Love (Niall Love Story)

"Lucy kamu akan ayah jodohkan." Ayah memandangku dengan serius.

Perjodohan? Hal gila apa yang akan dilakukan ayah kepadaku? Baru saja aku berumur 17 tahun dan masih belum mengetahui banyak hal baru sudah harus dijodohkan.

"Ayah tidak bercanda?!"

"Tentu saja tidak." Jawab ayah dengan santainya.

"Aku tidak mau!" Bentakku kepada ayah.

"Harus mau!"

"Luke saja tidak dijodohkan! Kenapa aku harus dijodohkan?"

"Karena Luke sudah sukses, sedangkan kamu?"

"T - t - tapi."

"Apa kamu tega melihat ayah sedih?"

Oh Ayah, kenapa kau memasang muka yang tidak bisa membuatku tega membuatmu sedih.

"Baiklah." Jawabku mengalah.

Inilah keputusanku, tentu saja aku tidak tega membuat ayah sedih. Tapi, aku baru saja berumur 17 tahun dan harus mengikuti perjodohan gila ini, ya Tuhan tolong aku...

"Besok kamu akan bertemu dengan calon tunanganmu."

"Iya, ayah." 

Apa aku siap bertemu dengan calon tunanganku besok?

***

"LUCY AYO BANGUN! SUDAH SIANG INI!" Teriak ayah dari lantai bawah.

Suara teriakan ayah lebih berisik daripada bunyi alarmku. Oh ya, hari ini aku akan dijodohkan.

Aku langsung lari kelantai bawah dengan keadaan yang berantakan.

"Ada apa?"

"Astaga Lucy! Kenapa kau belum mandi? Hari ini adalah hari penting

"Aku tahu itu, ayah."

Aku langsung mengambil handuk dan langsung ke kamar mandi.

***

Kami pergi ke restoran ternama dikota ini.

krek

"Ayah! Mengapa kau memborgolku?!"

"Ayah tahu bahwa nanti kamu akan kabur, jadi ayah borgol saja." Kata ayah dengan santai.

Gila! bagaimana aku bisa kabur jika aku diborgol seperti ini?

"Hai bro!" Teriak seorang lelaki tua memanggil ayahku.

"Hei!" Ayah langsung menjabat tangan lelaki itu.

"Oh ya, ini anakku yang akan aku jodohkan dengan anakmu." Kata lelaki itu menunjuk anaknya yang menurutku jelek karena dia botak dan berkacamata.

Dijodohkan dengan dia? Yang ada hidupku akan suram!

"Ayah, aku ingin ke toilet. Tapi, lepas dulu borgolku," Pintaku pada ayah.