Lelaki yang kini tak lagi bisa disebut anak kecil itu kini tengah menjalani ujian sekolah. Namun pikirannya sedang tidak berada pada tempatnya. Tangannya hanya memainkan pulpen yang ia genggam. Kertas putihnya yang terlihat monoton tetap bersih tak ada coretan sedikitpun. Ia hanya memikirkan audisi yang bersangkutan dengan hobi dan cita-citanya.
"Jeon Jungkook," panggil guru Han.
Tak ada sahutan.
"Tuan Jeon," panggilnya sekali lagi.
Lagi. Hening.
"Jeon haksaeng," kembali panggilan itu terdengar.
Masih tetap. Diam.
BRAKK
"JEON JUNGKOOK! KERJAKAN TUGAS MU DAN JANGAN MELAMUN TERUS. WAKTU TINGGAL 15 MENIT LAGI!!!" Teriak guru Han.
Jungkook, lelaki itu, hanya bisa mengerjakan matanya, kembali menyadarkan dirinya dalam dunia nyata. Waktu tinggal 15 menit lagi, 15 menit lagi, lagi. LAGI?! Jungkook langsung menatap horror kertas yang menjadi tumpuan tangannya. Oh tidak, ia sama sekali belum mengisi esainya. Aaah, benar-benar bodoh.
Selama 15 menit itu pula, ia hanya mengisi sebagian. Itupun ngasal. Ia hanya ingin cepat-cepat selesai dan melesat pergi ketempat tujuannya.
Memikirkannya saja sudah membuat ribuan kupu-kupu melayang dalam perutnya. Bibirnya tak luput dari tarikan emosinya. Ia hanya tersenyum senang. Namun hatinya juga tak dapat membantah bahwa ia juga khawatir.
Selesai, serunya dalam hati. Ia pun segera mengumpulkan hasil jawabannya kedepan dan mengambil tasnya yang berada di depan kelas. "Jungkook, belum waktunya pulang. Masih ada sisa 3 menit," seru guru Han dari dalam.
Persetanlah dengan sisa waktu yang tidak berguna -dalam konteks ujian sekolah.- Tapi tentu saja 3 menit waktu yang berguna untuk cita-citanya.
Positif thinking. Itulah satu-satunya jalan yang bisa ia percayai. Dengan langkah percaya diri, ia siap dengan segala peristiwa yang akan ia alami.
Kau sudah mempersiapkan segalanya Jung, batinnya dalam hati.
Disetiap langkahnya, ia berdoa pada Tuhan, semoga yang terbaik lah yang ia dapat. Setiap langkahnya itu po pula, malaikat tak henti-hentinya mengamini doa yang terucap oleh manusia satu ini.
Cita-cita, keinginan, harapan, terkabullah!
Dan jalan inilah, yang ia harapkan selama ini. Masa depan, berada di tangan nya. Tantangan, berada di hadapan nya. Rintangan, itulah yang akan ia hadapi. Demi segalanya yang ia perjuangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUN <<Discontinue>>
FanfictionKetika perjuangan diwaktu muda lebih melelahkan, melalui hubungan pertemanan yang kuat, apapun dapat dilewati bersama. Lewat cara mereka, lewat musik, mereka mengeksplor seluruh kegiatan mereka menjadi satu jua, menginginkan semua orang mendengarka...