HARI H

715 18 0
                                    

HARI H

                Putri Evelin tengah merajuk kepada kedua orang tuanya agar membatalkan acara pertunangan itu. Namun sepertinya tidak ada yang menanggapi nya. Putri Evelin hanya pasrah. Tiba-tiba saja ia mengingat perkataan Pangeran Dalf semalam. Sebelum acara pertunangan itu terlaksana, ia harus menemui Pangeran Dalf sendiri. Ia segera berlari menuju sebuah ruangan yang terletak di pojok. Dan disana Pangeran Dalf sudah menanti dengan berbalut pakaian yang biasa dipakai ketika ada acara yang sangat penting.

                “Sebenarnya apa yang ingin Pangeran katakan kepadaku?” tanya Putri Evelin seraya mendekat pada Pangeran Dalf.

                “Kita tidak ada waktu banyak untuk merencanakan sesuatu untuk membatalkan pertunangan ini. Jadi, kita akan tetap melaksanakan pertunangan itu. Sedikit-sedikit aku tahu peraturan kerajaan Xenderovo. Jadi, jika kita melaksanakan pertunangan ini tanpa ada perasaan cinta dari salah satu dari kita, pertunangan itu secara otomatis tidak sah. Dan itu artinya kita memang bertunangan tetapi tidak sah di mata Dewa Langit.”

                “Apa maksud Pangeran? Aku benar-benar tidak mengerti.”

                “Kita tetap bisa menjalankan acara pertunangan ini. Tetapi karena tidak ada perasaan cinta di antara kita ataupun salah satu pihak, maka pertunangan ini tidak sah dimata Dewa Langit.”

                “Jadi, kita bisa memutuskan pertunangan kitakan suatu saat nanti?” tanya Putri Evelin dengan mata berbinar.

                “Ya kamu benar. Jadi, bersikaplah seolah-olah kita saling mencintai. Setelah kita bertunangan aku yakin kita bisa keluar dari istana ini kapanpun kita mau. Jadi kita bisa kabur dari istana dan kita akan hidup bebas tanpa aturan yang akan mengikat kita. Bagaimana?”

                “Tentu saja aku mau Pangeran. Aku benar-benar sudah tidak tahan dengan segala macam aturan yang mengikatku ini. Aku ingin secepatnya bebas dari penjara ini.”

                Pangeran Dalf tersenyum melihat mata Putri Evelin yang menyiratkan kebahagiaan. Karena mereka tidak memiliki waktu lagi, mereka segera keluar dari ruangan itu dan segera menuju ke tempat acara pertunangan. Memang tamu undangan yang hadir tidak sebanyak kemarin, tetapi semua yang berada disini sudah mewakili tiap kerajaan yang diundang. Pangeran Alex menatap mantan calon tunangannya yang terlihat bahagia dengan nanar.

                “Bagaimana keadaan anda Pangeran?” tanya Putri Vexa pada Pangeran Alex.

                “Bukan urusan kamu Putri Vexa.” Jawab Pangeran Alex ketus.

                “Bukankah aku sudah pernah bilang padamu, kamu hanya akan terluka jika kamu tetap pada pendirian kamu untuk mendapatkan Evelin. Seharusnya kamu mendengarkan aku untuk mundur Pangeran.” Putri Vexa terus memancing amarah dari Pangeran Alex. Ia benar-benar ingin menghancurkan acara pertunangan ini. Ia tidak rela jika harus menjadi adik ipar Putri Evelin. Dia terlalu membencinya.

Tak ada yang tahu kenapa Putri Vexa sangat membenci saudara sepupunya itu. Jika orang menganggap karena Putri Vexa kalah cantik dengan Putri Evelin itu salah besar, karena pada kenyataannya mereka sama-sama cantik. Mereka hampir sama secara fisik, tetapi Putri Evelin yang terkenal dengan tingkah lakunya yang ingin sebuah kebebasan sangat bertentangan dengan Putri Vexa yang sangat anggun dan sangat mematuhi peraturan yang ada. Tetapi itu bukanlah alasan yang bisa dicerna jika itu yang membuat Putri Vexa sangat membencinya. Mungkin hanya dirinyalah yang tahu kenapa ia sangat membenci Putri Evelin.

“Aku tidak butuh ceramah dari mu. Lebih baik kamu jaga jarak dariku karena aku sudah muak denganmu!” ujar Pangeran Alex pada Putri Vexa. Putri Vexa yang merasa terluka dengan ucapan Pangeran Alex segera pergi dari situ.

                ‘Seharusnya aku yang muak denganmu. Tidakkah kamu sadar jika kau benar-benar memuakkan!’batin Putri Vexa terus menggerutu.

                “Kau sudah siap?” tanya Pangeran Dalf pada Putri Alexa dengan berbisik yang dijawab dengan anggukan oleh Putri Evelin.

                Setelah melewati acara memanjatkan doa pada Dewa langit, kini saatnya Pangeran Dalf mengikat Putri Evelin menjadi Tunangannya di bawah sumpah dan janji Dewa langit.

                “Aku Pangeran Dalf dari kerajaan Avesroi mengikat Putri Evelin dari Kerajaan Xenderovo dalam ikatan pertunangan dibawah panji Dewa langit. Bersumpah akan mencintai Putri Evelin sepenuh hati dan berjanji akan menjaga hati untuknya dan akan menantinya untuk menjadi milikku sepenuhnya. Demi dewa langit aku pasangkan cincin ini sebagai tanda kuserahkan hatiku untukmu Putri Evelin.” Ikrar itu terucap dengan mulusnya dari mulut Pangeran Dalf. Cincin itu kini telah bertengger manis di jari Putri Evelin.

“Aku Putri Evelin dari kerajaan Xenderovo menerima Pangeran Dalf dari kerajaan Avesroi untuk mengikatku dalam ikatan pertunangan dibawah panji dewa langit. Dan aku berjanji akan selalu menjaga hati yang telah ia serahkan untukku.” Ikrar dari Putri Evelin juga meluncur dengan indahnya. Semuanya tersenyum senang kecuali Pangeran Alex dan Putri Vexa yang tidak merelakan pertunangan itu terjadi.

                “Akhirnya semua sudah berakhir. Hemm,, aku bebas.” Ujar Putri Evelin bahagia. Sekarang mereka tengah berada di kamar Putri Evelin selepas acara pertunangan itu.

                “Semuanya belum berakhir Putri. Kita harus memikirkan langkah kita selanjutnya.” Ujar Berth yang berdiri dengan hormatnya.

                “Berth benar Putri, kita tetap harus waspada dan berhati-hati dalam mengambil tindakan. Kalau tidak, berakhirlah semua ini.”

                “Ya kalian benar. Tapi tidak ada salahnya kan kalau kita sejenak melupakan semua masalah ini dan berbahagia merayakan jalan kita untuk bebas semakin lebar. Aku sudah tidak sabar keluar dari penjara ini.” ucap Putri Evelin berbinar-binar.

                “Beberapa hari kedepan kau akan aku boyong ke Kerajaan Avesroi. Jadi persiapkan dirimu untuk petualangan kita selanjutnya Putri.” Ujar Pangeran Dalf yang disambut senyum kebahagiaan dari Putri Evelin.

                “Lebih baik sekarang Pangeran segera keluar dari sini sebelum Permaisuri datang kekediaman Putri Evelin dan mendapati anda disini Pangeran,” Berth mencoba mengusir Pangeran Dalf secara halus.

                “Ah kau benar. Baiklah, sepertinya kita perlu untuk beristirahat. Kalau begitu aku keluar sekarang. Selamat malam Putri, Berth.” Pangeran Dalf bangkit dari duduknya dan keluar dari Kamar Puri Evelin setelah mengucapkan salam perpisahan.

                ‘Petualangan sebenarnya baru dimulai. Dan aku berjanji akan selalu melindungiku dengan segenap jiwa dan ragaku Putri.’ Batin Pangeran Dalf di balik pintu kamar Putri Evelin dan segera meninggalkan ruangan itu menuju ke kamarnya yang terletak tidak jauh dari kamar Putri Evelin.

***

 #regangin otot. lama banget gak nyentuh cerita ini. semoga feelnya dapat dan maaf sudah menunggu lama. *emang ada yg nunggu ya? :D

dan yang udah pernah baca di notes https://m.facebook.com/alrizkykiekie.ajaa?refid=21 gppkan baca lagi. :D dan jangan lupa tinggalkan Vote dan komennya. :))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XENDEROVO KINGDOM [Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang