2.Kenangan Masa Lalu.

33 3 0
                                    

Ada yang kangen sama Anny Nggk? Mimpi kali yeee.. -_-
Tapi, ada yg penasaran dengan cerita Selene&Loui? Kalo ada di vote dulu dooonnkk, biar author tambah semangat lagi buat ngelanjutin cerita iniii.

Voment guys!! :*

------------

Akhirnya, hari libur natal&musim dingin akan segera tiba. Dan ini adalah hari terakhir sekolah sebelum kami liburan.

Seperti biasa, aku selalu membaca novel di taman sekolah. Tapi, sekarang aku sedang bosan dengan novel yang ku baca. Lalu aku melipat kertas yang berisi ratusan untaian kata kata yang terkadang membuat ku semangat dalam membacanya, namun terkadang membuat ku bosan. Lalu, rasa waspada merasuki pikiranku.

Sepertinya aku di mata matai oleh seseorang dibelakangku...

Secara perlahan aku melirik ke belakang, dan melihat pemuda yang waktu itu pernah duduk di bangku taman ini.

Aku hanya menatapnya dengan tatapan datar dan dingin, lalu dia tersenyum padaku.

"Selenia Anny Doylee, good name girl."katanya sambil memandang name tag-ku. Aku hanya diam dan mematung dihadapan pemuda ini.

"Oh, i'am forget something. My name is Loucius Bellmort. You can call me Louis."lanjutnya sambil mengacungkan tangannya padaku.

Louis... Loui...
Kenapa nama mereka hampir sama?

Aku hanya diam dan menatap iris matanya yang sebiru langit, tanpa menghiraukan tangannya yang dia acungkan padaku.

Sadarlah, Selene...
Kenapa kau membandingkannya dengan Loui??!..
Umpat batinku.

Setelah sadarkan diri dari lamunanku, aku langsung melenggang pergi dari hadapan pemuda beriris sebiru langit ini.

------

Loucius...
Kenapa aku terbayang bayang wajah pemuda itu?..
Pokoknya aku harus me,,,

"Maaf nona, kita sudah di rumah nona."kata supir yang sudah membukkan pintu mobil. Lalu aku mengangguk sadar dari lamunanku, lalu keluar dari mobil.

----------

Hari ini rasanya sangat melelahkan, aku ingin tidur di tempat tidur queen size yang empuk ini. Tetapi mataku menolak untuk berkompromi dengan tubuhku.

Aku berjalan pelan menuju ruang penyimpanan pakaian serta alat perlengkapanku sehari hari. Disini lumayan sesak karena dipenuhi berbagai gaun gaun tua yang sudah tidak muat untuk aku kenakan lagi. Bukannya aku berlagak sombong, tapi...

Yaaahh, kehidupanku selama hampir 15 tahun ini, bak putri raja. Pewaris tunggal Doylee Corp. Aku memiliki semuanya, gadget, computer, barang elektronik, pakaian dan gaun yang indah, perhiasan yg mahal, dan barang barang branded seperti tas, sepatu, mantel kulit, serta apa pun yang kuminta, pasti di kabulkan.

Tapi aku tidak pernah mendapatkan apa yang didapatkan oleh teman temanku, bahkan mereka tidak meminta hal itu, orang tua merekalah yang memberikannya cuma cuma. Sedangkan aku? Jangankan meminta kasih sayang mereka, sedangkan keberadaanku saja mereka tak peduli.

Setelah berputar putar di ruangan yang sesak ini, tiba tiba aku tersandung oleh sesuatu yang berada di balik gaun gaun pesta masa kecilku.

Apa ya..

Setelah menemukan kotak tersebut, aku memperhatikannya dengan seksama.

Aku rasa aku pernah melihat kotak ini...

sebuah kotak persegi yang cukup besar, berwarna pink dengan sebuah pita besar senada dengan warna kotaknya yang dibuat sebagai penghias. Kotak ini serasa familiar di mataku. Karena penasaran, aku membukanya, lalu mendapati sebuah diary tua mom, album, serta lukisan lukisan masa kecilku. Memang, lukisan lukisan ini tidak pantas dinamai lukisan, acak acakan. Lalu aku membuka diary mom, buku tua yang kertasnya sudah menguning karena sudah terlalu tua, sampulnya terbuat dari kulit sintetis berwarna coklat tua.

Aku membuka lembaran pertama, yang bertuliskan 'Christin Diary's' dengan tulisan tulisan indah bergaya tulisan tali, jika dibandingkan dengan tulisanku, maka tulisanku akan tertinggal jauh sekali, bakatku bukan menulis indah, tetapi bakatku menggambar dan melukis.

Aku kemudian membuka halaman kedua Diary tersebut, aku juga melihat tulisan tulisan indah yang agak sulit kupahami.
Dan selembar kertas jatuh dari Diary tua tersebut, aku mengambil secarik kertas yang kusam itu, ternyata sepucuk surat cinta. Aku membacanya dengan seksama apa yang disampaikan oleh pria ini pada mom.

Kata kata yang manis...

Aku hanya tersenyum ketika membaca sepucuk surat cinta lama dari Daddy. Lalu aku membuka halaman selanjutnya, disana tertera tanggal mom di lamar oleh daddy. Dan halaman selanjutnya aku melihat foto yang di tempelkan pada kertas usang itu. Daddy mencium kening mom, dan mom tersenyum sambil memejamkan matanya. Mereka tampak bahagia, sangat. Namun, berbeda dengan mereka yang sekarang. Mereka seolah olah tak menganggap ada satu sama lain. Aneh, bukan?? Di pojok foto terdapat tulisan, tulisan itu berbunyi 'I love you so much, now, tomorow, and forever' tapi, apalah arti kalimat manis itu tanpa pelaksanaan yang sesungguhnya.

Lembaran demi lembaran ku buka Diary tua itu, dan pada pertengahan Diary tersebut bertuliskan kalimat 'selene kami yang tersayang, mom harap kau bisa menulis dan mencurahkan isi hatimu pada Diary tua ini. Kami mencintaimu, peluk cium, Dad&Mom'

Baiklah... Mungkin aku akan menyimpan Diary tua ini.

Lalu aku membuka album foto berukuran 10x8cm yang berisikan potret masa kecilku. Foto pertama ketika aku baru saja lahir, mungkin umurku baru beberapa hari, mengenakan kostum Teddy Bear berbahan katun lembut dan berwarna krem . Halaman selanjutnya, fotoku yang aku yakini masih berumur empat atau lima bulan, mengenakan gaun pink berenda. Disana aku terlihat sangat manis dan lucu, dengan badan yang berisi, serta pipi yang seperti bakpao.

Foto selanjutnya adalah aku yang ku tebak berumur satu setengah tahun, yang baru bisa berjalan, sedang menghancurkan bunga mawar merah kesayangan ibuku. Tanganku penuh dengan tanah hingga wajahku kotor oleh tanah, tapi disana hanya terlukis senyuman khas balita, yang tanpa tahu masalah dan tanpa memikirkan apa yang sedang dilakukannya. Disana aku terlihat sangat bahagia.

Aku hanya tersenyum kecut mengengang masa kecilku yang indah.

Lalu aku sengaja membuka lembaran tiga terakhir, fotoku bersama balita laki laki yang bermata biru langit dan berambut pirang.

Siapa balita laki laki yang bersamaku ini? Mata dan wajahnya terasa sangat familiar..

Aku membuka lembar selanjutnya, masih ada potret ku dengan balita tersebut dengan berpegangan tangan. Aku tambah penasaran, lalu aku membalik lembaran terakhir album tersebut, alangakah terkejutnya aku, balita laki laki itu mencium keningku??!! What the fuck!!

Okee, mungkin ini agak berlebihan untuk sepasang balita berumur 3 tahunan.

TBC
----------

Voment guys:*

I Want To Be MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang