Chapter One

2.7K 246 22
                                    

Another Love
Sherry Kim

Happy Reading...!

Ranting dahan pohon Sakura yang semula gundul mulai tumbuh tunas hijau pada akhir musim dingin. Angin sepoi membawa sisa sisa kelopak bunga sakura terbang di antara sepasang kekasih yang berjalan di bawah teduhnya pepohonan jalan setapak pinggiran kota menuju station terdekat.

"Andai aku bisa memetik bintang untukmu aku akan mengambil satu yang terindah di antara yang lainya. Jika dapat aku menghentikan sang waktu, aku akan menghentikan waktu saat dimana kau tersenyum untukku." Changmin menggenggam jemari Jaejoong, menuntun kekasihnya melewati serpihan gerimis bunga sakura menyiram keduanya dengan aroma keindahan melingkupi mereka.

Keduanya beriringan menyusuri jalan beraspal dengan langkah lamban. Enggan untuk beranjak dari kebersamaan mereka yang hanya sebulan sekali dapat mereka lalui bersama.

Wajah Jaejoong merona meskipun ia tahu Changmin hanya menggombal. "Jika seseorang mampu memetik bintang, langit pasti tak seindah setiap malam. Karena semua pria sepertimu pasti sudah mencuri bintang bintang itu untuk menggoda kekasih mereka." Tawa lembut Jaejoong selalu membuat hati Changmin merasa hangat. Ia menyukai tawa itu dan akan selalu membuat tawa itu menghiasi bibir kekasihnya.

Jujur, Jaejoong enggan untuk mengakhiri pertemuan mereka sampai pada ujung jalan berbelok yang akan memisahkan mereka sebulan kedepan. Butuh waktu sebulan lagi untuk keduanya dapat bertatap muka serta bergandengan tangan seperti apa yang mereka lakukan saat ini. Ia berharap sebulan yang akan datang akan jauh lebih indah dari beberapa bulan sebelumnya bahkan tahun yang mereka lalui bersama.

Mereka akan memiliki banyak waktu untuk di habiskan bersama karena bulan berikutnya kekasih tampanya akan berulang tahun. Bersamaan dengan hari jadi mereka yang ketiga.

"Aku akan merindukanmu." Genggaman tangan Jaejoong mengerat, menahan Changmin untuk menghentikan langkahnya.

Tubuh jangkung Changmin berputar untuk menghadap kearah Jaejoong. Wajah kekasihnya sudah memerah dan Changmin pasti akan melihat air mata di mata indah itu jika ia tidak melakukan sesuatu.

Ia menunduk untuk berbisik. "Aku juga." Ciuman perpisahan itu begitu singkat, tidak akan pernah cukup untuk Jaejoong kenang sampai pertemuan mereka sebulan berikutnya. "Jaga diri baik baik disaat aku tidak bisa menjagamu, aku menyesal tidak dapat selalu berada di dekatmu setiap hari." Ia tersenyum. Senyuman yang selalu Jaejoong ingin lihat terpatri disana.

"Hanya tinggal beberapa bulan, bersabarlah. Jika pemberontakan di perbatasan sudah dapat di redamkan aku akan mengajukan perpindahan tempat kerja yang bertempat di Incheon, dengan begitu kita tidak akan berpisah terlalu jauh karena jarak yang memisahkan kita ini." Janji Changmin.

"Benarkah!" anggukan Changmin membawa senyum kekasihnya berkembang begitu indah.

Tanpa mempedulikan sekeliling Jaejoong melopat untuk memeluk kekasih tampannya. Ia hanya ingin mengungkapkan kebahagiaan atas apa yang di ucapkan kekasihnya itu. "Aku akan bersabar menunggumu sampai kau kembali."

Waktu seakan tidak berpihak kepada mereka. Station sudah di depan mata dan saatnya untuk mereka perpisah. "Aku harus pergi."

Suara Jaejoong terdengar lirih dan bergetar ketika berucap. "Aku tahu." Jemari Jaejoong menggenggam erat jemari Changmin. Entah mengapa ia merasakan adanya firasat buruk tetapi... entahlah.

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang