“Jadi, apa yang membuat Tuan Putri menjadi pucat seperti ini?” tanya Pengasuh Berth pada Anak Asuhnya.
“Aku,, aku takut Berth. Aku benar-benar tidak siap jika harus bertemua dengan Pangeran. Apalagi besok aku harus,,” kalimat Evelin terputus karena kini air mata yang keluar.
“Jangan menangis Putri. Nanti masih ada pertemuan. Apalagi ini adalah pertama kalinya Tuan Putri bertemu dengan calon pendamping Putri. Jadi penampilan Putri tidak boleh berantakan jika tidak ingin malu ataupun mendapat amarah dari Permaisuri.”
“Tapi,,”
“Oiya Tuan Putri, nanti juga akan ada Tuan Putri Vexa dari kerajaan Ave.”
“Vexa? Memangnya kenapa dia kemari?”
“Tuan Putri lupa? Kerajaan Ave itu adalah milik kakak Sang Panduka Raja.” Ujar Pengasuh Berth mengingatkan.
“Oh. Pasti nanti dia akan mengumpatku jika aku dalam keadaan seperti ini.” Ucap Putri Evelin seraya memperhatikan pantulan dirinya dicermin.
“Nah itu Tuan Putri tahu. Jangan biarkan Tuan Putri Vexa terus merendahkan Tuan Putri.”
“Kamu benar Berth. Baiklah, tolong tata ulang riasan wajahku.” Pinta Putri Evelin. Pengasuh Berth tersenyum dan segera membenarkan riasan wajah Putri Evelin.
“Bagaimana?” tanya Pengasuh Berth setelah selesai merias kembali wajah Putri Evelin.
“Kau memang tak pernah mengecewakanku Berth.” Sahut Putri Evelin bangga.
“Baiklah kalau Putri sudah puas. Mari saya antar kembali ke Ruang makan!” ajak Pengasuh Berth yang hanya di jawab dengan anggukan.
Sesampainya di ruang makan, ternyata keluarga dari kerajaan Ave sudah tiba. Putri Vexa memandang menyunggingkan senyum mengejek.
“Sabar tuan Putri. Berlakulah seperti Putri.” Bisik Pengasuh Berth pada Putri Evelin setelah ia menyadari gelagat tidak enak dari keduanya.
“Baiklah aku mengerti Berth. Terima kasih sudah mengingatkanku.”
Putri Evelin menghampiri Keluarga Kerajaan Eve. “Selamat datang baginda, Permaisuri, Pangeran Dalf, Putri Vexa.” Sapa Putri Evelin.
“Terima kasih atas sambutannya Evelin. Tapi aku tidak memerlukannya,” sahut Putri Vexa tidak suka.
“Vexa! Berhentilah bersikap tidak sopan sopan pada Putri Evelin.” Tegur Pangeran Dalf, kakak Putri Vexa.
“Tidak apa-apa pangeran, aku sudah biasa,” sahut Putri Evelin tulus.
Mereka berbincang-bincang sambil menunggu anggota Kerajaan Evesroi tiba. Ketika semuanya masih sibuk dengan obrolan mereka, tiba-tiba ada seorang pengawal istana yang masuk kedalam ruang Makan sekaligus ruang pertemuan keluarga dari dua kerajaan ini untuk memberitahu jika Kerajaan Evesroi telah tiba.
“Maaf Baginda, kerajaan Evesroi telah tiba.” kata Pengawal menyela perbincangan Sang Baginda raja dengan kakaknya.
“Baiklah, suruh mereka masuk. Kami sudah menunggunya,”
“Baik Baginda. Saya mohon undur diri.” Setelah memberi hormat,pengawal tersebut segera bergegas menyambut kedatangan Kerajaan Evesroi.
Tak lama kemudian, pintu ruangan berderit. Masuklah rombongan yang sudah pasti dari Kerjaan Evesroi. Putri Evelin sangat gugup bertemu dengan calon tunangannya.
“Kau terlihat sangat gugup,” ujar Putri Vexa yang duduk didekat Putri Evelin seraya tertawa.
“Aku yakin kau juga akan gugup jika kau berada diposisiku.”
“Oh ya? Kalau aku jadi kau, aku tidak akan pernah mau bertunangan dengan orang yang sama sekali tidak ku kenal.”
“Kau bisa berbica seperti itu karena kau tidak akan pernah dijodohkan. Karena peraturan di kerajaan Ave tidak sama dengan di Xenderovo.” Ujar Putri Evelin yang sudah jengah menghadapi saudaranya.
“Kau tidak akan mengerti akn sakit yang rasakan saat ini.” Batin Putri Vexa.
***
maaf banyak tipo bertebaran.. :))
comentny selalu aku tunggu,,
KAMU SEDANG MEMBACA
XENDEROVO KINGDOM [Pending]
RomanceAvelin harus bertunangan dengan Pangeran Alex yang sama sekali belum pernah ia temui. Apa ia akan tetap bertunangan dengan Pangeran Alex?