Special Chapter

4.1K 83 30
                                    

Hy.... skarang aku mau buat special chapternya...
Nah... ini dia....
:)

HAPPY READING!!!


*
*
*
*



___________ " ___________



» Aya prov «

Aku dan Maria sedang berjalan menyusuri jalan di sore ini. Sesekali canda dan tawa menghiasi perjalanan kami. Hingga kami tiba di suatu tempat. Tempat itu bertulisan 'makam umum'.
Aku dan Maria pun mengunjungi suatu makam yg berada di pinggir jalan.
Batu nisan itu bertulisan 'Mira'.
Maria langsung menaruh bunga mawar putih di atas makamnya.
Lalu kita mendo'a kan Mira.
Setelah berdo'a,Maria memmandangi makam adik tercintanya itu. Aku yg melihatnya hanya tersenyum.

"Mira...adikku... semoga kau tenang di sana ya... kakak di sini slalu mendo'a kan mu...",ucap Maria sambil mengelus batu nisan adiknya.
"Em... Maria.... sepertinya langit mau gelap... sebaiknya...kita pulang yuk...",ajak ku.

Maria mengangguk,lalu menoleh ke arah ku. Ia tersenyum getir,seolah ia tengah menahan rasa sedihnya. Aku menatapnya dgn tatapan perihatin.

"Lu kalo mau nangis,nangis aja... sini... peluk gwe... biar lu legaan... gwe tau kok... lu gk akan bisa berubah langsung kayak dulu...gwe paham...",kata ku sambil menangkup wajah Maria.
Maria tersenyum, lalu memelukku erat. Aku mendengar suara isakan , sepertinya Maria mulai menangis. Dapat kurasakan bajuku yg mulai membasah. Aku mengusap punggung sahabatku pelan.

"Sudah...sudah... yuk... kita pulang.... udah petang nih....".

Maria pun melepaskan pelukannya dan menghapus airmatanya. Aku tersenyum lembut,melihat sahabatku yg tersenyum. Aku merasa lega karena ia sudah mengungkapkan perasaan sedihnya.
Kita pun bangun dan beranjak dari tempat pemakaman.


=Skip=


»Maria prov «

Di kamar, aku melihat Aya sedang membereskan bajunya.
Esok,ia akan pulang ke rumah aslinya,karena Kita sudah lulus kuliah. Aku juga melakukan hal yang sama dgn nya. Ku bereskan baju2 ku yg berada di lemari.

"Em... Aya...",aku membuka pembocaraan.

Aya menoleh ke arah ku.

"Ya... ad apa?",tanyanya.
"Lu mau kembali ke rumah lu?",tanya ku.
"Iya... emang kenapa?".
"Em... gwe kesepian dong.... gk ad lagi yg temenin gwe....".

Aya tersenyum,lalu memegang pipi chubby ku. Mukaku memerah, jantungku berdebuk kencang.  'Huh... perasaan ini kambuh lagi....' batin ku.
Sebenernya aku diam2 suka sama Aya,sahabatku sendiri.
Aku tau ini salah... kita sama2 perempuan,seharusnya perasaan ini gk boleh ada,tapi aku tak dapat membendungnya.

Aya menatapku dalam,lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku,kemudian ia mengecup keningku.

"Gwe tau... gwe jga gk pengen misah dari lu...".
"Aya... gwe mau ngomong sesuatu sama lu...".
"Apa?".
"Sebenarnya gwe ...".
"Sebenarnya?".
"Sebenernya gwe.... s...suka sama lu.... gwe tau ini salah... tapi... gwe gk bisa menahan rasa ini...".

Aya terkejut,lalu tersenyum hangat padaku.

" gwe jga suka sama lu...Maria...
Em.. gmn kalo kita netep di sini...
1 tahun lagi...?".
"Boleh.... em... klo gitu gwe masukin baj...". Kataku terpotong oleh Aya.
Aku membelakkan mata, Aya.... dia... menciumku.... dalam...

Aku gk percaya ini, aku coba memberontak tapi, aku kalah dgn sifat tomboynya.
Aku pun merilekskannya.
Ia menciumku semakin dalam.

"Eemmmnpphh..ya....gwe...
Emph....nafas....emph...".
Kataku terengah-engah.
Aya pun melepaslan ciumannya.
Lalu tersenyum lembut pada ku.
Aku menatapnya, begitu juga sebaliknya.

"Aya/Maria.... gwe mencintai lu...". Ucap kita berbarengan.

Lalu kita saling berpelukan.
Tiba2 di blakang kami ada Mira yg tersenyum.
"Hehehe.... ternyata kalian saling suka ya....",katanya.
Kami berdua tersentak.
Lalu melepaskan pelukan dan langsung menoleh ke belakang.
Didapatinya sosok Mira sedang tersenyum.
"Eh...... Mi-Mira!!! Kok... kau... bisa?....",tanyaku gugup.
"hehehe.... sebenernya... aku bisa masuk ke kamar ini,tpi melewati pintu blakang.... pintu dpn kan dh gk bisa....",katanya.
Aku dan Aya saling pandang lalu,muka kami memerah.
"K-kau... melihat kami.... ci-ci...".
"Ya... aku melihatnya kak Aya...".
"Emn..... ki-kita.. emn....",
"Dah lah tuh.... kakak gk usah canggung... gpp kok.... aku merestui kalian.... dah ya aku pergi dulu...".

Mira pun menghilang, aku dan aya menggarukkan kepala.

"Emn... sepertinya... kita harus liat situasi dulu ya....",kata Aya.
Aku hanya mengangguk pelan.
Lalu kami kembali memasukkan baju ke lemari masing2.


















                          END

















Haahhh!!! Kok ceritanya malah begini!?
Knp jadi romance ya....
Huh... entahlah...
Ydh... maafkan kesalahan ku yg mengubah sedikit      ceritanya...
Ok akhir kata...






Tolong Reviewnya dan vote nya ya....


By:60fitriafebrina.

MISTERY KAMAR KOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang