bab 5

9.6K 453 1
                                    

Jayden pov

Aku memarkirkan motorku di pekarangan rumah riana,seperti biasa aku menjemput nya untuk ke sekolah bersama.mungkin ini menjadi pagi terakhir aku menjemput nya karena besok adalah 3 bulan berlalu sejak taruhanku dengan sam dan ryan. Setelah itu,tentu aku tak dekat-dekat riana lagi.

"Hay kak jay !" Riana keluar dr rumahnya dengan senyum ceria,tak seperti biasanya,fikirku.dia berdiri tepat di depanku dan tanpa aku sangka tiba-tiba dia mencium pipiku sekilas.aku yang merasa terkejut hanya melongo tak percaya hingga dia membuyarkan lamunanku.

"Ayo kak, nanti telat! "Ajaknya menarik tanganku dan menyuruhku naik ke atas motor.aku segera naik di ikuti dirinya yang juga naik di belakangku,tak seperti biasanya riana tiba-tiba memeluk erat tubuhku bahkan kurasakan dadanya menempel dengan punggungku.tak mau memikirkannya aku langsung menancapkan gas menuju ke sekolah. Sepanjang perjalanan aku sempat melirik kearahnya lewat kaca spion motorku, kulihiat dirinya tersenyum entah karena apa.gadis aneh, batinku.

Memang akhir-akhir ini hubunganku dengannya semakin dekat,bahkan jika orang melihat,kami ini sudah seperti sepasang kekasih.jujur, sifatnya membuatku nyaman dan hangat saat  bersamnya.entah ada sesuatu dalam dirinya yang membuat sisi gelap dalam diriku kembali terang.perasaan apa ini, aku tak tahu.aku tak bisa mengatakan kalau ini cinta karena dalam hatiku masi di tempati oleh seseorang.

Saat di sekolah kelakuan aneh riana semakin terlihat.entah perasaanku saja atau apa,aku merasa riana lebih agresif terhadapku.sikapnya lebih perhatian di bandingkan sebelum-sebelumnya.saat ini,aku dan geng b4 sedang berkumpul di kantin membicarakan acara balapan yang akan kami lakukan pekan ini sembari menikmati makan siang.

"Hallo semuanya,hallo kak jay !" Sapa riana tiba-tiba datang dan duduk di sampingku di ikuti neta dan nita mengambil tempat duduk masing-masing.aku menatapnya sekilas.

"Tumben kalian kesini?? " tanya ryan memandang satu persatu gadis di depannya.

"Tau nih riana,ngebet banget pengen ketemu jay katanya,kangen! " jawab nita membuatku membelalakan mata.aku segera menatap riana meminta kepastian.dia hanya tersenyum malu dan segera mengalihkan pandangannya.

"Aich, roman-romannya ada yang lagi jatuh cinta nich,udah kalian jadian aja !!" Celetuk sam membuatku reflek menjitak kepalanya,sam mengaduh dan mengusap-ngusap kepalanya.

"Jaga omongan loe,kalo ngga!Tuh mulut gw jejelin sambel !! " sergahku melotot kearahnya.

"S****n loe,gw itu cm mengatakan apa yang ada di depan mata.udahlah kalian gak usah malu-malu kucing gitu!! " jawab sam asal dan untuk kedua kalinya aku mengjadiahkan jitakan keduaku.

"Gw itu gak ada apa-apa sama riana,jadi kalian gak usah berfikiran macem-macem. Iyakan ri?" Tanyaku pada riana seraya menatapnya,semua mata langsung ikut menatapnya seolah menunggu jawaban.tak lama riana menganggukan kepalanya dan tersenyum getir.

"I...i..ya! " kudengar nada suaranya sedikit sendu.

"Engh, aku mau ke toilet sebentar!" Ucapnya serak seraya beranjak dan meninggalkan kami.ada apa dengannya, kenapa dia tiba-tiba diam seperti itu,fikirku.

"Loe itu keterlaluan,gw pernah bilang sama loe.jangan pernah maenin dia. Jangan samain dia sama cewek-cewek loe selama ini!! " ucap neta tajam seraya menunjukku dan beranjak meninggalkan meja diikuti nita di belakangnya.kini hanya tinggal aku, dan teman-temanku.

"Harusnya loe itu peka ama perasaan cewek, gw liat riana itu bener bener suka sama loe jay! " ucap ares serius sembari memandangku.

"Gw tau!!" Jawabku acuh.

"Terus kenapa loe malah ngomong kaya gitu barusan jay? " tanya sam.

Aku mengankat bahu acuh " 3 bulan sudah berlalu bro,dan gw udah buktiin apa yang gw bilang waktu itu !"

PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang