Life

124 14 0
                                    

Kym's...
Memutar-memutar kertas antrian yang kupegang pada tanganku sambil menggenggam tangan ibuku,aku tersenyum dengan hangat untuk tak menunjukan betapa sedihnya ibuku jika nanti aku akan mendahuluinya pergi untuk selama-lamanya dari dunia.

Mungkin ini adalah hari-hari terakhir dalam hidupku untuk bersama ibu yang telah melahirkan dan merawatku hingga sebesar ini,aku tidak bisa berbuat banyak,maafkan aku ibu aku tak akan bisa memberimu cucu seperti yang kau inginkan, aku tidak bisa menjadi seorang dokter seperti yg ayah inginkan aku tidak akan bisa membuatmu bangga seperti yg banyak anak-anak lain berikan untuk orang tua mereka. aku berbicara dalam hati aku tak sanggup akan menggungkapkan kata-kata itu keluar dari mulutku.

Ibu Fransinca.. suara suster memanggil nomer urut ibuku dgn senyum iya menyapanya seakan bukan seperti orang asing karna sudah hampir 2 tahun kami datang kerumah sakit ini dan suster itu tak bosan-bosannya menyapa kami dengan hangat,aku hanya termenung. Kyms ayo ibu memanggilku untuk masuk keruangan chekup ringan yg telah merindukan kedatanganku di setiap harinya,ia tetap bersemangat mengajakku dan tak pernah pasrah akan keadaan yang telah menimpaku,pernah setelah di fonis aku terkena karker otak ibu berkata tolong bantu kami dokter berapapun biayanya dok usahakan yang terbaik untuk dia karna hanya dia anak kami dokter sambil menghapus air mata ibu terisak dengan apa yang telah menimpaku,saat mendengar itu semua akupun perlahan memejamkan mataku.

KYM'S LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang