Chapter Three

2.1K 231 46
                                    

ANOTHER LOVE
Sherry Kim
.
***

Aroma harus masakan serta suara suara berisik mengusik tidur nyenyak Yunho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma harus masakan serta suara suara berisik mengusik tidur nyenyak Yunho. Suara denting penggorengan dari arah dapur membuat telinga pria itu bergerak gerak seperti telinga rubah kala mendengarkan langkah kaki mangsanya.

Musang miliknya terbuka lebar. Siapa gerangan yang ribut di rumahnya pada waktu sepagi ini. Pria itu duduk dengan cepat. Selimut jatuh ke lantai saat ia berdiri dengan kondisi setengah sadar sebelum kembali jatuh terduduk.

Kepalanya terasa pening. Apa yang terjadi sampai kepalanya brrdentum tak karuan? Seingatnya ia tidak minum alcohol. Ia mengaduh sakit ketika jemarinya menenukan benjolan serta memar di belakang kepalanya. Membuka mata, ia mengawasi sekliling dan merasa tidak mengenal tempat ini.

Di mana ia berada?
Musang Yunho menyipit mengamati sekeliling sekali lagi, tempat ini tidak ia kenali. Ah, ia ingat sekarang. Bulu tengkuknya seketika merinding, ia ingat dengan jelas bahwa ia melihat hantu. Ya Tuhan, di rumah ini. Hantu!

"Kau sudah sadar." Yunho melombat terkejut mendengar suara sapaan tanpa permisi itu. Demi Tuhan, ia sudah mati andai ia memiliki riwayat penyakit jantung.

Jaejoong berdiri berkacak pinggang di pintu dapur tanpa daun pintu menuju ruang makan yang menyatu dengan ruang tengah, di mana Yunho tidur nyenyak sepanjang pagi ini.

"Selamat pagi." sapa Yunho riang setelah ia menenangkan diri. Ia ingat semuanya, di mulai dari hancurnya kaca cafe pria yang saat ini berdiri di hadapannya itu sampai hantu yang mengejutkannya dan ia tidak ingat lagi.

Alis Jaejoong mengeryit. Spatula dalam genggamanya menunjuk ke luar jendela, menunjukan kepsda pria pemalas itu matahati yang sudah bersinar hampir di atas kepala. "Kau masih bilang ini pagi?"

"Pagi bagiku." jawab Yunho asal. Mengamati sekeliling Yunho merada ia harus berjaga jaga jika hantu itu kembali datang. Semoga ia tidak melihat hantu itu lagi. Yunho berdoa sepenuh hati.

Pria itu melompat melewati sisi meja makan menghampiri Jaejoong yang kembali sibuk menyiapkan sarapan sambil bergumam. "Dasar pemalas.

"Cafe tidak buka?" Yunho memperhatikan Jaejoong yang saat ini mondar mandir di dapur kecil itu.

"Berterima kasihlah kepada seseorang yang telah merusak jendela depan cafe."

Pria itu hanya nyengir, samar samar Yunho mendengar suara berisik dari lantai bawah yang menandakan perbaikan sedang di lakukan di sana. "Aku akan membayar semuanya dengan tenagaku, mungkin aku bisa bekerja di cafe untuk menebusnya. Itupun jika kau tidak keberatan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang