Isak tangisku terdengar ngilu dipendengaran teman temanku yang pada saat itu sedang menjengukku, belakangan ini memang aku sudah tidak sekolah selama 1 minggu,aku tidak berangkat karna harus melayani ibu ku,
"Mengapa ibu tidak mengizinkan Tiara untuk sekolah,?", ucap salah satu teman yang saat itu menjenguku."Heh kalian pergi sanah,aku engga akan izinin tikus got ini pergi sekolah,ngabis abisin uang aja"jelas ibu sembari senyum kejam.
Seketika mataku memerah dan mulai menyucurkan butiran demi butiran air mata. " ibu, tiara minta izin yah ,tiara pengin sekolah bu , "ucapku perlahan.
Ibu ku menghiraukan lalu,dia pergi meninggalkan kami begitu saja.
"Sudahlah sebaiknya kamu ganti pakaian " dengus Amira ,Sambil menghapus air mataku dengan punggung tangannya.
Aku menuju kamarku untuk berganti pakaian,tangga demi anak tangga kupijak, di lantai ke-2 rumahku aku melihat sosok Pria yang sedang sakit sakitan, itu ayahku.
Ayah menatapku lalu tersenyum manis padaku, saat itu aku merasa lebih lega dari sebelumnya."Nak,kemarilahh!"seru ayah,sambil menatapnya akupun menghampiri laki laki itu.spontan aku langsung memeluknya,terdengar isak tangis dari kedua mulut mereka.
"Yah,mengapa ibu tidak sayang padaku,apa salahku yah?"dengusku kesal, sambil mengendorkan pelukkan eratnya.
"Tidak nak,ibumu sangat mencintaimu"
Jelas ayah.perlahan air bening mulai keluar dari penglihatan ayahku,ayah sebenarnya mendengar pembicaraan ibu dengan temanku tadi.sudah tidak asing bagi ayah,ibu berbicara seperti itu. Tapi,emang ibu lah yang berkuasa dirumah ini,jadi ayah tidak berani untuk melawan ibu.
"Sudah nak pergilah,temanmu sudah lama menunggu!"seru ayah padaku
"Tapi yah,nanti ibu marah padaku"ucapku lirih ." Tidak apa apa,biar nanti ayah yang biacara pada ibu"jelas ayah..
Kakiku mulai melangkah menuju kamarku yang berada di sebelah kanan kamar ayahku.
Disana aku mulai berganti pakaian seragam putih abu abuku .sejenak menarik nafas panjang dan mengeluarkan dengan perlahan,entah mengapa,mataku tertuju pada piala piala dan berbagai cendera mata yang aku peroleh selama SD dan SMP,
Aku adalah anak yang pandai,tapi ibu tidak pernah bangga dengan prestasiku,dia hanya memikirkan kakaku,ku hiraukan bisikan batinku itu..
Aku berdiri dari kasurku,lalu mempercepat langkahku,Maaf yah kalo ceritanya gak jelas,soalnya ini cerita pertamaku
Jangan lupa vote Dan commentnya ya para readerr. . .
Tunggu cerita selanjutnya yahhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunuh Saja Aku Ibu
Historia CortaNamaku adalah Mutiara Ananta, Teman teman biasa memanggilku Tiara Berbeda dengan ibu ku yang memanggilku Dengan nama yang sering kali membuat batin ku menangis.ibu biasa memanggilku Tikus got Entah,ini bukanlah seperti cerita bawang merah dan bawan...