[part 1] Dia Kembali,

601 8 1
                                    

[Senin , 14 Desember 2014]

"Selamat pagi, selamat datang di toko kami, ada yang bisa saya bantu pak?"

"Hmmm.. ya tolong berikan saya 3meter tali serabut, dengan diameter 1/2 inch, oh iya jangan lupa sertakan juga ya bill pembayarannya..."

Klik..klik..klik..

"Baik pak total pembayaran untuk tali serabut 1/2 inch dengan panjang 3meter seharga 75 ribu"

"Oh iya iya ... tunggu- tunggu tapi saya tidak membawa uang cash apa toko ini bisa menggunakan debet?"

"Oh tentu bisa pak, boleh saya pinjam kartunya pak?"

" ohhh ini,, ini,, sebenarnya saya agak khawatir tadi ketika saya akan memasuki toko ini, pasalnya saya sudah memasuki beberapa toko di desa ini namun mereka semua..."

"Tidak menggunakan debet bukan pak?"

"Ehhhh ... hmmm... iyaaa, kebetulan saya baru pindah ke desa ini dan uang cash saya habis, sedangkan atm sangat jauh dari sini, kira kira 9 km... dari ..."

"12km pak, dari desa ke pusat kota, maaf pak tolong pinnya"

"Baik,baik,, Ahh iyaa maaf saya lupa kalau 12km,bahkan nona coba kau bayangkan kemarin saya dan keluarga saya untuk makan saja kami harus keluar masuk restoran menanyakan dahulu apakah mereka menggunakan pembayaran debet, sampai kami menemukan 1 tempat makan di persimpangan jalan dekat danau, kalau tidak salah namanya in.in.."

"Inetjluke, pak, ini kartu anda dan ini billnya"

"Oh iya terimakasih nona, maaf jika saya terlalu banyak bicara, karena kami penduduk baru dan kami ingin terlihat ramah, saya harap nona bisa memakluminya,"

"Apakah talinya perlu di bungkus pak?"

"Silahkan silahkan,, dengan dibungkus saya lebih mudah membawanya. oh iya nona, sejak kapan anda bekerja di toko perkakas ini? "

"Sejak 3 tahun yang lalu pak,.."

"Ohh begitu....Saya agak heran saja karena baru kali ini saya menemui.."

"Seorang wanita muda yang bekerja di toko perkakas, yang seharusnya dilakukan oleh pria?"

"Bu..bukan maksud saya menyinggung soal pekerjaan anda..."

"Tidak apa-apa pak, banyak pelanggan toko ini yang bilang hal itu kepada saya"

"Oh, untunglah saya kira nona marah, saya hanya takut tangan nona terluka karena benda-benda perkakas"

"Tenang pak saya sudah mengerti bagaimana memperlakukan benda-benda ini, saya sudah bekerja selama 3 tahun disini dan masih baik-baik saja bukan, tentu saya sangat berhati-hati, ini pak belanjaannya,terimakasih sudah datang ke toko kami"

"Hm..hm.. terimakasih juga nona, semoga hari mumenyenangkan"

Dengan cepat aku mengakhiri pembicaraan kami, mungkin banyak sekali pelanggan toko ini yang berpikiran sama dengan bapak itu, menanyakan berapa lama aku bekerja, alasanku bekerja, pendidikan terakhirku, dan pasti mereka menanyakan alamat rumahku beserta dengan umurku.
Satu hal yang aku tidak suka dari pertanyaan mereka adalah alasanku bekerja, mungkin sebagian dari mereka menanyakannya karena merasa aneh dengan pekerjaan yang aku ambil saat ini, yang sebagian besar dikerjakan oleh laki-laki. Perlu kalian tahu tidak semua pekerjaan mampu dikuasai oleh kaum pria, hanya menjaga dan menata toko perkakas juga bisa dilakukan oleh kaum wanita selain itu juga aku merasa nyaman dengan pekerjaanku ini.

Another HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang