Part 2

531 10 1
                                    

Daniel pov

Aku sudah menunggu dari 1 jam yang lalu di ruang penjemputan, tapi belum ada seorangpun yang mirip seperti Mia yang kata mama akan menjemputku.

Perjalanan dari London-Jakarta yang cukup lama membuat aku jetlag. Ditambahkan dengan tidak adanya waktu istirahat yang aku dapatkan. Pulang dari menangani masalah pembangunan resort yang baru, mama menelfon untuk segera pulang ke jakarta. Aku pun tidak tau apa yang ingin dibicarakan oleh mama. Mommy pun rupanya sudah sampai berada di Jakarta kemarin sore.
Entah apa dua mama ku itu menyuruh segera Datang ke Jakarta.

Aku memiliki 2 mama dan 1 papa. Yang aku pangil dengan mommy adalah ibu kandung ku. Sedangkan mama dan papa adalah orang tua angkat ku. Kalau mengenai daddy, dia telah meninggal pada saat usiaku 15tahun.

Kembali ke permasalahan sekarang. Aku terus - menerus melihat lalu lalang orang yang melintas di depanku. Ya siapa tau jumpa dengan Mia. Karena Mia tidak mengenali aku karena dahulu usianya baru 2 tahun.

" den Daniel ! " seseorang menepuk pundak ku. Bapak tua yang berpakaian seperti supir menatap ku dengan sumringah.

" alhamdulillah, akhirnya ketemu juga sama den Daniel, dari tadi bapak uda keliling-keliling tapi ngak jumpa juga "

" maaf sebelumnya, bapak siapa? "

"Saya pak Joko loh den, yang jadi supir keluarga nugraha. Non Mia di suruh menjemput mas tapi non Mia sekarang ada di mobil. Malas nyari mas katanya " aku hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala ku. Tidak terlalu perduli sebenarnya yang harus menjemput.

" mari den biar saya bawakan kopernya" pak joko sudah mau menarik koper ku, tapi dengan sigap aku menahannya.

"Biar saya saja pak yang bawa" pak joko hanya cuma mengagukkan kepalanya. Sebenarnya kepala ku sangat pening, tetapi melihat pak joko yang sudah tua membuat aku tidak tega.
suasana di Bandara lagi ramai-ramainya karena ini sudah bulan pengujung tahun.

Pak Joko membawa ke sebuah mobil BMW X6 yang akan membawa aku.

" sini den kopernya" aku menyerahkan koper.

Langsung membuka pintu penumpang yang sudah dihuni oleh seorang gadis cantik. Rambut berwarna brown, hidung mancung, kulit putih dan mata bulat.

Aku langsung duduk tanpa ada menyapanya yang kuyakini bernama Mia. Aku bukan orang yang sombong tetapi karena jetlag yang aku alami membuat mood ku buruk.

Memejamkan mata sebentar sementara sampai rumah adalah pilihan yang bagus. Hoodi yang aku gunakan semakin aku tarik sehingga wajahku tertutupi hampir sepenuhnya.

°°°°°°°
Pov Mia

Ini orang apaan sih, masuk mobil langsung tidur dan lebih parahnya lagi kepalanya ke pundak ku. Sebenarnya aku tidak masalah, tapi dengan postur tubuh kami yang berbeda jauh membuat aku semakin kecil aja, pundak ku di timpakan kepalanya yang besar itu.

Jangan sangka aku diam aja melihat kelakuannya. Bahkan udah banyak cara yang aku gunakan untuk memindahkan kepalanya dari pundakku. Bukannya malah pindah, eh malah semakin masuk ke ceruk leher yang membuat leher ku geli karena hembusan napasnya. Ditambah lagi dengan tangannya yang memeluk tangan ku.

' ini orang makan apa sih?' batin ku bertanya. Tidur aja tenaganya segini, apalagi dengan keadaan sadar ?

Pak joko hanya senyam-senyum sendiri melihat usaha keras ku.

" pak cepetan dong!, udah ngak kuat lagi ini " aku mengeluh.

" iya non, tapi kita kejebak macet non" sahutnya. Aku hanya bisa berdecak.

Perjalanan ke rumah memerlukan waktu 1 jam karena kemacetan panjang akibat kecelakaan yang terjadi di jalan.

'Aduh, pegal banget pundak ku'

°°°°°°°°

Hai... Hai...
Di tunggu komentar dan votenya yang membuat aku jadi semangat lanjut menulis.
Walaupun aku masih pemula, semoga ada orang yang membaca cerita abal-abal dan mainstream ini.
Hahahaha...
Sudah cukup curahan hati ku..
Seee you next part..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mia's MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang