Sadness

Kamu, Milikku

Minggu, 14 Desember 2015

Udara pagi yang sejuk
angin menghembus menusuk tulang
aku tetap duduk diam depan kantin sekolah dengan memakai Switer Abu-abu

Dengan memandang pemandangan yang indah, memandang dia sedang tertawa lepas dan berbincang dengan teman nya, nyaman rasanya hati ini.
mata ini sudah dimanjakan dengan pemandangan yang sejuk di pagi hari

"Kau menyukainya?" suara itu mengalihkan perhatianku
"tidak, lagi pula dia sudah mempunyai Sang Puteri, lebih-lebih dia terlalu jauh untuk aku gapai" sahutku dengan senyuman yang menurutku menyedihkan.

"perasaanmu sangat menyedihkan, aku turut prihatin Ratu haha" balasnya, aku hanya mendengus kesal

Dasar Raja kompor, slalu begitu.

Bell masuk pun berbunyi, aku berjalan melewati koridor sekolah dengan membawa tumpukkan buku ditanganku, tepatnya Novel.
Aku suka membaca Novel, bisa membuat rasa sepiku berkurang.

"Hey, Ratuu!" lagi-lagi suara itu menghentikan langkahku, aku berbalik badan, dan tiba-tiba aku dapatkan dia sudah berdiri di hadapanku

Oh Tuhan, tolong kuatkan aku
mengapa jantung ini berdebar sangat cepat?

"Oh eh-m h-hai, ada apa Fit?" kataku memberanikan diri untuk menegurnya
"Bukumu tertinggal di kantin tadi" katanya dengan menyodorkan buku pelajaranku

Tuhan, suaranya menggetarkan hati
aku terpesona dengan wajah indahnya
begitu nakal kupu-kupu yang sedang menggelitiki perut ku ini, Aku tak bisa.

"Hey, Ratu mengapa kau diam saja?"
aku terpesona oleh dirimu Fito.
"E-eh iya maaf, em Makasih" balasku dengan tetap menatap mata indah yang berwarna cokelat itu

Ia pun berbalik meninggalkan aku yang masih berdiri mematung disini

"Fitooo!" bodoh! untuk apa aku memanggil dia ?
"Yaaa?! ada apaaa? apakah ada yang tertinggal lagi?" sahutnya dengan nada yang tinggi agar aku bisa mendengar

;ya tentu, hatiku kau bawa, dan kau lupa untuk mengembalikan nya padaku lagi Fito.

"tidak, tak apa!" balasku, dasar bodoh kau Ratu.
Fito menyunggingkan senyumnya
dia tersenyum......