania cukup bercerita pengalaman.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kelas. Seketika kelas hening dan kembali ke tempat duduk semula. Duduk dengan tenang. Lalu masuklah...
"Vanya Cantika mana?", ucap seseorang yang berada di ambang pintu kelas.
Vanya melotot selebar-lebarnya.
Ka Adit. Vanya terlonjak kaget. Teman-temannya langsung kembali ke posisi ter-pw mereka tadi. Dan seluruhnya menatap Vanya dan Adit sambil mengatakan sesuatu. Sepertinya Gosip baru.
"Ada apa ka?", Vanya menghampiri Adit.
"dipanggil Bu Siska-lo disuruh ke kelas gue", dengan santai ia mengucapkan itu.
"Oh iyadeh", Vanya pergi meninggalkan kelas yang sedang membuat gosip tentangnya saat ini.
Jantung Vanya terus berdegup kencang saat ini. Ia berjalan berjejeran dengan Adit. Kebahagiaan baginya saat ini.
###########
Pulang sekolah tiba. Oh Tidak... Rasanya Vanya ingin sekali kabur. Namun itu tak akan bisa. Dhimas sudah menunggunya didepan kelas, dekat jendela.
"Mau kemana? Belajar bareng lagi?", nada Vanya terdengar jutek.
"Kita balik dulu yaa Van, kalo dijedor doi-", Nayla muncul
"Terima aja", sambung Shania dengan ketawa kecil. Lalu Shania dan Nayla brb cabut.
Datar. Dhimas hanya melihat dan mendengar kejadian didepannya dengan sikap cuek dan datar.
"Ayo-keburu sore", Dhimas menepuk pundak Vanya lalu berjalan mendahului.
Diparkiran, masih ada beberapa kendaraan yang tertata rapi. Anak-anak ekskul mungkin.
"Jangan sampe jam 5 ya, nanti ada bunda sama ayah gue dateng dari jogja. Jadi-", Ucapan Vanya terpotong..
"Iya bawel, ayo naik", Dhimas memandang lurus kedepan. Vanya mendengus sebal.
kapan coba ni anak senyum keliatan gigi.
############
"kok lewat sini?, mau kemana dhim?", Vanya mulai cemas. Takut Dhimas sedang menculiknya. Pemikiran yang konyol, memang.
Dhimas tetap fokus mengendarai motornya.
Berhenti disebuah Mall. Vanya terkejut. Apa Dhimas ingin meminta nya untuk menemani Dhimas berbelanja. Dhimas? Shopping? oh Vanya,Apa yang ada di otakmu sekarang tentu tidak masuk akal.
"Lo laper gak?", Tanya Dhimas ketika masuk ke dalam.
"Daritadi sih...", Vanya jujur.
"Ikut gue pilih in sepatu buat adek gue Van, dia cewek"
"Oh-ya", dih gue kirain dia ngajak kesini krna makan.
##########
"Makan sushi tei aja ya?", Tanya dhimas dengan sedikit mengembangkan senyumnya. Tulus. Dia senyum keliatan gigi!
Ga jelek-jelek amat lo senyum Dhim.
"Van?-lama lo ah", Dhimas menarik pundak Vanya. Hanya sebentar, 5 detik mungkin. Dia langsung melepaskan.
Sushi tei!!!!
"First time! Gue pertama kali ke tempat sushi tei! Akhirnyaa...", Vanya terlihat senang.
Dhimas tersenyum sambil melihat Vanya dengan mata teduhnya.
"Suka sama sushi tei?", Tanya Dhimas dengan refleks dan dia tersenyum menatap Vanya.
"Iya! Tapi belom pernah ke tempatnya gini..Paling dibawain bunda kalo abis kerja gitu", Jawab Vanya sambil memainkan ponselnya.
Vanya tidak tahu bahwa Dhimas sedang menatapnya dengan senyum yang memperlihatkan gigi-giginya itu. Menatap dengan mata yang susah dideskripsikan.
"makasih buat kemaren", Dhimas menepuk pelan bahu Vanya yang duduk didepannya sekarang.
"Hah?", Vanya terlihat bingung. Dia refleks menatap Dhimas dengan ekspresi tanda tanya.
"MTK-Gue jadi bisa ngerjain soalnya cepet tadi"
"Oalah-okeedeh..Btw, adik lo emang umur berapa? Kok punya ukuran sepatu yang sama kayak adek gue"
"Dia smp kelas 1"
"Sekolah dimana?"
"Di alizhar"
Vanya hanya mengangguk faham.
###########
"Makasih ya Dhim-gamau mampir?"
"itu ada tamu?", tanya Dhimas sambil melihat pintu rumah yang terbuka memperlihatkan suasana di dalam ruang tamu.
"Itu Ayah sama Bunda", Vanya menjawab sambil tersenyum ke arah Ruang Tamu.
"Gue cabut ya Van, grimis nih", Ucap Dhimas berlalu begitu saja.
############
M
aafkan cuma pendek, karna gasabar pengen cepet di share
Pokoknya vote+comment nyaaa jangan lupaaa