[Moa POV]
"Eeheemmm...
Ku palingkan wajahku ke lelaki kasir ini, setelah sekian lama kami terdiam dalam pelarian ini akhirnya dia memulai pembicaraan,,
..aku tahu kau pasti lapar, kebetulan juga tangki bensinku hampir kosong bagaimana kalau kita menepi dahulu untuk beristirahat sejenak?"
Sebagai jawaban aku hanya menganggukan kepalaku ini, semenjak kejadian pembunuhan itu aku hanya terdiam, melamun, dan enggan untuk berbicara. Mungkin aku masih mengalami trauma,,
Mobil kamipun segera menepi kesebuah minimarket kecil, dengan perlahan aku turun dari mobil jeep ini, berjalan masuk kearah minimarket sambil mengeratkan mantel dan syal pemberian pria ramah itu, tidak lupa aku mengawasi keadaan sekelilingku, berhati-hati jika ada polisi ataupun pria suruhan kim jongin yang masih mencariku.
Ku tinggalkan lelaki kasir itu yang masih sibuk mengecek mesin mobil, entahlah aku tak tahu apa yang diperbuatnya.
Sesampainya didalam minimarket, aku berjalan ke arah rak-rak makanan siap saji,melihat setiap menunya yang dipajang, dan mencocokan dengan daftar harga yang tertera di label barang,,,,
"Sudah menentukan pilihan?"
Heh????!!!sejak kapan lelaki ini berada disampingku?
"Hmm? Ahh,,, belum,,aku bingung harus makan apa"
"Biar kupilihkan untukmu,,,,
Lelaki ini mengambil 2 kotak nasi kari, dan pergi meninggalkanku ke meja kasir untuk membayarnya,
"Tolong dihangatkan ya,, "
"Baik silahlan ditunggu,,,
"Bisa dihitung dulu,total belanjaanya?"
"Oh iya, saya hitung dahulu yaa..."
Kulihat lelaki ini merogoh kantung celana jeansnya sambil memerhatikan layar monitor mesin kasir.
"Semua 50rb ,,,
"Ini.."
Dia mengeluarkan uang pas 50 ribu, membayar makananku dan makanannya,,, sepertinya dia tahu aku tidak mempunyai uang lagi setelah berbelanja pakaian diminimarket tempatnya bekerja kemarin.
....
Dengan segera kami kembali kemobil setelah makanan yang dibeli sudah selesai dipanaskan.
"Hm,, terimakasih,,maaf merepotkanmu"
"Kau sudah merepotkanku sejak awal,,,"
Memang dari awal aku sudah merepotkan lelaki ini, dari memintanya untuk menyembunyikanku, tutup mulut atas keberadaanku, menghadapi pria yang mencariku, membantu menyembunyikan tindakan pembunuhan yang aku lakukan, hingga sampai detik ini, dia membawaku pergi dan membelikanku makanan.
Bahkan baru kusadari, aku baru menyebutkan namanya 1 kali, saat dia menyeretku hendak munyuruhku pergi saat itu, selebihnya aku memanggilnya dengan sebutan lelaki kasir.
"Bagaimana dengan bensin mobilmu ..
....s.ssehun?"
"Beruntunglah aku selalu menyediakan bensin cadangan di bagasi mobilku,setidaknya tangkinya dapat terisi meskipun hanya seperempat,berharaplah bensinya habis saat kita telah sampai dirumah pamanku"
![](https://img.wattpad.com/cover/57482151-288-k595379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Hope
RomanceMinggu, 20 Desember 2014 Indah, tenang, dan sunyi.... hanya itu yang menggambarkan pemandangan di hadapanku saat ini. Aku yang kali ini mencoba untuk menenangkan diri setelah mengingat kembali kejadian tadi siang. Memang aku bodoh... Mencoba lari da...