2. Am I Wrong?

1.3K 130 6
                                    

Chapter 2 Soundtrack

Find You - Zedd ft. Matthew Koma & Miriyam Bryant

Best Mistake - Ariana Grande

===

Aku bangun lebih siang pagi ini dan ketika aku terbangun, Taylor sudah tidak ada di tempat tidur. Aku tertidur di kamar Taylor semalam setelah Harry datang ke apartement. Kepalaku pusing dan batang hidungku sakit karena menangis semalaman. Mataku terasa berat dan aku yakin sangat sembab.

Untung saja aku kuliah malam hari ini, jadi aku tidak perlu khawatir dan tidak perlu repot-repot membubuhkan begitu banyak make up untuk menyamarkan kesedihanku. Aku bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi di kamar Taylor untuk mencuci muka. Hari ini hari selasa dan aku ada kerja sambilan di salah satu kafe terkenal di London, The Attendant Café.

Sekarang masih jam 9 pagi dan
aku mulai bekerja jam 11 siang, jadi masih ada beberapa jam untuk bersantai-santai. Aku turun kebawah untuk membuatkan diriku sendiri sarapan yang layak. Di depan pintu kulkas, ada notes kecil yang di tempel dengan magnet kulkas.

"Hari ini aku harus kerja kelompok di rumah teman, jadi kau tidak perlu repot-repot menjemputku ketika pulang sekolah. Ada bacon beku kesukaanmu di kulkas dan sepertinya kau harus belanja bulanan lagi." -T

Aku membuka kulkas dan mengeluarkan bacon bekunya. Sambil menunggu baconnya agak mencair, aku mengambil telur lalu menggorengnya. Biasanya sebelum aku menggoreng telur, aku akan memanggang roti kesukaan Harry. Satu bungkus roti hanya Harry yang menghabiskannya karena aku tidak suka roti. Lalu Harry akan turun kebawah karena mencium bau roti panggangnya, memeluk pinggangku dari belakang, mencium pipi dan leherku, memeras-- ah, Kathrine Reynolds!! Kenapa kau suka sekali menyakiti diri sendiri dengan memikirkan Harry disaat-saat seperti ini?!

Aku mengambil wajan kedua lalu mulai memanggang baconnya. Setelah semuanya matang, aku duduk di meja makan lalu sarapan sendirian. Suasana begitu sunyi, aku hanya ditemani dengan bunyi cicit burung dan suara Vacum cleaner milik Ms. Granger, tetanggaku yang tinggal di apartement tepat diatas. Aku mengecek handphoneku dan menemukan 3 missed call, satu dari temanku dan 2 dari... Harry. Dia masih belum menyerah ya?

Setelah mencuci piring, aku bergegas mandi. Sebelum berangkat kerja, tidak lupa aku membereskan kamarku yang seperti kapal pecah itu. Dan ya, kondisi kamarku menunjukan seberapa kacaunya aku sekarang.

Aku memilih untuk menaiki bis kota ke The Attendant karena jaraknya yang terlampau dekat. Aku turun di depan Starbucks lalu memesan Caramel Latte, mengingat aku belum sempat minum kopi pagi ini. Aku suka kopi dibanding teh, meskipun aku tidak bisa terlalu banyak minum kopi karena aku bisa overdosis. Dari Starbucks, aku hanya perlu berjalan 2 blok untuk sampai di The Attendant.

The Attendant sudah lumayan ramai ketika aku datang. Aku segera memakai seragam kerjaku lalu menghampiri Victoria Blaine, teman kerja sekaligus teman kuliahku. Dia sedang merapikan buku menu di depan jadi aku menghampirinya dan menepuk pundaknya.

Ia menengok dan sedikit terkaget melihat wajahku. "Hey! Kau tak apa? Kau tampak lelah." Tanyanya lalu meletakkan buku menu yang sudah ia tumpuk rapi diatas meja.

"Yeah, akhir-akhir ini aku agak lelah." Jawabku singkat dan ikut membantunya merapikan buku menunya. Victoria hanya menggeleng.

"Uh-huh, kau tidak hanya lelah. Ada sesuatu yang membebani kepalamu itu. Ada apa?" Tanyanya menatapku dalam.

Aku menggeleng, menyangkal pertanyaannya. "Aku hanya lelah. Sungguh." Aku tidak berani menatapnya karena dia akan segera menemukan kebohongan di mataku.

Sincerely, MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang