Sudah hampir tiga bulan aku sekolah disini, di SMAN Garuda. Sekolah yang cukup terkenal di kota ku. Dan aku sedang sibuk-sibuk nya di organisasi baru ku. Kalau dulu waktu SMP aku mengikuti ekstrakurikuler marching band, sekarang aku mengikuti ekstrakurikuler Paskibra yang menjadi impian ku. Aku juga mendaftarkan diri untuk bergabung di organisasi intra sekolah (OSIS) di sekolah ku dan aku keterima setelah lulus mengikuti interview dan training center.
Oh iya, karena sangking aktif nya di dua organisasi itu aku jadi punya banyak kenalan. Dan aku juga senang karena bisa akrab sama beberapa kakak kelas yang dulunya terlihat sinis dan jutek ternyata baik dan mengasyikan.
"Hei, mau pulang ya?", sapa seseorang dihadapan ku. Aku mengangkat kepalaku yang sedari tadi memang menunduk kebawah menatap layar hp ku.
"Eh.. hm.. i..iya kak",jawab ku gugup. Sial.
Dan dia hanya tertawa memperlihatkan sederet gigi nya yang rapi.Manis.
Loh loh..?! Aduh aku kenapa?
"Please Tsa.. jangan!", batin ku."Mau gue anter?",tanya nya.
"Hah?",aku sedikit kaget mendengar nya dan itu membuat nya menaikan sebelah alis nya seperti terlihat kebingungan. Bodoh nya aku.
"Gimana?",lagi-lagi dia tersenyum padaku. Manis."Duh Tsa, please jangan blushing gini..",batinku sambil memejamkan mataku.
"Eh..eng..engga usah kak. Gak apa-apa kok",jawab ku dengan sedikit senyum menutup kegugupan ku.
"Hm.. baiklah",dia tersenyum lalu pergi. Aneh.
Aku tahu dia kecewa.
Oh iya, sebentar lagi aku juga mau aniv yang ke tiga bulan sama Faiz. Tapi kami sedang sedikit menjauh. Bukannya kita memang berjauhan?
Ya. Kita memang jauh seperti lirik lagunya RAN.Aku disini dan kau disana,
kita berjumpa via suara,
namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa..Iya gitu, kita pacaran tapi kok kayak orang LDR-an gitu. Padahal kita masih satu daerah, cuma sekolah doang yang beda. Jarak rumah juga sebenarnya deket sih, paling naik angkot sekali, atau naik motor juga lima menit nyampe kok. Tapi ya gitu deh. Kalau kita mau ketemuan pasti ada aja halangan nya. Kok ribet ya kesannya? Entahlah.
Aku sama Faiz juga sedang sama-sama sibuk dengan tugas sekolah dan tugas organisasi. Kita komunikasi paling siang kalau jam istirahat, trus malam deh. Dan itu juga cuma smsan, atau chatting via bbm. Telponan juga udah jarang.
Sekarang aku sedang duduk di kantin sekolah menunggu waktu kumpulan OSIS tiba. Sekolah masih cukup ramai, beberapa dari mereka sama seperti ku, sedang menunggu waktu kumpulan ekstrakulikuler tiba atau ada yang hanya sekedar duduk ditaman sambil menikmati wifi sekolah.
"Hai Tsa..",sapa seseorang di depan ku. Aku terpaksa menegakkan kepalaku yang sedari tadi tertunduk karena aku memang sedang membaca salah satu novel yang baru saja ku beli beberapa hari yang lalu.
"Hei, Siti",aku menjawab sapaan nya sembari tersenyum.
Oh iya aku lupa memberi tahu kalau aku dan Siti akhirnya satu sekolah lagi. Kita cuma beda jurusan saja, aku di IS sedangkan dia di MIPA.
"Kamu masih sama Faiz, Tsa?"
Deg.
Aku sedikit tersentak mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian.
Teen FictionSudah dua tahun lebih dia menyendiri. Semenjak putus dengan Faiz, dia tak pernah pacaran lagi. Bukan! Bukan karena belum bisa move on. Bukan karena tak ada yang mau dengannya, tapi sepertinya belum ada yang pas dihatinya. Atau apakah dia menanti seo...