Delusional Disorder part 1

355 24 9
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rated: T/T+

Uchiha Obito/Tenten

Warn: Typo(s), Abal, Nista, etc

Don't like, don't read

.
.

Tiit~

Dokter berjubah putih melepas stestoskop di lehernya dengan raut wajah kecewa. Tangan kanannya melepas masker hijau tipis yang menutupi bagian mulut dan hidungnya. Manik gelapnya menembus kaca bening dari kacamata yang ia kenakan memandang seseorang yang terpaku di depan pintu dengan wajah terkejut dan mata membelalak mengeluarkan cairan beningnya.

"Harusnya kejadian semacam ini tidak terjadi Obito-sama. Sepanjang yang kutau, secara fisik dan mental Rin adalah sosok wanita yang kuat. Tapi mungkin memang Tuhan lebih senang jika Rin berada disisinya." Ujarnya beberapa detik setelah menempatkan posisi yang pas untuk memandang pria berbalut kemeja kantor tersebut.

Pria bernama Obito tersebut tak menghiraukan perkataan dokter wanita yang mengajaknya bicara. Kakinya melangkah lebar menghampiri ranjang istrinya. Kehadirannya yang kini berada di sisi ranjang semakin menambah sesak ruang ICU yang besarnya tak seberapa tersebut. Berbagai alat yang menempel di tubuh wanita berambut cokelat tersebut ia singkiran dengan satu sapuan. Telapak tangannya ia letakkan diatas dada Rin dan menekan bagian tersebut secara berulang-ulang. Tak henti-hentinya bibirnya meracau menyebut nama Rin sambil sesekali memberikan nafas buatan melalui bibir wanita tak bernyawa tersebut.

Dokter yang di ketahui bernama Shizune serta dua suster lain yang ikut membantu proses penyelamatan nyawa sang nyonya Uchiha hanya bisa berdiri disudut ruangan sembari menatap Obito yang tak menghentikan gerakannya memompa dada Rin sejak 10 menit yang lalu. Pria itu tidak menyerah membuat jantung sang istri kembali berdetak seperti sebelumnya.

"Demi Tuhan Rin kembalilah! Aku dan Mamoru membutuhkanmu!" Racaunya tanpa henti.

Brukk..

Kedua kaki Obito begitu lemas hingga akhirnya sang Uchiha terbanting dilantai dengan nafas tersengal dan kedua mata membelalak. Tangan kananya masih setia menggengam tangan dingin nan pucat sang istri yang terbaring diatas peraduan. Detik berikutnya genggamannya merapat bersamaan dengan onixnya yang tertutup menumpahkan semua air mata yang sejak tadi menggenangi kelopaknya.

"Maafkan Ayah Mamoru.. Ayah tidak bisa mengembalikan Ibumu padamu." Lirihnya dengan suara parau.

Ujung jemarinya yang kini berada di pergelangan Rin tanpa sengaja menyentuh luka yang sudah mengering disana. Hati Obito rasanya tersayat merasakan permukaan kasar luka yang ukurannya cukup besar tersebut. Ia merutuki dirinya sendiri menyesali perbuatannya di masa lalu yang membuat semuanya menjadi seperti ini. Mengandai-andai pun tidak akan ada gunanya. Hal terakhir yang harus ia lakukan untuk sang istri tercinta adalah menyemayamkan wanita itu ditempat yang pantas untuk seorang Uchiha Rin yang sudah menemaninya selama 5 tahun dan memberinya seorang keturunan yang tumbuh menjadi bocah laki-laki yang cerdas dan tampan bernama Uchiha Mamoru.
.
.
.
Delusinonal Disorder
.
.
.

Brukk..

Obito membanting dirinya ke atas sofa ruang keluarga. Tangannya melepas satu persatu kancing kemeja putih yang membalutnya. Onix gelapnya memperhatikan apartemennya yang terlihat sepi. Bahkan ruang makan rangkap dapur yang biasanya terlihat sibuk di jam seperti ini kini terlihat sepi. Tidak ada aktivitas apapun disana. Hanya perapian yang menyala menandakan ruang ini baru saja ditinggalkan oleh seseorang.

Delusional DisorderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang