Jurit Malam

1K 9 0
                                    

Seusai materi ke 2 kami lalu di perkenankan untuk keluar menuju lapangan karena ini waktunya untuk tes hafalan. Sesampainya di lapangan aku dan teman - temanku berkumpul, di depan 2 orang guru yang akan mengetest kami. Aku merasa gugup karena aku takut kami tidak bisa menghafalnya dengan kompak, jika itu terjadi mau tidak mau kami tidak akan mendapat makan siang. "Dimulai dari sebelah kiri tolong kamu ucapakan apa teksnya?" Kata pak Ardi menyuruh Sinta menyebutkan teks yang tadi sudah di hafalkan, setelah ia menyebutkan "lanjut!" Kata pak Ardi lagi lalu berlanjut ke yang lain sampai yang terakhir yaitu aku. "Baik! Kalian sudah menyebutkannya dengan lancar dan bagus, sekarang kalian boleh pergi ke ruang makan sekarang!" Kata pak Ardi lalu kami langsung berjalan cepat ke ruang makan untuk makan siang.

Sesampainya di ruang makan kami berbaris lagi untuk mengambil makanan, setelah mengambil makanan aku dan teman - temanku duduk lalu menaruh piring di depan kami tanpa kami colek sedikitpun. "ANGKAT KERUPUKNYA!" Kata pak Yusuf dengan kencang dan tegas lalu kami mengangkat kerupuk kami, "TURUNKAN!" Kata pak Yusuf lagi lalu kami menaruh lagi kerupuknya di piring. "AMBIL NASINYA DAN ANGKAT SENDOKNYA!" Kata pak Yusuf lalu kami mengambil sedikit nasi dan mengangkatnya ke atas, "SUAPIN TEMENNYA YANG DI DEPAN!" Kata pak Yusuf lalu kami menyuapi teman kami dengan sendok kami. "SEKARANG HABISKAN DALAM 2 MENIT DARI SEKARANG! JANGAN DITUKAR SENDOKNYA!" Kata pak Yusuf lalu kami cepat - cepat makan tanpa bunyi piring sedikitpun, walaupun agak mual karena sendok tadi bekas temanku mau tidak mau aku harus makan.

"WAKTUNYA HABIS! ANGKAT TANGANNYA!" Kata pak Yusuf lalu kami mengangkat tangan kami, "SEKARANG HABISKAN 5 MENIT DARI SEKARANG!" Kata pak Yusuf lalu kami melanjutkan makan kami. "Satu botol air pokoknya harus cukup empat orang!" Kata kakak kelas, "ya ampun! Botol segede gini mana cukup berempat?" Kata Dena dengan pelan. "Udah makan aja! Pake ngoceh lagi!" Kata kak Rina dengan sinis "disini tuh harus bagi - bagi! Gak ada yang namanya sendiri - sendiri!" Kata kak Hevi dengan sinis juga. "Kenapa sih? Ada apa?" Tanya kak Raisa pada kakak - kakak yang sedang mengawasi kami "itu, minum aja pake ngedumel masih bagus di kasih minum!" Jawab kak Rina, "kamu emangnya mau mati seret? Iya?" Tanya kak Raisa "enggak kak" jawab Dena dengan pelan dan kepalanya menunduk .

"Ya udah gak usah ngoceh!" Kata kak Raisa lalu berpangku tangan, selesai makan aku dan teman - temanku keluar dari ruang makan menuju ruang materi kembali. Sesampainya di ruang materi aku duduk bersama teman - teman sekelasku dan bersiap untuk mendengarkan kembali.

Tak terasa malam telah tiba sedangkan kami masih di ruang materi, kulihat teman - temanku sudah merem-melek merem - melek. Bahkan ada yang tidur sambil duduk, kulihat waktu sudah menunjukan pukul 11.45 "sekian dari saya selamat malam!" Kata pak Yoga lalu ia keluar dari ruang materi dan tak lama kak Ita masuk. "Acara selanjutnya yaitu jurit malam, tolong panitia berikan lilinnya satu orang satu batang" kata kak Ita seketika kami terkejut bahkan temanku yang tertidur tadi sampai terbangun. "Ya ampun! Gimana ini? Aku kan takut!" Kata Desta kelinglungan "mampus gue!" Kata Ria menepuk keningnya. "Gimana nih? Mamah! Aku gak mau!" Kata Alya gelisah, sebenarnya aku juga gelisah dan ketakutan karena kejadian kemarin malam.

Setelah di bagikan lilin satu persatu "diharap semuanya ayo keluar!" Kata pak Yusuf menyuruh kami untuk keluar dari ruang materi. Kami benar - benar pasrah sekarang dan tidak bisa berbuat apapun, sesampainya di lapangan "duduk semuanya!" Kata pak Yusuf lalu kami duduk di aspal lapangan. Tak lama kakak - kakak OSIS menyalakan lilin tiap - tiap anak, "sekarang masing - masing kelompok empat orang yang akan maju, setiap kelompok yang maju mempunyai waktu 20 menit untuk mendapatkan beberapa bendera yang sudah terpasang di beberapa tempat!" Kata pak Yusuf menjelaskan.

"Untuk yang pertama adalah kelompok Ria, Nia, Citra dan Aisyah" kata pak Yusuf seketika kami terkejut karena kelompok kami yang maju lebih dulu. Mau tidak mau terpaksa kami maju ke depan "sekarang kalian saya kasih waktu 20 menit dari sekarang!" Kata pak Yusuf lalu kami langsung berlari untuk mencari beberapa bendera. "Ini kita nyarinya dimana?" Tanya Ria panik "aduh Ria! Jangan panik dong! Gue jadi ikut panik nih! Nia liatin dong ada apa - apa gak?" Kata Citra lalu bertanya padaku. "Gue gak tau, gue gak liat apa - apa sekarang, tapi badan gue rasanya panas kok ya?" Kataku memberitahu "ini dingin Nia! Masa panas sih?" Omel Aisyah, "udahlah itu kan dia yang ngerasain, sekarang kita cari benderanya waktu kita gak lama" kata Ria.

Kami pun melanjutkan perjalanan mengitari sekitar villa, "Citra! Ini gue dapet!" Kata Aisyah menghampiri kami sambil membawa benderanya. "Loe dapet dimana?" Tanya Citra "tuh disitu" jawab Aisyah sambil menunjuk ke arah semak - semak, "ya udah ayo kita cari lagi!" Kata Ria lalu kami melanjutkan mencari. Saat kami sedang mencari "AAA...!!!" Terdengar suara teriakan Ria, seketika aku, Citra dan Aisyah langsung berlari ke tempat Ria menemukan bendera. Saat aku hampir di dekatnya seketika aku langsung berhenti dan tidak mendekatinya, hanya Citra dan Aisyah yang mendekati dan menenangkan Ria. Aku melihat ada sesosok anak yang kemarin aku lihat saat makan malam, dia terus memperhatikanku dengan tatapan yang sangat seram. Jantungku semakin lama semakin berdebar.

"Nia! Loe kenapa?" Tanya Citra padaku, aku sama sekali tidak menjawab ucapannya karena dia melangkahkan kakinya dengan pelan menghampiriku. Aku terus melangkah mundur kebelakang dengan pelan "kamu mau apa?" Tanyaku padanya "kamu mau apa? Kenapa kamu ikutin saya?" Tanyaku lagi, "kamu mau saya buat apa?" Tanyaku sambil terus melangkah kebelakang. "Pergi dari sini secepatnya" jawabnya dengan nada halus "aku akan pergi, besok kami akan pulang dan tidak akan mengganggumu lagi" kataku membalas. Tak lama Aisyah datang dan hantu itu menghilang "Nia ayo Nia! Kita balik aja!" Kata Citra menarik tanganku untuk kembali.

LDKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang