My Handsome Wizard 3

2.3K 256 7
                                    

=>>

Taehyung POV

"Di mana dia?"

Aku mencari-cari keberadaan Dahyun. Sudah satu jam aku menunggunya di kamar ini. Tapi Dahyun tak kunjung datang.

"Ampun Eomma..,"

Dahyun? Aku mendengar suaranya meminta ampun. Hmm, Aku tahu pasti Eomma nya memarahinya lagi.

Biarlah, memang itu yang akan terjadi. Aku malah senang ia terkena omelan terus, itu sebagai balasan karena ia terlalu cerewet dan menyusahkanku.

Sebenarnya Aku kasihan dengannya yang harus masuk ke dalam dongeng seperti ini. Tapi? Dia saja tetap mau melakukannya.

Aku berjalan ke arah pintu dan sedikit mengintip di bagian celah-celah pintu. Ku lihat ia sedang terduduk lemas di lantai dan Eommanya yang terus mengomel.

Rasakan, cerewet.

"Masuk ke kamarmu! Malam ini tidak ada jatah makan untukmu!"

Ku lihat Dahyun berdiri dan perlahan berjalan menuju arahku, maksudku kamarnya.

Ia membuka pintu lalu masuk dengan wajah yang tak karuan. Aku berdiri di sisi gelap kamar itu agar ia tidak dapat melihatku.

"Mengapa begini? Kapan aku pulang?" Ucapnya seraya berjalan menuju jendela.

"Hmm... anginnya dingin," gumamnya saat angin menerpa wajahnya. Aku tetap terdiam mengamatinya selagi ia tak mengetahui keberadaanku.

"Pangeran tadi tampan juga. Eum ...?? Aku lupa namanya.., Aish"

"Jeon Jungkook,"

Ia sedikit kaget saat aku memunculkan diriku di sampingnya. Aku mengikutinya memandang ke luar jendela, angin malam ikut berhembus menerpa rambutku.

Dahyun terus menatap lekat wajahku, sepertinya Ia kaget karena aku tahu nama Pangeran yang ia temui tadi.

"Kau..-"

"Ya, aku tadi melihatmu bertemu dengan Pangeran." Aku memotong ucapannya. Ia pun terdiam dan kembali menatap ke luar jendela.

"Apa kau marah?" Tanyanya.

"Marah? Untuk apa?"

Ia pun kembali menoleh ke arahku, angin malam semakin kencang dan membuat rambut-rambutnya melayang, menutupi setengah wajahnya.

Walaupun cerewet, tapi Dia Cantik.

"Apa aku tidak salah bertemu dengan Pangeran di sungai?"

Aku menggelengkan kepalaku, pertanda bahwa itu tidak salah. Ia tersenyum manis lalu membalikkan badannya dan menyenderkan badannya di jendela.

"Pangeran itu cukup tampan ya, kkk~" Ucapnya sambil terkekeh kecil,

"Tidak salah aku masuk ke dalam Dongeng ini," Lanjutnya lagi. Aku hanya tertawa melihat ekspresi wajahnya yang seperti berbunga-bunga saat membayangkan Pangerannya.

My Handsome Wizard [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang