Chapter 4

24 1 0
                                    

Tepat jam setengah empat sore aku tiba di Red Line, tak lupa sebelum ke meja kerjaku aku terlebih dahulu menuju mesin absen, yahh aku sadar aku terlambat walaupun sebenarnya pihak Red Line tidak bermasalah dengan keterlambatanku. Seharusnya jam kerjaku dimulai sejak jam dua tadi, namun karena aku masih kuliah aku diizinkan untuk terlambat datang jika memang benar - benar ada jam kuliah sore, tapi....hari ini kan aku tidak ada kuliah sore, gara - gara empat orang tadi aku jadi terlambat, sebenarnya bukan salah mereka juga sihh, aku saja yang bodoh, kenapa aku tidak cuek saja melewati mereka dan pura pura tidak melihat mereka, sayangnya keberanianku tidak sebesar itu, aku takut kalau saja mereka tiba - tiba memanggilku dan aku harus berbasa - basi dengan mereka terlebih lagi Liam, sebenarnya dia yang membuatku takut, bukan tiga orang itu.

Aku berjalan melewati meja kerja Niall, dan aku menyapanya dengan senyum termanisku

"Haii blonde ...!!!" ohh sial dia hanya memutar bola matanya setelah melihatku.

Baiklah, aku harus mengalah karena memang aku yang salah. Setibanya di meja kerja aku langsung mencari selembar kertas dan menulis pesan singkat

Heyy... fucking cute blonde, kau marah padaku ? Ayolah maafkan aku, moodku sedang tidak baik hari ini, jadi maafkan aku :(

Kuremas kertas tersebut hingga membentuk seperti bola kecil, lalu ku lempar ke meja Niall yang berada di sebelahku.
Sambil memainkan pulpen aku menunggu balasan lemparan kertas tadi dari Niall, ahh si blonde ini lama sekali, dia bisa membaca dan menulis tidak sihh ? membalas surat pendek saja lama sekali atau mungkin dia tidak mau membalas surat lemparanku ? Ahh benar - benar menyebalkan.

Satu jam telah berlalu, bahkan aku sudah setengah jalan menulis artikelku, dan si blonde bodoh itu belum membalas surat dariku, astaga dia benar - benar marah padaku.

"Auww!!!" tiba - tiba saja ada yang melempar bola kertas ke kepalaku. Kuambil bola kertas itu segera saja ku buka dan wtf aku serasa ingin memukul kepala si blonde bodoh itu setelah melihat balasannya,

Menurutmu... ?

Siall, satu jam lebih lamanya aku menunggu balasan darinya dan dia hanya membalas dengan satu kata saja ? Dan itu sangat menyebalkan. Aku kembali membalas surat itu.

Kau menyebalkan blonde bodoh, aku hanya ingin meminta maaf padamu, dan seperti itu balasanmu ? Aku benar - benar buruk hari ini, ku mohon mengertilah :(

Kuremas kembali kertas itu dan kulempar ke meja sampingku.
Kali ini aku tidak menunggu terlalu lama, dia langsung melempar kertas kembali kearahku, hmm sepertinya kemampuan membaca dan menulisnya mulai bertambah.

Kau buruk ? Sudah sejak dulu, kau baru sadar ? Dan satu lagi, ini cara mu meminta maaf ? Dengan mengatai ku bodoh ? Goodjob :x

Ohh shit... dia malah balik mengataiku, dasar blonde menyebalkan.

Kau !!! Benar2 menyebalkan blonde bodoh :x

Langsung saja kulempar kertas itu ke arah kepalanya, dia menyebalkan sekali. Dengan cepat pula dia membalasnya.

Whatever!!!

Ouhh, menyebalkan sekali si blonde satu ini, jarang sekali dia merajuk seperti ini, sekalinya marah seenaknya saja dia memperlakukanku. Sabar cara kau harus bisa merayu si blonde yang menyebalkan ini.

Baiklah Mr. Niall Horan, aku minta maaf, karena aku sudah marah - marah tidak jelas padamu hari ini, tapi sungguh karena mood ku benar - benar tidak baik hari ini, aku mohon jangan merajuk seperti ini, aku sedih, aku tidak bisa jauh darimu, kumohon maafkan aku :( :'(.
Sebagai permohonan maaf, aku akan mentraktirmu makan malam hari ini, i promise :)

The Red LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang