Chapter 4 : Peterpan and Wendy's story

270 18 2
                                    

"It's a bit of sad. Thing that we can't go back to that time."-EXO-Peterpan.

***

Kalau dihitung-hitung, baru satu hari Ji Hye tidak bertemu dengan Wendy. Tapi, mengapa ia merasa banyak tertinggal? Padahal Wendy sudah menceritakan segala hal tentangnya pada Ji Hye. Jadi, penjelasan apa yang pantas untuk menjawab pertanyaan Ji Hye yang satu ini.

Mengapa Kai mencari Wendy?

"Jadi, Tuan mencari Son Wendy juga?"

Ji Hye dapat merasakan Kai yang mendekat ke arahnya. Namun Ji Hye tidak sanggup untuk melakukan satu gerakan kecilpun. Ia hanya duduk terdiam menatap polisi botak di hadapannya sementara seluruh tubuhnya terasa sulit digerakkan.

"Ne," suara laki-laki itu terdengar berat. Ji Hye menghela napasnya. Sekarang, jantungnya berpacu kencang. Kai pasti sedang berdiri tepat di belakangnya.

"Baiklah, siapa namamu?"

"Kim--"

"Oh Sehun imnida!"

Tiba-tiba seseorang berlari mendekat--Ji Hye dapat melihat dari ekor matanya. Ia berlari tergopoh-gopoh. Napasnya keluar tak beraturan. Laki-laki itu juga memakai masker hitam, sama seperti Kai. Ji Hye tidak ingat begitu jelas, tapi sepertinya ia juga salah satu 'calon' member EXO.

Polisi itupun mengetik sesuatu di keyboardnya. Lalu menatap Ji Hye. "Siapa namamu, Agasshi?"

"Yoon Ji Hye imnida," Ji Hye merasa suaranya terdengar aneh. Oh, tidak. Bagaimana kalau Kai mendengarnya?

Polisi itu kembali mengetik, lalu bertanya tentang identitas Wendy pada Ji Hye. Ji Hye menjawabnya dengan kikuk. Entah bagaimana fokusnya terbagi pada percakapan kedua laki-laki yang berdiri di belakangnya itu. Kai dan Sehun.

"..kau bertemu dengannya tadi malam?!" itu suara Kai.

"Dia terus menyuruhku pergi! Tapi aku mendengar dia menangis, jadi aku kembali untuk menungguinya. Gadis itu menangis lama sekali, namun aku tetap menungguinya! Kau tahu sendiri, kan? Aku terlambat ketika latihan!" suara Sehun terdengar penuh frustasi.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Wendy..?

"Lalu mengapa dia tidak kembali ke dormnya?! Seulgi bilang dia tidak pernah pulang ke dorm mereka!" Ji Hye terhenyak. Ia tidak pernah mendengar Kai berteriak sekeras itu.

Tidak ada jawaban.

"Bisa kau tunjukkan foto temanmu itu, Agasshi?" polisi itu kembali bertanya. Ji Hye segera menyerahkan ponselnya pada polisi itu. Untungnya, ia memiliki satu foto Wendy.

"Aku melihat Wendy masuk ke dalam lift. Dan mengira dia akan pulang ke dormnya." kali ini suara Sehun terdengar lebih terkontrol.

"Jadi, mengapa kau tidak mengikutinya sampai ke dorm?!"

"Karena kau terus meneleponku untuk latihan!"

Kai tidak menjawab, pria itu hanya mendecak kesal. Sepertinya ia tahu bahwa itu kesalahannya juga. Kedua laki-laki itu terdiam, tidak melanjutkan perdebatan sengit mereka. Ji Hye hanya bisa tersenyum tipis dari tempatnya duduk. Hatinya tiba-tiba terasa gamang.

Apakah Wendy sebegitu berartinya bagi kedua laki-laki di belakangnya itu?

***

Malam itu Minho tengah menatap heran layar ponselnya yang bergetar di atas meja. Selama beberapa detik yang dilakukannya hanyalah berdiri dan menatap baris nama yang muncul di layar besar ponselnya itu dari jarak satu meter.

REPLY 2012Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang