Just Mine

4.2K 237 7
                                    

-Niall's POV-

"Lucy!" "Lucy!" Teriakku memanggil namanya. Ternyata benar dia tidak ada. Aku segera mencarinya kekamar. 

Tunggu! Mengapa kamar ini berbeda? Kenapa semua barang - barang Lucy tidak ada? Sikat gigipun tinggal satu, dan mug nya juga tinggal satu. Kemana dia???

Sebelumnya dia tidak pernah keluar rumah di wilayah sini. 

Aku tahu!

Dia ditaman!

Aku segera mencarinya ketaman. Aku tahu disana banyak paparazzi disana. Tapi, aku harus mencari Lucy. Ternyata benar. Disana ada perempuan berambut pirang yang sedang duduk ditaman. Ya, dia Lucy.

"Lucy?" Aku memegang pundaknya dari belakang.

-Lucy's POV-

"Lucy?" Ucap seseorang yang memegang pundakku dari belakang. Dan ternyata itu Niall. "Sedang apa kau disini?" Tanyaku bingung.

"Aku mencarimu, bodoh." Jawabnya sambil mengelus rambutku. Niall mencariku? Apa dia khawatir tentangku? "Lalu, mengapa kau kabur dari rumah?! Sampai hampir membawa semua barang di rumah." Sambungnya sambil memberikanku tatapan aneh.

"Bukannya ayahmu akan kesini? Dia tidak tahu kalau kita menikah kan?" 

"Siapa yang bilang? Ayahku tidak kesini, Lucy aneh."

Loh? Lalu kata Ashton tadi? Apa dia berbohong? Tapi setahuku, Ashton tidak mungkin berbohong kepadaku. Aneh.

"Um, tidak ada. Aku hanya takut saja." Dustaku.

"Baiklah,oh ya hari ini aku akan pergi keluar kota hari ini. Jadwalnya dimajukan haha." Ucap

Jadi dia tidak khawatir padaku? Dia mencariku hanya untuk bilang kalau dia akan pergikeluar kota hari ini? 

"Jadi, kau mencariku hanya untuk bilang kau akan pergi keluar kota?" Tanyaku sinis.

"Tidak, aku tidak ingin mengucapkan selamat tinggal kepadamu, karena aku tidak ingin meninggalkanmu. Aku akan selalu ada untukmu." Jawabnya sambil memegang tanganku. Aku juga tak tahu apa dia mengatakan itu hanya sekedar bualan semata atau langsung dari hati. Aku harap itu tulus dari hatinya.

 "Lihat! Pipimu memerah seperti tomat! Apa jangan - jangan kau menyukaiku?" Ucap Niall sambil mencubit pipiku. Kenapa pipiku memerah disaat yang tidak tepat?! 

"Ah, tidak! Aku tidak menyukaimu, gendut." Jawabku sambil mencubit kembali pipinya.

-Niall's POV-

"Ah, tidak! Aku tidak menyukaimu, gendut." Jawabnya sambil mencubit pipiku. Ah, lagipula kenapa aku harus berharap hal yang tidak mungkin terjadi. Sudah jelas dia tidak menyukaiku, percuma saja aku selalu merayunya.

"Ya sudah, aku harus segera ke bandara, jaga rumah ya." Kataku mencium pipinya, dan langsung berlari kemobil.

Semoga dia tahu apa yang aku rasakan sekarang kepadanya. Semoga dia tahu kalau aku mencintainya. Awalnya aku tahu kami hanya berpura - pura, dan aku hanya berpura - pura mencintainya. Tapi, entah mengapa perasaan ini menjadi nyata dengan sendirinya. Apa ini salah? Apa aku tidak terlalu cepat mencintainya? Aku ingin Lucy juga membalas cintaku, dan mencintai aku sebagai Niall James Horan dari Mullingar bukan Niall Horan dari One Direction. Tuhan bilang padanya aku mulainya mencintainya...

Love (Niall Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang