Chae Rin meringkuk di toilet asrama.
Ia sedang belajar, tetapi tulisannya tidak bisa terbaca. Ia nerasakan banyak sekali tetesan dari matanya yang menetes dibukunya.
Tiba-tiba ponselnya bergetar dan berdering.
Ia membaca nama yang tertera di layar ponselnya.
Eomma.
Ia mencoba mengatur suaranya dan menjawab.
" Yeoboseyo? "
" Chae Rin, sedang belajar? "
Chae Rin memejamkan matanya dan menjawab pelan. " Ne, wae? "
" Ah.. Ani.. Ibu sudah mengirim buku baru ke asrama. Nanti diambil dengan ketua asrama, ya? "
Buku..
" Ne. "
" Eumm.. Sebenarnya.. Kamu ditunangkan. "
" Mwo? " Chae Rin membuka matanya. Terkejut.
" Tenang saja. Ini hanya pertunangan bisnis. Kau hanya harus akrab dengan tunanganmu. setelah itu semua akan ibu selesaikan. Araseo? "
" Ne. " Chae Rin malas membantah. Jadi ia mengiyakan saja.
" Dan.. Dia adalah murid berprestasi. Dia satu sekolah denganmu.. Jadi mungkin dia satu kelas denganmu. Namanya... "
Setengah dari diri Chae Rin berharap tinggi. Menduga-duga bahwa orang itu adalah Joo..
" Ah! Kang Min Hyuk. Kau kenal? "
" Ne. "
" Sudahlah, ibu sibuk. Nanti kita sambung lagi. "
Klik!
Chae Rin tahu harusnya ia tidak berharap. Ia tahu ia tak pantas berharap. Ia tidak boleh berharap. Karena ia tak pernah mendapatkan apa yang ia inginkan. Segalanya tak pernah terjadi sesuai harapannya.
Chae Rin meletakkan ponselnya di saku. Dan mencoba untuk melanjutkan belajarnya.
Ia hidup untuk belajar. Hidup untuk ibunya.
Aku benci semuanya..
***
***
Thanks for readingJangan lupa like dan komen
Another story :
1. Between you and i
2. Dark
3. One more time
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is A Beautiful Pain
Fiksi RemajaWe fall in love by chance.. By choice, we stay in love.. Rejection is one of the main reason, Why people DENY their true feelings