Ify Is Mine Part 1

13.5K 423 2
                                    


Menikah? Adalah hal yang paling akhir dari daftar perjalanan hidup Ify. Namun ia tak bisa menghindari apa yang telah digariskan Tuhan melalui tantenya. Adik dari Almarhumah sang mama yang meninggal karena sakit kanker rahim saat usianya menginjak 5 tahun. Tantenya lah yang merawatnya sepenuh hati dan kasih sayang.

Sayangnya 2 tahun yang lalu suami sang tante yang merupakan seorang pengusaha yang baru saja merintis usahanya meninggal dunia. Tantenya yang tidak memiliki seorang anak, bekerja banting tulang untuk membiayainya sekolah dan memiliki banyak sekali hutang. Tentu saja Ify tak tega, namun sang tante melarangnya sangat keras untuk bekerja.

Saat itu sang tante yang bekerja sebagai staff biasa di perusahaan swasta, bertemu kembali dengan teman lamanya atau lebih tepatnya teman dekat mama Ify. Tantenya pun bercerita tentang kehidupannya kepada sang teman. Temannya yang kaya raya pun mau membantu dengan satu syarat. Menikahkan Ify dengan anak laki-laki nya.

***

SMA Novranda adalah sekolah favorit yang ada di Jakarta. Ify bersekolah disini, berstatus anak beasiswa. Ify adalah anak yang cerdas dan periang. Wajahnya jangan ditanya, ia begitu imut dengan mata bulat hitam sempurna, hidung mancung, bibir tipis yang merah,alis tebal, pipinya yang tirus dan rambut hitam lurus sebahunya. Namun sayangnya, ia terlalu mungil untuk ukuran siswi SMA.

Ify memulai pagi ini dengan bersenandung kecil. Setelah memarkir motor matic warna putih kesayangannya, ia pergi menuju kelas XI IPA 1 yaitu kelasnya. Setiap bertemu dengan orang, ia melemparkan senyum manisnya.

Didepan kelas tampaklah gerombolan siswa yang sedang asik bermain gitar, salah satu diantaranya adalah lelaki yang dikagumi Ify. Mereka adalah Ferio N, Feriyel N,Cakka Putra dan Alvin Perdana. Mereka bersahabat dari SMP, yang dikagumi oleh Ify adalah Ferio atau biasa disapa Rio merupakan kembaran dari Feriyel atau Iyel. Walaupun mereka kembar tapi tak ada kemiripan dari keduanya. Rio merupakan cowok cool dan jutek, penguasa dan berandal. Wajahnya begitu rupawan, matanya sedikit sipit, alisnya tebal, hidungnya sangat mancung. Badannya tinggi dan sixpacks. Sedangkan Iyel, ia juga tak kalah tampan dari Rio, matanya tak sipit, alisnya juga tebal, hidungnya mancung, badannya juga tinggi namun tak begitu sixpack seperti Rio.

Ify pun menyapa mereka berempat dengan senyum manis tak pernah lepas dari bibir mungilnya. "selamat pagi Rio, Iyel, Alvin dan Cakka" sapanya dengan suara yang begitu lembut.

"pagi cantik" balas Cakka dengan senyum sok manis.

"pagi manis" Alvin tak mau kalah dari Cakka.

Sedangkan Iyel hanya tersenyum seraya mengangguk menjawab salam Ify. Tapi tidak dengan Rio, jangankah menjawab tersenyum pun tidak. Ia masih saja menggenjreng gitarnya seperti tak ada yang menyapanya. Ify pun hanya bisa tersenyum miris dibuatnya.

Ia pun pergi menuju kelasnya dengan senyum yang masih terpatri diwajah cantiknya. Ia menyapa salah satu sahabatnya Via yang sekaligus teman sebangkunya. "pagi Via" sapa Ify.

"pagi Ify, eh ya Fy lo udah belom peer Mtk yang ini, sumpah ya tinggal satu doang, bikin pala gue mumet" Via langsung menyodorkan buku Mtk miliknya pada Ify dengan wajah memelas.

"oh ini gampang kali Vi" Ify langsung menjelaskan dengan panjang lebar yang langsung dimengerti oleh Via.

"thanks ya Fy, lo emang sobat gue yang paling baik" Via pun memeluk Ify sekilas sebelum akhirnya melanjutkan tugasnya.

***

Setelah berkutat dengan matematika dan fisika, akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Ify meregangkan otot-otot tangannya yang begitu pegal karena mencatat banyak sekali. Agni, Via dan Shilla mengajaknya untuk makan, mengisi perut yang keroncongan. Ify pun langsung mengangguk semangat dan merangkul semua sahabatnya untuk pergi ke kantin.

Ternyata kantin penuh sesak membuat mereka menghela nafas namun tak ada pilihan lain. Ify pun berdesak-desakan untuk mendapatkan 4 porsi bakso. Sedangkan ketiga sahabatnya mencari tempat duduk. Setelah mendapatkannya Ify dan ibu kantin yang membawa pesanannya ke meja ditempat tiga sahabatnya menunggu. Namun tali sepatu Ify yang terlepas membuatnya tersandung. Ia yang sedang membawa minuman tak sengaja menumpahkannya dibaju seseorang. Ify menoleh dan mendapatkan muka datar Rio yang menatapnya tajam.

"maaf" ucap Ify seraya mengambil tissue dari kantong bajunya dan mulai membersihkan kemeja sekolah Rio.

Rio dengan kejam menepis tangan Ify dan mencengkramnya erat seakan ingin mematahkan tangan tersebut. Ify meringis kesakitan "lo kalo punya mata dipakek, gak liat ada orang hah!" ucap Rio dengan masih mencengkram tangan Ify.

"maaf Yo aku gak sengaja" Ify mencoba melepaskan tangannya yang rasanya hampir patah.

Rio menghempaskan tangan Ify dengan kuat dan ia berjalan melewatinya tanpa rasa bersalah. Ify menangis tertahan melihat tangannya yang memar bahkan hampir berwarna kebiruan. Iyel, Cakka dan Alvin yang melihat kejadian itu hanya bisa menghela nafas.

"maafin Rio ya Fy" Iyel mengelus lembut tangan Ify yang memar. "atau kita ke UKS aja ya, gue obatin luka lo. Memar banget ni"

"gak perlu Yel, gue gak papa kok" Ify megusap air matanya dan berlalu. Dan di ikuti oleh ketiga sahabatnya.

"Fy kita ke UKS aja ya" ajak Via dengan wajah khawatirnya.

"gak perlu Vi, gue gak papa. Bener deh" Ify mengembangkan senyum manisnya.

"gak bisa pokoknya kita obati luka lo" Shilla menyeret Ify menuju UKS dan Ify hanya bisa pasrah melihat kelakuan sahabatnya.

Shilla mengobati luka Ify dengan sangat pelan dan hati-hati, Rio benar-benar kejam, batin Shila mengumpat. Sedangkan Via dan Agni hanya bisa meringis melihat hal itu. Sedangkan Ify tak memunculkan ekspresi apapun, tetap tenang dan tersenyum walaupun sebenarnya itu sangat sakit.

***

Rio benar-benar kesal, gadis itu selalu bertingkah bodoh didepannya. Ia benci melihat orang yang begitu terang-terangan menyukainya. Ia tak suka.

"shit, dasar gadis bodoh. Tak tau aturan" Rio baru saja menukar bajunya dengan baju yang baru dibelinya dikoperasi.

"udah lah bro, dia kan gak sengaja" ucap Alvin dengan santai tanpa menoleh kearah Rio masih sibuk dengan ponselnya.

"iya Yo, lo keterlaluan tangannya sampe memar" lanjut Cakka

Rio mendecih "biar tau rasa aja tuh anak, berani banget sama gue" ia tersenyum sinis.

Sedangkan Iyel hanya diam melihat tingkah adiknya yang telat 10 menit lahir daripadanya. Karena gadis itu, gadis yang telah menghancurkan adiknya, membuat ia berubah yang dulunya ceria seperti Ify, menjadi kasar, pendiam dan tak tersentuh.

*** 

Ify Is Mine [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang