Complicated 8

6.7K 337 14
                                    

Pesawat mendarat dengan mulus di bandara konoha jepang. Itachi, Naruto dan Sasuke keluar dari pesawat pribadi milik itachi. Tak seperti Sasuke yabg keluar dengan wajah berseri. Itachi dan Naruto keluar dengan wajah super masam.

"Kalian sudah sampai.'' Sambut Mikoto sembari memeluk rindu putra bungsu dan sulungnya.

Miungkin baru dua hari mereka di Paris. Namun ibu mana yang tidak khawatir jika di sana putra putra nya dalam bahaya.

"Aku senang kau baik baik saja" ucapnya tulus sambil membelai pipi putra bungsunya. "Kau tidak terlihat sehat Itachi!." Ujar Mikoto cemas.

"AAku baik baik saja kaa-san." Dusta Itachi. Bagaimana ia bisa baik baik saja. Jika sepajang perjalanan ia terus mendengar desahan desahan yang menggairahkan. Terlebih lagi dari wanita secantik dan sesexy Naruto. Bahkan Itachi pernah berimajinasi tentang adik ipar nya ini. 'Ini gila' pikirnya.

"Pulang dan beristirahatlah."

"Baik kaa-san"

Pandangan Mikoto beralih ke Naruto.

"Apa kau baik baik saja.''

"Aku baik baik saja bibi" jawab Naruto dengan senyum di paksakan.

"Kau tidak terlihat baik."

"Ini hanya jet lag." Naruto berkelit.

"Baiklah. Ayo kita pulang. Hanya aku yang menjemput kalian sekarang. Yang lain sudah menunggu di kediaman Uchiha."

"Hm."

Sasuke, Mikoto dan Naruto keluar dari bandara. Mereka memasuki mobil dan menuju ke kediaman Uchiha.

Sepanjang perjalanan Naruto terus mendiami Sasuke. Sasuke tahu apa penyebabnya.

Tiba di sebuah mansion besar berasiktektur kerajaan romawi. Naruto sedikit terperangah melihat kediaman Uchiha tersebut. Yah ia belum pernah ke sini sebelumnya.

Mikoto, Sasuke dan Naruto keluar dari mobil. Seperti yang Mikoto katakan jika yang lainnya sudah menunggu di rumah.

Naruto masih terperangah dengan kediaman Sasuke.

"Kau takjub?" Sasuke berdehem di samping Naruto.

Bukan nya menjawab. Naruto justru membuang muka dan berlari menuju Kushina, Minato dan Fugaku yang sudah menunggu mereka.

Perempatan muncul di pipi porselin Sasuke. Ia tak menyangka perbuatannya di pesawat akan membuat Naruto sangat marah.

**

Naruto berlari menuju orang tuanya kemudian menghambur ke pelukan hangat mereka.

"Tou-chan senang putri ku baik baik saja." Minato mengelus sayang surai pirang putri sematawayangnya.

"Tentu saja." Saut Naruto sembari mengecup sayang pipi sang ayah.

"Naruto. Maaf harus membuat kalian masuk dalam situasi ini." Sungut Kushina menyesal.

"Tidak apa kaa-chan. Aku ini kuat."

"Aku benar benar bersyukur menantu ku baik baik saja." Fugaku tak kalah lega melihat kondisi Naruto yang baik baik saja. "Dan aku masih mengharapkan cucu." Sambung Fugaku yang berhasil membuat Naruto tersedak.

Ia kembali teringat kejadian di pesawat. Wajah Naruto pun semerah rambut ibunya sekarang.

"Astaga demi tuhan. Apa kau demam." Raung Mikoto cemas.

"Aku baik baik saja Bibi" bantah Naruto cepat.

"Kau pasti lelah. Ayo beristirahatlah di dalam." Mikoto membopong tubuh Naruto yang sebenarnya baik baik saja itu ke dalam dan menuju sebuah kamar.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang