(3)

1.5K 143 6
                                    

Author POV.

"Al apa bener lo pacaran sama nih cewe"tanya Natasha.

"Gue gk pernah ngerasa punya pacar tuh"jawab Al membuat Citra berkeringat dingin.

"Aduhhh kasian gk di akuin kembaran gue"ucap natasha membuat semua yang berada di kantin terpelojak kaget kecuali saudaranya.

"E..el..elo kem..kembaran Al?"tanya Sindy gugup.

"Yap! Dan sayangnya kembaran gue gk ngakuin tuh kalo lo pacarnya.."ucap Natasha lagi.

"Makanya kalo menghayal tuh jangan ketinggian!! Nanti jatoh lohh"ucap Prilly yang sedari tadi menahan tawa.

"Sebaiknya lo pergi dari sini! Atau lo mau kita keluarin dari sekolah?"gertak Raya membuat Citra'n geng pergi.

"Lo liatkan tadi mukanya? Lucu bnget"ucap Prilly yang pertahanannya sudah runtuh dan langsung tertawa.

"Udah udah mendingan kita makan yuk"kata Natasha.

"Oh iya nih pake tisu basah aja bersihin wajah lo Yuki."ucap Raya memberikan tisu.

Al sudah kembali ketempat duduknya setelah pamit pada adik dan kembaranya terlebih lagi Yuki entah kenapa Al ngerasa pengen banget Yuki gk salah paham..

"Nat? Kamu beneran kembaran Al?"tanya Yuki pelan.

"Iya Al kembaran gue"ucap Natasha.

"Oke sekarang giliran gue yang nanya sama lo Yuki, kenapa lo di jahatin gitu diem aja?"tanya Raya.

"Aku gk bisa apa-apa karna aku cuma murid pindahan karna dapat beasiswa,Citra dan gengnya itu kan donatur jadi dia bisa berkuasa di sini sedangkan aku?.."ucap Yuki menunduk sedih.

"Mulai sekarang kalo ada yang berani bully lo kita yang bakal turun tangan.. Karna sekarang kita teman"ucap Natasha menggenggam tangan Yuki.

"Makasiih mau berteman sama aku"ucap Yuki.

"No problem sweetheart"ucap Raya.

"Oh iya gue mau tanya nih sma lo Yuki"bisik Prilly.

"Apa"ucap Yuki bingung.

"Lo kenapa dikatain aneh huh?"tanya Prilly.

"Emmppp itu..ituu..aduhh gimana ya bilangnya aku takut kalian gk percaya sama aku."resah Yuki.

"Santai aja kali Yuk kita pasti percaya ko"ucap Natasha.

"Gue.....gue emmppm gue indigo"ucap Yuki.

"APAAAA?!!!"

Teriakan mereka bertiga membuat seisi kantin menatap mereka bingung, sebenarnya apa yang mereka bicarakan.

"Lo serius?"tanya Prilly pelan.

"Ya aku serius."

Ketiganya nampak kaget karna kata kata Yuki barusan apa benar dia indigo? Kalau benar begitu pasti sangat sulit karna salah satu dari mereka bertiga sebenarnya juga indigo.

"Jadi waktu lo nabrak kita dari arah gudang itu lo ngeliat hantu?"tanya Raya, Yuki hanya menganggukkan kepala saja ambil menundukan kepala.

"Lo tenang aja kali Yuki kita percaya ko"jelas Natasha memeluk Yuki erat sedangkan Prilly sedari tadi hanya menundukan kepala saja.

"Haii guys"seru seseorang.

"Eh hai Al"ucap Natasha yang bingung karna Al datang bersama ketiga sahabatnya.

"Emmpp....guys gue mau ngenalin kalian bertiga sama sahabat gue"ucap Al,ketiganya hanya mengangguk dan langsung berjabat tangan.

"Gue Aliando Syarief"ucap Ali pada Prilly begitu pun sebaliknya.

"Gue Immanuel Cesar Hito"ucap Manuel pada Raya dan begitu pun dengan Raya yang memperkenalkan dirinya, mereka pun saling memperkenalkan diri kecuali Stiven membuat ketiga sahabatnya itu bingung.

"Lo ko diem aja sih Ven?"tanya Al bingung.

"Gue udah kenalan kali sama mereka yang gue belom tau itu kalo mereka bertiga adalah ade lo"ucap Stiven malas.

"Hehe sorry deh gue baru bilang"ucap Al meyengir kuda.

Saat semuanya tertawa kecuali Prilly. Al bingung sebenarnya apa yang terjadi pada adik kesayangannya itu.

"Prill kamu kenapa? Ko dari tadi diem aja?"tanya Al pada Prilly yang sedari tadi hanya diam seperti memikirkan sesuatu.

"Aku gppa ka"ucap Prilly pelan.

Natasha dan Raya mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada adik kesayangannya itu karna sebenarnya Prilly juga Indigo, hanya saja dia di berikan sebuah kalung oleh neneknya agar menglihatanya mengenai dunia lain hilang begitu juga pada Natasha dan Raya dia juga mendapatkan kalung untuk membuat mahluk tak kasat mata tidak dapat menyentuh atau melukainya karna cukup masalalunya saja membuatnya dibayang bayangi rasa takut.

-o0o-

Prilly sedang duduk di tepi ranjang tidurnya sambil melihat foto orang yang bisa di bilang sangat dia sayang orang itu adalah Digo dan Sisi sahabat dan kembarannya yang sangat dia sayang.
Tak terasa air matanya meluncur deras di pipinya karna membayangkan Sisi kembarannya yang mati tepat di pelukannya.

"Sisi aku kangen kamuu....Digo Maafin aku"jerit Prilly dalam hati.

"Harusnya aku yang mati saat itu Si aku!!!!"tangisan Prilly Pecah karna mengingat masalalunya, segitu menyeramkankah masalalunya? Hingga dua orang yang dia sayangi meninggalkannya? Hanya keluarga Prilly dan Author yang tau apa yang terjadi.

"Prilly?"ucap Raya di depan pintu kamar Prilly..

Melihat Raya di depan Pintu dengan cepat Prilly mengusap Air matanya.

"I.,iya ka?"tanya Prilly pelan.

"Aku tau apa yang kamu Pikirin sekarang.. Dan sekuat apa pun kamu menghindarinya itu pasti gk bisa Prill tapi setidaknya kamu harus ingat apa kata kata terakhir yang Sisi katakan."ucap Raya yang sudah ada di samping Prilly dan langsung memeluknya.

"Iya kak terimakasih"ucap Prilly sambil terisak.

Hembusan nafas yang teratur membuat Raya mengerti adik kesayangannya sudah tertidur di pelukannya dengan perlahan Raya membaringkan adiknya itu dan menyelimutinya.

"Kakak sayang kamu dek sayang banget dan kakak gk mau masalalu yang merenggut adik kakak yang satunya terulang lagi."ucap Raya pelan dan langsung keluar dari kamar Prilly yang bertemakan doraemon itu.

Lalala malah tambah gk jelas biarkanlah wkwkw

Our Story TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang