3.

123 7 0
                                    

Salsa Arinda: eh Ri, lo lau kan gue suka Zidan mulai jama kapan. bantuin gue dong

Ari Y: bantu apaan?

Salsa Arinda: Zidan tuh sebenernya suka siapa sih-___-

Ari Y: suka lo kali

Salsa Arinda: Aamiin.

Salsa Arinda: eh seriusaan dia banyak curhat tp gak sebut nama kan sebel

Ari Y: yodalah gausah tau

Salsa Arinda: emang siapa sih?

read

Salsa Arinda: read aje maz

Ari Y: Zara

sok gak read. padahal read lewat notification.

Ari Y: hoi? lo gak mati kan?

Salsa Arinda: oh Zara ya. jadi yang mau ultah itu Zara?

Ari Y: yap tul. jangan nangis deh Sal._.

Salsa Arinda: kagak. gue tbtb bm nih. tidur duluan ye

Ari Y: yaelah langsung bm dia

read.

...

Mendung. Senin pagi yang mendung, menandakan akan turun hujan. tetapi dengan semangat jiwa dan raga, guru SMA Garuda masih berjiwa teguh untuk melaksanakan upacara bendera.

"eh topi gue dimana ya?" panik Zara mencari topinya. kan upacara harus pakai topi, kalau tidak, siap-siap saja dipermalukan di depan seluruh siswa-siswi se-sekolah.

"kelar lo kagak bawa topi!!" ledek Diba dengan tawa yang mengeras. "HAHAHA"

"eh Sal lo bawa topi berapa? biasanya lo jadi kopsis berjalan" tanya Zara pada Salsa yang sedang duduk manis di depan kelas.

"ambil aja di tas. gue bawa dua."

Zara segera berlari masuk mengambil topi milik Salsa. "permisi ya Sal." salamnya membuka tas Salsa. tapi ia tidak menemukan topi dimanapun. cuma ada buku, dan peralatan sekolah lainnya. "lho Sal dimana topinya?" teriak Zara. "di tas lo kagak ada!!"

Salsa yang hendak pergi ke lapangan untuk melaksanakan upacara-pun terhambat. ia menepuk jidatnya seakan ingat sesuatu. "gue lupa Ra! topinya udah dipinjem Ari!"

"mampus gue." batin Zara dan segera berlari menuju UKS, berpura-pura sakit agar tidak mengikuti upacara bendera.

...

tidak ada yang lebih menyenangkan dari jam kosong bagi murid-murid sekolah. apalagi yang seharusnya masuk adalah guru killer matematika. kelas 11 IPA 2 bersorak ramai seakan telah memenangkan undian umroh.

di kelas tersebut, ada beberapa gerombolan anak laki-laki dan anak perempuan. ada yang main PES, yaa itu adalah Ari dan Ananta ditemani Bagas dan Zidan. ada yang lagi we-fie maupun self-fie.

ada juga yang menonton film maupun anime, dengan bersorak : "duh ngapain ini lagi disensor!" "kenapa gambarnya 3gp. gak seru liatnya"

sisanya ada yang belajar, ngerumpi dari a-z, ada juga yang karaoke dan dance di depan kelas. sungguh moment seperti ini adalah yang paling menyenangkan.

sedangkan Salsa yang bingung ingin melakukan apa, mengajak Diba dan Zara untuk pergi ke kantin. yang diajak malah enggan soalnya lagi ngerumpiin doinya masing-masing. apadaya, Salsa yang mendengar nama Zidan disebut-sebut, tak kuasa menahan sakit di bagian entah di tubuhnya. "yaudah gue ke kantin sendiri aja."

"hati-hati di culik ya Sal"

"hati-hati kesandung"

"titip minum dong Sal"

"eh Sal titip cogan"

yang terakhir itu, sepertinya tidak wajar. Salsa hanya mengangguk tak peduli dan segera pergi ke kantin. sendirian.

...

Salsa pov

Kantin hari ini sepi sekali. mungkin karena kelas lain ada pelajaran sedangkan kelasku tidak.

Aku memasang earphone putihku ke kedua telingaku dan mencari lagu yang munkin bisa menggambarkan perasaanku saat ini.

Yura ft Glenn Fredly - Cinta dan Rahasia

ku cinta padamu namun kau milik sahabatku

dilema hatiku

andai ku bisa berkata sejujurnya

jangan kau pilih dia

pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia

bukan ku ingin merebutmu dari sahabatku

namun kau tau cinta tak bisa

tak bisa kau salahkan

tanpa seizinku, air mata yang sudah lama terbendung tak kuasa ingin tumpah. menumpahkan segala amarah, kesedihan, kekecewaan, dan... lelah.

aku sudah lelah. mencintai seseorang yang mencintai orang lain. rasanya sakit.

aku sudah lelah dengan kenyataan bahwa cinta tak harus memiliki.

aku sudah lelah dengan bualan cinta bahwa aku bahagia melihat kau bahagia.

sungguh munafik.

tiba-tiba saja ada yang melepas earphone di sebelah telinga kananku. aku mendongak ke atas dan melihat ada pria jangkung di depanku. sepasang mata coklatnya menatap intens mataku yang masih jelas berair.

" lo ngapain nangis di sini?"

...

PretendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang