New life, new story

4.3K 248 6
                                    

-Lucy's POV-



Dihari pernikahanku aku hanya bisa percaya dengan kata hatiku. Aku sebenarnya tidak sanggup melihat Ashton menangis, ya apa boleh buat. Sekarang aku telah menjadi seorang istri dari Niall James Horan. Namaku bukan Lucy Hemmings lagi, tapi Lucy Horan.



Aku 'Mrs. Horan'.



Aku juga tak menyangka, Niall juga mengambil ciumanku. Padahal selama ini tidak ada lelaki selain Ashton yang menciumku.



***



"LUCY AKU SENANG KAU TELAH BERKELUARGA!!" Ucap Luke yang langsung memelukku.

"Ugh, lepaskan Luke. Kau ini terlalu berlebihan. Aku tahu kau masih lajang." Candaku.

"Jadi kau menghinaku? Okelah kalau begitu." Canda Luke.

"Kalian ini akrab sekali ya." Niall tiba - tiba datang.

"Ah, tidak kok." Elakku.



Tiba - tiba Luke langsung menarik Niall kebelakang.



-Niall's POV-



"Ada apa, Luke?' Tanyaku heran.



Luke langsung memelukku entah mengapa.



"Terimakasih telah membuat Lucy bahagia. Aku harap kau tidak akan mengecewakannya. Aku tidak mau melihatnya kecewa untuk yang kedua kalinya. Dan kalian harus serius dengan hubungan ini."

Entah mengapa semua ucapan Luke itu seperti sebuah ancaman. Bagaimana ini?

"Baiklah, aku janji."

***

-Lucy's POV-

"Nah, ini rumah baru kalian." Kata Ayah pada aku dan Niall sambil menunjuk rumah yang didepan kami.

"Apa ini tidak terlalu besar, Ayah?" Jawabku.

"Tentu saja tidak. Ayah tidak sabar ingin menggendong cucu." Jawab ayah sambil memandang kami dengan pandangan yang menggelikan.

CUCU?!

Niall langsung memandangku.

"Niall, bagaimana ini?" Bisikku ke Niall.

"Aku juga tidak tahu. Serahkan semua ini kepada Tuhan." Katanya pasrah.

***

Ini kehidupanku yang baru, semoga aku tidak diberi kesulitan dalam menjalaninya.

"Oh ya, Ayah akan menginap disini untuk beberapa hari."

"Kenapa?" Tanya Niall kaget.

"Ayah ingin mengawasi kalian." Jawab ayah sambil tertawa.

"Aku sudah besar, Ayah. Kenapa aku harus diawasi?" Tanyaku.

"Karena ayah tidak sabar ingin mempunyai cucu."

Kenapa dari semua jawaban ayah tidak ada yang masuk akal?!

  "Oke, aku ingin tidur, selamat malam." Ucapku sambil memasuki kamarku.

"Kalian sudah menikah, kalian harus tidur bersama." Ayah langsung mendorong aku dan Niall kedalam kamar. 

"Ayah buka pintunya!" bentakku ke ayah. Namun apa daya, pintu kamar itu sudah dikunci ayah dari luar.

"Sudah, kita harus terbiasa seperti ini." Kata Niall sambil memegang pundakku.

"T - t - tapi?"

"Sudah, lagipula aku tidak akan berbuat apapun kepadamu."

Love (Niall Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang