Three

8 1 0
                                    

"You'll always be a part of me
I'm a part of you indefinitely
Girl don't you know you can't escape me
Ooh darling cause you'll always be my baby~"
Mac memetik gitarnya sambil bernyanyi dengan mata terpejam seperti menghayati sekali lagu itu, Chayen yang duduk di kursi penumpang sibuk dengan notebooknya.

Mereka berdua sedang berada di mobil Mac, sehabis upacara pembukaan, mereka diberi waktu istirahat selama 30 menit sebelum tour keliling gedung academy mereka. Mac yang rupanya membawa gitar, mencoba membunuh waktu dengan memainkannya, sedangkan Chayen menikmatinya sambil menorehkan garis-garis membentuk gambar di notebooknya itu.

Chayen menyukai suara husky Mac, yang terdengar sangat merdu kala bernyanyi, membuat Chayen dapat ikut bersenandung kecil mengikuti suara Mac. Mac sendiri hanya suka saja bernyanyi, tidak pernah berpikir lebih untuk mengembangkannya. Lagipula ia hanya bernyanyi didepan Chayen dan keluarganya sendiri, tidak dengan yang lain.

"And we'll linger on
Time can't erase a feeling this strong
No way you're never gonna shake me
Ooh darling cause you'll always be my..?" Di akhir lagu, Mac menoleh kearah Chayen, seperti meminta Chayen untuk melanjutkannya.

"Babyy..." Lanjut Chayen sambil tersenyum dan menoleh juga kearah Mac.

Chayen mencubit pipi Mac sedikit keras karena gemas. "My annoying baby! Grr"

"Aaakkkk, sakit!" Aduh Mac melebih-lebihkan yang sebenarnya tak terasa apapun.

"Berlebihan kamu Mac" ucap Chayen singkat sambil tersenyum kecil, lalu kembali melanjutkan aktivitas menggambarnya.

"Apa yang kamu gambar? Coba lihat!" Mac yang penasaran dengan gerakan yang sangat cepat mengambil notebook Chayen.

Mata Mac menulusuri torehan-torehan tinta hitam diatas kertas putih itu. Tergambar seorang gadis dan seorang anak laki-laki yang berbaring berdampingan diatas rerumputan. Ingatan Mac langsung menuju ke masa kecil mereka yang begitu bahagia dan menyenangkan tanpa beban.

"Do you remember that time? Hari-hari yang tak pernah terasa melelahkan. Semuanya hanya terisi dengan kegembiraan yang indah. Tak ada hal yang begitu memberatkan, tak ada yang menyedihkan, kenapa sekarang tidak bisa seperti itu? Mom-..." Ucapan Chayen tersela oleh Mac yang menarik lembut kepala Chayen kearah bahunya untuk bersandar.

"Sstt sttt, sekarang juga menyenangkan Chay, tergantung padamu yang melihatnya dari sisi apa? You and me still together, that's the wonderful things i ever have." Mac mengusap lembut puncak kepala Chayen berusah menenangkannya.

"I want to go back to that time, Mac. Grown up is suck, childhood is a lot better" Chayen membenarkan posisi kepalanya agar lebih nyaman di bahu Mac.

Aroma tubuh khas Mac tertangkap indra penciuman Chayen, membuatnya merasa nyaman dan terlindungi. Aroma tubuh ini tak pernah berubah sejak dulu, bukan aroma dari parfum berharga tinggi, bukan. Aroma ini yang mampu membuat Chayen terbang ke masa lalu, masa-masa terindah dalam hidup Chayen yang tak akan pernah hilang dalam memorinya. Dimana semuanya sudah terasa begitu lengkap dan sempurna, berbeda dengan sekarang. Terdengar berlebihan, namun separuh dari jiwanya telah hilang di ambil secara paksa oleh seseorang yang begitu biadab dan brengsek.

...

Sir Keenan, vampire pengajar yang membuka upacara penyambutan tadi, berdiri dihadapan para murid baru di depan pintu gedung SVA. Beberapa murid terlihat tidak sabar untuk menjelajahi setiap seluk beluk SVA, namun sebagian terlihat biasa saja, bahkan ada yang tidak acuh.

"Sebenarnya, bukan saya yang harusnya menjadi tour guide kalian, tapi Miss Beckova, kalian akan bertemu dengannya lain waktu. Baiklah, apa semuanya sudah berada disini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang