Author POV
Yuki berlari tergesah-gesah setelah membayar angkot yang iya naikin, dengan keringat yang mengalir deras di pelipisnya akhirnya Yuki sampai di sebuah Cafe bernama Gazalic'Cafe yang bisa di bilang sangat besar dan tidak pernah sepi pelanggan. Yuki pun langsung masuk keruangan bosnya untuk minta maaf karna keterlambatanya tadi.
Dengan perlahan Yuki mengetuk pintu dengan takut, sedangkan dari dalam ruangan seseorang mempersilakan masuk, Yuki pun langsung membuka pintu lalu masuk dengan langkah pelan.
Dari dalam terlihat seorang laki-laki dengan perut buncit dan kepala yang botak dia adalah bos Yuki bernama Pak Arman."Permisi pak..Maaf pak saya terlambat"mohon Yuki kepada bosnya.
"Yuki! Ini kedua kalinya kamu terlambat..dan kali ini tidak ada toleransi lagi untuk kamu!"geram pak Arman dengan suara meninggi.
"Maaf pak saya janji tidak akan mengulanginya lagi"ucap Yuki dengan suara pelan dengan kepala menunduk.
"Maaf Yuki untuk kali ini saya tidak bisa memaafkan kamu, jadi kamu saya pe-"
Tok*tok*
"Masuk!"
"Maaf pak Arman. Tuan Gazali ingin bertemu dengan bapak"ucap seorang pelayan dengan hormat seketika tubuh Yuki menegang 'pemilik cafe ini? Tamatlah aku'pikir Yuki. Dan tanpa basa basi seseorang di belakang pelayan itu langsung menerobos masuk.
"Ah Tuan Gazali"ucap Pak Arman yang langsung berdiri dari duduknya.
"Ada apa ini?"ucap tuan Gazali yang tidak lain adalah Al Gazali Russel menatap gadis di hadapanya dengan wajah tertunduk.
Yuki langsung mendongakkan kepala dia ingin melihat siapa pemilik dari Cafe ini.
Seketika mata Yuki dan Al melebar Yuki baru tau kalau pemilik cafe Gazalic adalah Al teman sekolahnya."Biasa pak keterlambatan bekerja..tapi bapak tenang saja saya akan memecat dia dari Cafe ini"ucap Pak Arman dengan takut.
Mendengar itu Yuki langsung menundukan kembali kepalanya. Tamat sudah pekerjaannya di Cafe ini'pikirnya."Biarkan saya berbicara sebentar dengan dia"ucap Al tegas menatap tajam Yuki.
"Tapi pak lebih baik di-"
"Anda memilih keluar atau saya yang memecat anda sekarang!"bentak Al membuat pak Arman langsung berjalan keluar ruangan.
"Bukankah di sekolah sudah ada larangan bekerja sampingan?!"ucap Al, membuat Yuki mendongakan kepala menatap langsung Al.
"Jangan hanya menatapku seperti itu! Jawab juga pertanyaanku Yuki!" Al kesal sangat! bukan karna Yuki melanggar aturan sekolah bukan tapi karna Yuki tidak pernah cerita tentang masalah ia bekerja paruh waktu.
"Seharusnya anda tau keadaan saya Tuan Gazali"ucap Yuki menatap tepat manik mata Al.
"Panggil Al saja. Tidak ada orang di sini. Dan apa maksudmu barusan?"
"Bukankah kau tau kalau aku hanya seorang anak beasiswa di sekolah?"ucap Yuki pelan sedangkan Al hanya diam.
"Aku dan kau berbeda Al.. Aku terlahir dari kalangan orang miskin dan kau?
Aku..akumembutuhkan Uang untuk biaya sekolahku Al!"ucap Yuki tegas."Tapi kenapa kau tidak pernah bercerita tentang ini padaku Yuki!"
"Memangnya kamu siapa?! Ohh ya kamu anak pemilik sekolahankan maafkan aku.."ucap Yuki dengan mata berkaca kaca. Sedangkan Al yang mendengar kata-kata Yuki barusan hanya menggelengkan kepala dan langsung menangkupkan wajah Yuki.
"Maafkan aku Yuki aku hanya.,hanya tidak mau ada yang di tutup tutupi di antaran kita, karna aku..aku mencintaimu"ucap Al pelan dan langsung memeluk Yuki erat.
Kaget?iya Al baru saja mengutarakan isi hatinya pada Yuki setelah 2 tahun mereka berteman, sedangkan Yuki bingung harus bagaimana dengan kata-kata Al barusan? Apakah dia juga harus mengakui jika dia juga mencintai Al?
"Al..Ak..Aku-"
"Tidak usah di jawab Yuki.. Setidaknya... setidaknya kau tau aku mencintaimu"ucap Al mendongakan wajah Yuki.
Yuki menggelengkan kepala dan langsung memeluk Al lagi.
"Aku..aku juga memcintaimu Al"ucap Yuki membuat Al langsung menatap Yuki tidak percaya.
"Aku memang sudah suka sama kamu sejak kita deket dulu tapi aku sadar diri :) aku cuma anak Beasiswa yang miskin dan gk mungkin juga Al Gazali Russel mau pacaran sama aku"ucap Yuki pelan tak terasa air mata Yuki jatuh mengenai pipi Chubbynya.
"Maaf Yuk Maafin aku sebenernya aku juga udah lama sayang sama kamu tapi saat aku mendekat kamu selalu aja ada alasan untuk menghindar dan belom lagi saat kamu menyuruhku untuk tidak lagi berdekatan denganmu"ucap Al mencium puncak kepala Yuki dalam.
Maaf" hanya itu yang dapat Yuki katakan setelah semuanya terungkap nyaman hanya itu yang bisa Yuki rasakan di pelukan Al sekarang serasa enggan untuk melepaskannya.
"Will you be my Girl?"
"Yes"
Setelah penebakan Al kepada Yuki tadi kini Yuki kembali kerja menjadi pelayan di Cafe milik Al sebenarnya Al melarang Yuki bekerja tapi Yuki bersikeras ingin kerja. Al pun pasrah dengan keinginan Yuki untuk bekerja dengan Syarat Yuki harus mau menemani Al Makan bersamanya.
-o0o-
Ali kini sedang berada di balkon rumahnya dengan perasaan tidak tenang apa ia harus mengembalikan kalung Prilly yang hilang atau memberikan kalung itu pada Ghina kekasihnya? 'Ah lebih baik aku menyimpannya terlebih dahulu'pikirnya.
Ghina adalah cinta pertamanya Ali dulu semasa junior High school tapi kini dia tidak satu sekolah dengan Ali entah kenapa Ghina memilih sekolah yang agak jauh dari Ali.Ali pun mengambil hpnya di saku celana dan mencari kontak kekasihnya Ghina.
Pertama tidak di angkat
Kedua juga tidak di angkat
Ketiga di angkat
"Halo sayang? Ada apa?"
"Kenapa lama sekali mengangkat telfonku Ghina?"
Ali dan Ghina memang seperti itu pacaran serasa sahabat dan sahabat serasa pacaran mungkin Ghina sudah lelah dengan hubungan ini tapi Ali tetap mempertahankannya bahkan sudah 3kali Ghina meminta putus tapi Ali tetap tidak akan melepaskan Ghina cinta pertamanya."Maaf sayang aku sedang sibuk nanti ku telfon lagi ya bye.." tut tut tut.
"Shiittt!" geram Ali melempar hpnya ketempat tidurnya.
Seperti itulah Ghina kalau Ali menelfon selalu saja ada alasan untuk memutuskan telfon darinya.
Jalan? Sudah tidak pernah bahkan bertemu muka pun susah apa harus ia berhenti mempertahankan cinta bertepuk sebelah tangan ini?"Ya sebaiknya aku berusaha untuk melupakanmu meski itu sakit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story Together
FanfictionKita di takdirkan untuk bertemu dan bersahabat. Belum lagi cinta yang datang secara bersamaan membuat kita akan semakin sulit untuk di pisahkan. -Cast- - Prilly Latuconsina -Aliando Syarief - Natasha Wilona - Stiven William ...