Pemandangan hutan yang rimbun berwarna hijau cerah, pepohonan yang menjulang tinggi, dan di bawahnya terdapat tumbuhan-tumbuhan beragam dari rerumputan unik dan langka, sampai bunga-bunga yang berwarna-warni membuat siapa saja yang memandangnya akan terkagum-kagum.
Di tengah-tengah indahnya isi hutan itu terlihat seorang gadis mungil berambut orange kemerahan berusia 12 tahun tengah asik bermain-main di hamparan bunga sambil bernyanyi-nyanyi riang memetik beberapa tangkai bunga.
awalnya gadis itu hanya mengejar seekor kupu-kupu di padang rumput hijau tidak jauh dari rumah neneknya di sebuah perkampungan asri.
bersama dengan orang tuanya dari kota, sebelum memasuki desa, terlihat seorang nenek tua duduk di samping gerbang tengah tersenyum memandangi gadis manis yang tengah melihat pemandangan dari jendela mobil. Gadis itu membalas senyum nenek tua, kemudian si nenek tua menunduk kembali.
Di tengah asiknya orang tua gadis itu becengkrama dengan keluarga desa lainnya, tanpa mereka sadari gadis itu turun kelapangan hamparan rumput hijau tidak jauh dari situ.
"ervina...!, Jangan main jauh jauh ya!" teriak ibunya melihat anaknya asik bermain di rumput luas.
Gadis itu hanya mengangguk dan ibunya kembali melanjutkan percakapan bersama ayahnya yang tengah menghadapi para keluarga yang bercengkrama dengan mereka.
Pandangan gadis itu teralihkan saat melihat kupu-kupu berwana ungu menyala tidak jauh darinya, dia tersenyum dan mencoba menggapai kupu-kupu itu, seolah ikut bermain menghindar dan menjauh kebelakang.
Gadis itu tertawa riang sambil mengejarnya, tanpa di sadari dia sudah berada di tengah bunga-bunga yang sangat indah sekali. seolah seperti ada yang menanamnya baik itu pohon-pohon besar, rumput-rumput, aroma keharuman yang di hasilkan seolah-olah membius siapa saja yang menghirupnya, sehingga akan betah berada di hamparan sana.
Tidak terasa hari sudah mulai gelap, senyum ceria gadis itu hilang saat menyadari dirinya harus kembali kerumah neneknya, tetapi dia tidak tau jalan kembali.
Sudah berapa lama dia berjalan, Suara tangis kepanikan gadis itu mulai lagi, berharap orang tuanya mendengar suaranya.
suasana di hutan itu menjadi gelap, sedikit terlihat pemandangan hutan yang tadinya begitu indah sekarang menjadi sangat menyeramkan, pohon-pohon besar yang menjulang tinggi seolah-olah memiliki mata dan mulut tengah tersenyum memandangi gadis itu, rumput-rumput dan bunga-bunga yang tumbuh di bawahnyapun menjadi menyeramkan.
"ayaaaaah............, ibuuuuuuu........., ina takuuuut hiks.....hiks....hiks....!" berkali-kali dia mencoba memanggil
Tiba-tiba ervina terdiam saat melihat tidak jauh darinya sesosok warna hitam bermata putih mencari-cari.
Instingnya mengatakan dia harus lari dari situ "aaaaaaaa.....!" teriak gadis itu sambil berlari. Sontak makhluk itu melihatnya dan mulai mengejarnya.
"HOAAAAAAARGH......!" teriak makhluk itu mencoba menggapai badan mungil gadis, saat tangan besarnya hampir mengenai, tidak sengaja gadis itu tersungkur kesamping karena kakinya tersangkut akar pohon yang menyembul dari permukaan tanah jalan setapak.
"aaaaaa Mamaaaa....." isak tangis gadis itu terguling masuk ke lereng yang menurun
Makhluk berbadan hitam besar dengan mata berwarna putih menyala meraung kesal karena tidak bisa mendapatkan gadis mungil itu dan hilang dari pandangannya.
Makhluk itu menuruni lereng dan mencarinya, sampai dia melihat gadis itu lagi keluar dari semak-semak rimbun dan kembali berlari menjauhkan diri.Dengan langkah tertatih gadis itu sekuat tenaga berlari sambil melihat kebelakang dengan kuatir "hoaaaaargh....." langkah makhluk itu semakin dekat
"Aaaaaaaaaa mamaaaaaaa....." teriak tangis gadis itu menggema di tengah hutan yang sepi, tiba-tiba
Bhuuuk......!!! Gadis itu menabrak sesuatu yang gempal sehingga tersungkur kebelakang, betapa kagetnya dia saat memandang apa yang tengah di tabraknya barusan. Satu lagi makhluk hitam bermata putih tepat di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OTHER WOODS
Fantasy"hati-hati jika berjumpa dengan kupu-kupu berwarna ungu menyala, karena dia bisa menghantarkanmu kepada kematian". itulah pesan dari wanita tua yang lusuh, dia selalu duduk di samping gerbang sebuah desa yang asri yang terkenal akan kesuburan tanama...