A Reason -Mengapa?-

7.5K 318 18
                                    

Tittle : A Reason
Author : SKFI
Mai Cast : Kyuhyun X Joohyun and OC
Genre : Sad, Drama, Marriage Life
Rate : PG

Disclaimer : Fanfic ini asli hasil pemikiran Saya So please don't plagiat, jika ada kesamaan latar, alur, atau nama tokoh adalah ketidaksengajaan semata..
So Happy reading guys..
A Reason
Pagi yang menyenangkan adalah milik gadis kecil keluarga Cho. Gadis cantik yang duduk manis di meja makan tersenyum lebar. senyumnya kembali. Cukup sederhana untuk membuatnya tersenyum kembali setelah beberapa hari belakangan senyumnya tenggelam tertelan wajah murungnya. hanya dengan melihat sosok ayah tercinta yang belakangan ini jarang ikut sarapan, bahkan jarang sekali berada di rumah kini duduk di tempat biasa. kursi di dekat sang ibu.
"Pagi appa.." Sapanya riang.
"Pagi sayang."
"Apakah appa sudah tidak sibuk? Aku senang appa bisa ikut sarapan." Gadis kecil itu berceloteh tanpa menyadari bahwa yang diajaknya bicara tidak merespon. Tetap bungkam dengan segala sikap dinginnya. "Appa tahu? aku sangat merindukan appa. karena appa jarang sekali berada di rumah. Kata eomma, appa selalu berangkat pagi-pagi dan pulang larut saat aku sudah tidur."
"Cepat habiskan sarapanmu atau kau akan terlambat Yoobin-ah!!" Interupsi Seohyun menghentikan celotehan Yoobin. Gadis itu bungkam begitu saja. melanjutkan sarapannya yang masih tersisa. Lain hal dengan Yoobin yang sangat antusias dengan kehadiran Kyuhyun di meja makan. Seohyun hanya mengulas senyum tipis, itu pun hanya bertahan selama dua menit. sebelum dia menyadari kenyataan bahwa Cho Kyuhyun, suaminya tidak mengacuhkan celotehan putrinya sedari tadi.
Menyelesaikan sarapan dengan tenang, Yoobin sudah bersiap dengan tas sekolah punggunggnya. "Sebentar eomma ambil tas dulu."
Sepeninggal sang ibu, Yoobin menatap lamat-lamat wajah ayahnya. betapa gadis kecil itu rindu akan sosok hangat ayahnya seperti dulu. bocah kecil itu bahkan lupa kapan terakhir kali sang ayah mengantarkannya ke sekolah.
"Appa tidak ikut mengantarku ke sekolah?" Yoobin pegang lengan Kyuhyun sambil mengguncangnya pelan, memohon. pasalnya Kyuhyun hanya duduk terdiam di sana setelah sarapan selesai. mengabaikan keberadaan putri tunggalnya.
"Yoobin berangkat sama eomma saja ya.. appa masih sibuk sayang." Seohyun datang mencairkan suasana. memberi alasan agar Yoobin tidak terus merengek dan membuat Kyuhyun semakin tidak nyaman. Yoobin adalah anak penurut. hingga tanpa harus dapat penjelasan dua kali dia lepaskan tangan Kyuhyun. Meski raut kecewa nampak jelas terpasang di wajahnya.
"Tunggu..." Panggilan ambigu Kyuhyun menghentikan pergerakan Seohyun dan Yoobin, menoleh bersamaan menghadap Kyuhyun. Yang dimaksud adalah Yoobin. Seohyun tertunduk menelan kekecewaannya. Nyatanya perhatian suaminya tak lagi ia dapat belakangan ini. Seohyun teramat sadar akan hal itu. jadi, jangan berharap lagi.
Kyuhyun sejajarkan tubuh tingginya dengan Yoobin. Mengecup sayang kedua pipi gembil putrinya. "Hati-hati di jalan sayang. jangan nakal di sekolah.." Yoobin mengangguk-anggukkan kepalanya. tangan kanannya membentuk tanda 'O' pertanda dia akan selalu ingat perkataan ayahnya dan tidak akan nakal di sekolah. Kyuhyun acak rambut panjang Yoobin hingga membuat bocah itu merengut sebal. Kyuhyun terkekeh karena gemas.
Bagi Yoobin sepatah kalimat dari ayahnya barusan adalah bentuk perhatian yang lebih. bertanda ayahnya menyesal tidak bisa mengantar ke sekolah. Yoobin melambai setelah mengecup pipi ayahnya. berjalan keluar bersama Seohyun yang enggan berbicara pada suaminya itu. meski Yoobin terus bertanya mengapa eomma tidak berpamitan kepada appa seperti biasa?
Selepas kepergian Seohyun dan Yoobin, Kyuhyun menghela napas. mengusap wajahnya kebas. Terlampau bingung dengan sikapnya sendiri.

-A Reason-
Siapa bilang para lelaki tidak suka bergosip dan membicarakan istri mereka? Bah, omong kosong dari mana itu. Bahkan para lelaki terkadang membicarakan istri mereka terlalu berlebihan. tentang kekurangan, kecerewetan, dan kecantikan para istri yang tidak seperti dulu lagi. mengeluhkannya berulang kali setiap ada kesempatan berkumpul dengan teman atau rekan kerja. sudah seperti kena PHK dari kantor saja.
"Kau tahu istriku juga sudah mulai membosankan. Setiap pagi lebih memperhatikan Naran dan saat aku pulang, dia sudah terlelap." Bisik-bisik seperti ini sudah biasa dikalangan pegawai kantoran. Apalagi saat jam makan siang seperti ini. Well, hampir tidak jauh beda dengan ibu-ibu arisan. "Para istri harusnya tahu bahwa suami mereka perlu lebih banyak perhatian." Lanjut yang lainnya.
Di kursi ujung kanan Kyuhyun hanya diam menunduk, mengaduk-aduk makan siangnya. Jujur saja, Kyuhyun sebagai seorang pria dan suami turut rasakan kejadian seperti para rekan kerjanya. Seohyun yang tidak seperhatian dulu, lebih mengutamakan Yoobin dari pada dirinya. Hal itu membuatnya kesal dan mulai tidak betah berada di rumah.
"Kyuhyun-ah, bagaimana denganmu?"
Menatap para rekannya malas. Kyuhyun angkat bahu enggan menjawab. beranjak pergi dari sana.
"Kau juga harus mencari hiburan Kyuhyun-ah!" Seru salah satu temannya.
Terkadang rekan kerja memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perubahan sikap. entah itu kearah yang lebih baik atau sebaliknya.
'Drrtt..'
Ponsel Kyuhyun bergetar. "Apa malam ini kau akan datang?" Sebuah pesan singkat yang baru saja masuk tidak butuh waktu lama bagi Kyuhyun tuk membalasnya. Bahkan pria itu dengan girangnya tersenyum bak orang yang sudah tak waras.
'Drrtt..' Kembali satu pesan baru menggetarkan ponsel Kyuhyun yang baru saja ia kembalikan ke dalam saku. Hanya pandang sekilas dengan wajah datar kala sudah ia dapati siapa pengirimnya. Tanpa harus repot-repot membalasnya, Kyuhyun masukkan kembali ponselnya. Apa Kyuhyun tidak merasa bersalah pada si pengirim?

A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang