2

556 57 5
                                    

Insiden ciuman itu, bukanlah sebuah mimpi. Meskipun aku sama sekali tak ingin mengakuinya tapi itu benar-benar nyata.

"Saem, kurasa Jiyeon cocok untuk jadi panitia festival musim semi" ucap Suzy ketika diadakan diskusi pemilihan panitia untuk festival musim semi tahunan Shinhwa High School.

Di hari kedua, Aku memandang pasrah ketika semua orang menjadikanku bahan tertawaan. Sungguh untuk pertama kalinya aku ingin sekali menghilang dari muka bumi ini. Dan seandainya keajaiban benar-benar ada.

"Ada lagi yang akan direkomendasikan?" tanya saem berusaha meredam tawa para hagsaeng yang menertawakanku.

"Aku" jawab suara namja yang duduk tepat disamping kananku. Pandanganku langsung terarah padanya, sosok namja yang membuat hidupku semakin rumit. Yah, siapa lagi jika bukan namja kurang ajar yang telah berani mencuri ciuman pertamaku, Kim Myungsoo, yang kini juga balik menatapku dengan tatapan evil.

Aku menundukkan kepalaku dengan lemas, bukan karena takut padanya tapi lebih karena kesialanku akan terus bertambah setelah ini. Mungkin???

'Aigooo kesialan apalagi yang akan menimpaku, huh" rutukku kesal dalam hati karena telah dipastikan aku dan namja menyebalkan itu yang akan menjadi perwakilan panitia festival musim semi musim semi untuk kelas kami.

Keesokan harinya sebelum pulang sekolah, aku sengaja menahan teman-teman sekelasku dan bermaksud membicarakan acara apa yang akan kelas kami bawakan untuk festival nanti. Aku sudah menyiapkan beberapa rencana dan kutuliskan di papan tulis yang berada dibelakangku.. Meski aku tahu aku takkan mungkin berhasil menarik minat mereka tapi aku benar-benar harus berusaha agar mereka mau menerimaku.

"Kita putuskan tema kita dengan suara terbanyak, ne" ucapku sedikit gugup di depan kelas, mengajak mereka semua untuk berpartisipasi.

"Itu...aku tidak mau terlibat" ucap salah seorang hagsaeng namja yang segera diikuti oleh beberapa hagsaeng lainnya.

Aku melihatnya, namja menyebalkan itu sedang tertidur disaat aku mengajak teman-teman yang lain untuk turut berpartisipasi.

'Sikap macam itu, bukankah dia yang mengajukan diri menjadi panitia. Dan dia malah enak-enakan tidur' batinku kesal.

"Changkamman ...kenapa tidak kita ikuti saja semuanya" usul salah seorang hagsaeng mengalihkan perhatianku dari arah namja itu.

Dan beberapa hagsaeng tampak menyetujui ide itu, namun kurasa itu bukan ide yang bagus keundae aku juga telah mengira-ngira kalau usul seperti ini akan terjadi karena itu aku sudah memperhitungkan semuanya.


Myungsoo POV

Aku mendengarkannya berbicara di depan kelas. Meskipun aku terlihat sedang tertidur namun aku tetap terjaga. Aku sungguh penasaran dengan yeoja aneh itu. Sejak pertama kali aku melihatnya, aku merasa dia sungguh berbeda dengan yeoja-yeoja yang selama ini ada disekitarku.

"Myungsoo-ah, kau mau jalan-jalan tidak sepulang sekolah nanti?" tanya seorang yeoja yang sejak pertama aku menginjakkan sekolah selalu mengejarku, Krystal.

Aku tak memperdulikannya dan tetap berpura-pura tidur. Aku sungguh muak dengan yeoja semacam Krystal. Aku bosan dengan yeoja-yeoja gampangan seperti mereka semua yang terus mengejarku. Satu-satunya yeoja yang menarik perhatianku saat ini adalah yeoja aneh dan kampungan itu, sepertinya ia berbeda dengan yeoja yang lainnya.

"Changkamman...kenapa tidak kita ikuti saja semuanya" usul salah seorang hagsaeng merespon yeoja itu.

"Mustahil" sahut salah seorang hagsaeng lainnya.

Love For BeginnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang