Prolog

131 8 3
                                    

Tahun ini aku masuk dibangku SMA, akhirnya aku mulai merasakan indahnya masa SMA seperti yang kebanyakan orang bilang.

Aku diterima di SMA Garuda, salah satu SMA terbaik di kota ini. Tidak sendiri aku masuk disini, sahabatku pun mengikuti jejakku masuk juga di SMA ini.

Masa MOS sudah aku lewati seminggu yang lalu, kini tinggal menunggu hari esok aku akan menjadi siswi selayaknya. Aku harap, aku dan sahabatku bisa satu kelas lagi.

Pukul 22.15 aku belum juga memejamkan mata, tidak ada rasa kantukpun mendatangiku. Akhirnya aku berinisiatif mendengarkan musik dengan earphone. Segera ku buka pemutar musik dan mencari musik favoriteku. Aku mulai memejamkan mata dan seketika terlelap begitu saja.

***

Pagi-pagi sekali mama membangunkanku, ku lirik jam di kamarku pukul 04.50

"Maaa kok pagi banget sih, 5 menit lagi yaa?" Pintaku kepada mama.

"Enggak sayang, nanti papa berangkat jam 6 dan mama ada meeting hari ini jadi gak bisa nganter kamu. Kamu mau telat?" Ucap mama

"Minta anter Pak Beno aja lah kalo gitu" jawabku.

"Pak Beno sakit, udah ah cepetan bangun! Gak lucu hari pertama sekolah kok telat." Ucap mama cepat

"Iya iya maa ini juga bangun." Ucapku kemudian bangkit dari tempat tidur.

"Buruan mandi terus kalo udah turun sarapan bareng yaa" ucap mama

"Hmmmmm" balasku.

Setelah mama keluar dari kamarku, segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

15 menit kemudian aku keluar dan berganti pakaian menggunakan seragam khas anak SMA, kemeja putih pendek dengan tanda OSIS dibagian saku dan rok abu-abu selutut. Tidak lupa aku memakai sepatu warna hitam dan kaos kaki putih.
Rambut hitam panjangku ku kucir kuda kebelakang dan tak lupa ku sisakan untuk poni.

Setelah dirasa sempurna, aku segera mengambil tas yang sudah aku siapkan tadi malam dan keluar menuju ruang makan untuk sarapan.

"Pagi pa, ma!" Sapaku kepada kedua orangtuaku.

"Pagi sayang, sini duduk cepat sarapan." Ajak mama.

"Iya ma" sahutku.

"Abil itu sekolah di SMA Garuda juga kan?" Ucap papa tiba-tiba

uhuuuk seketika aku tersedak mendangan ucapan papa yang menyebut nama kak Abil.

"Kamu kenapa sayang? Ma ambilin air cepetan!" Ucap papa panik melihatku tersedak

"Pelan-pelan yang makan" ucap mama menyodorkan air putih

"Papa bikin kaget aja!" Sahutku kepada papa yang malah senyum-senyum sendiri.

"Ya kan papa cuman tanya hehehe" balas papa.

"Waktunya gak tepat pa!" Sungutku

"Kapan dong yang tepat?" Ucap papa tanpa dosa

"Udah habisin dulu makannya baru debat! Papa sama anak sama aja." Timpal mama

Setelah selesai makan, aku segera pamit kepada mama dan mencium tangan mama.

"Paa Tasya tunggu di mobil. Jangan pake lamaaa!" Ucapku beranjak keluar rumah.

"Yoih sayaaang!" Teriak papa dari dalam.

Setelah aku masuk mobil, aku memasangkan earphone ditelingaku dan memutar lagu favoriteku di pemutar musik.
Aku memutuskan menutup mataku sejenak, rasa kantuk masih menghampiriku.

If Only..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang