Asyraf pov
"Vanoo! Bangun! Kebo sekali dirimu ohmygod... Lihat! Bantal mu penuh dengan airliur mu yang eww menjijikan!" aku sudah biasa mendengar teriakan ga penting dari gadis yang terpaut 5tahun lebih muda dariku. Ya dia Vanessa aureliany, adik yang paling kejam diseluruh dunia karna membangunkan kakak nya yang sangat tampan ini dipagi-pagi buta.
"Bangun vano! Ini sudah jam setengah 6. Kau tak ingin kan dihari pertama mu MOS kau di hukum untuk membersihkan toilet sekolah,lalu meminta tanda tangan kakak osis, lalu kau..-"
Sial.aku baru ingat hari ini aku akan mengikuti masa orientasi siswa ku di sekolah baruku.Aku bergegas mengambil selimutku dan ku sumpalkan selimut ku ke mulut adik tersayang-ku ini, haha kata kan aku kakak yang jahat tapi aku tidak tahan lagi mendengar suaranya yang sangat mengganggu ku selalu.
"SIALAN KAU ASYRAF DEEVANO!KAKAK TERKEJAM DI DUNIA INI AKU TIDAK AKAN MEMBANGUNKAN...-"
Persetan dengan vanessa. Aku lebih memilih berlari ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk merapikan peralatan mos ku.
Hft semoga hari ini nice day. Gumamku saat aku memakai seragam putih putih ku.
Aku turun untuk sarapan, setelah semua peralatan mos ku -kuanggap sudah lengkap- hmm entahlah aku tidak begitu rajin dalam hal seperti ini makanya aku serahkan semua nya ke vanessa haha.
"Pagi bun, yah" aku menyapa bunda dan ayah ku yang sudah menunggu di meja makan.
"Pagi van, kamu tidak mau menyapa adik mu yang sedari tadi cemberut karna kau menyumpal mulutnya dengan selimutmu, hmm?" ayah rupanya sudah tahu, siapa lagi kalo bukan si tukang ngadu itu yang memberi tahu.
"Haha pagi tukang ngadu" aku menjulurkan lidah kepada nya dan tertawa setelah melihat reaksinya yaitu cemberut yang benar benar cemberut.
"Tak usah sok manis kebo ileran" oh rupanya ia membalas ejekkan ku.
"Sudah sudah. Vano ini sudah jam berapa? Kamu berangkat sana." Suara bunda menginterupsikan ku yang tadinya ingin membalas vanessa tapi terhenti seketika saat aku melihat jam tangan. Sial 05:55, 5 menit lagi mos akan dimulai vano kau akan telat vano bergegas lah!
Seakan tersadar karna suara aneh dari telingaku, aku langsung pamit kepada kedua orangtuaku dan si tukang ngadu hmm.
Aku mengambil sepedaku digarasi, dan ku kayuh sekuat tenaga. Aku tak ingin terlambat di hari pertama ini.
Saat sepeda ku masuk ke gang sempit, tiba-tiba mataku melihat seorang perempuan yang sedang berjongkok merapihkan baju nya. Dan spontan ku berhentikan sepedaku. Ku amati dia, dandanannya sama persis seperti ku. Mungkin dia siswi mos juga. Gumamku.
Ku tatap mata nya, indah sekali. Kau tahu? Warna matanya biru laut entah mengapa aku seakan tersihir untuk melihat nya seakan akan enggan untuk berhenti menatap matanya. Tiba-tiba ia tersenyum pada ku..
"Hai. Kau kenapa berjongkok disitu?" aku memulai pembicaraan ini.
"Emm.. Itu.. Barang-barang mos ku ada yang rusak karna kena paku yang tertancap di dinding tembok ini" dia mengucapkannya dengan nada malu malu. Mungkin dia masih kaku terhadap orang baru.
"Oke itu masalah gampang, nanti ku bantu. Kau naik lah dulu kita berangkat bersama. Kau tahu tidak? Kita hanya punya waktu 2 menit lagi kalo kita tidak ingin di hukum di hari pertama kita mos" aku memperingatinya, dan ia pun bergegas naik ke belakang sepeda ku.
"Pegangan yang kuat. Aku akan mengebut" ku kayuh sepeda ku dengan sekuat tenaga.
Haii. Aku penulis baru nih, iseng nulis aja hehe.
Mau next ga? Vote and coment ya please:) makasiihxx
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari ku, kebahagiaan ku..
Teen FictionLove at the first sight apakah kau percaya akan hal itu? Ya,aku percaya akan hal itu karna aku merasakannya sendiri. Ya, hanya merasakannya sendiri. Entah sejak kapan cinta itu tumbuh padahal aku hanya berjumpa dengannya di gang sempit menuju jalan...