Indigo

21.4K 502 52
                                    


Indra keenam adalah dimana seseorang bisa melihat makhluk halus, bisa mengetahui masa depan, hal-hal yang tak diduga dan bisa membaca pikiran orang lain. Itulah yang ku alami selama ini. Perkenalkan namaku Rean Kurosawa, seorang gadis remaja berusia 14 tahun. Aku blasteran Jepang-Korea. Sekarang aku bersekolah di Junior High School Takeda. Aku ini tipe cewek kalem, pintar, dan biasa dijuluki ice girl oleh teman sekelasku karena sifatku yang dingin dan sulit didekati. Di jam istirahat, aku menikmati zupa-zupa soup makanan langka dari Italia. Tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkanku.

"Hai, bolehkah aku duduk di sini?" pinta seorang anak lelaki. Aku hanya mengangguk tanpa menghiraukan anak di depanku. Perlahan cowok itu mengajakku berbicara.
"Ku pikir kau harus memiliki teman, kau tidak boleh selalu seperti ini. Maukah kau jadi temanku? namaku Kaede Otoshiro. Kau cukup memanggilku Kaede." Aku menghela napas panjang. Setelah ku pikir-pikir, dia anak yang cerewet, sama dengan teman-temanku yang lain.

"Namaku Rean Kurosawa. Baiklah, kau kan sudah tahu bahwa semua orang menjulukiku ice girl. Tapi, mengapa kau ingin berteman denganku?" Desahku yang meneguk lemon tea.
"Ada yang istimewa darimu." Ungkapnya agak gugup. Aku memejamkan mata. Alisku terangkat satu, senyum sinis terpancar di wajahku dengan tirus manis.
"Kau marah padaku?" tanyanya yang heran dengan senyum sinisku. "Apa benar semua yang kau ungkapkan dari isi hatimu itu?" sontak aku heran dengan sikapnya yang salah tingkah.

"Sebenarnya aku sudah lama mengenalmu. Memang banyak yang menjauhimu, tapi aku semakin penasaran dengan sikapmu yang tertutup itu. Maka ku beranikanlah diriku untuk mengajakmu mengobrol." Kaede hanya tersipu malu karena rahasianya terungkap.
"Tapi... mengapa kau bisa mengetahui apa yang ku pikirkan?" lanjutnya dengan wajah penuh penasaran.
"Sebenarnya aku ini indigo, tapi ingat! yang mengetahui hal ini hanya kau dan aku saja. Jangan sebarkan hal ini kepada orang lain." wajahku tertegun, ku rasakan ada yang aneh dalam diriku.
"Cool... asyik ya jadi anak indigo?"
"Ku pikir tidak, hal ini sangat membebaniku." Aku hanya membelai rambutku yang mulai kusut.

"Kau tinggal bersama siapa?" tanya Kaede yang menyendok apple pie.
"Aku tinggal bersama dengan tanteku. Orangtuaku pergi bekerja ke Korea. Sudah dulu ya, aku ingin kembali ke kelas." Akhirku yang menutupi percakapn dan berlalu pergi meninggalkan Kaede yang masih terperanjat di tempat duduknya.

"Lihat girls, itukan ice girl. Mari kita ganggu dia!" ajak sheoyun (gadis nakal.) Sheoyun menyenggol tubuhku dan aku pun terjatuh. Semua orang menertawaiku. Dengan raut wajah kesal, ku berlari meninggalkan orang-orang egois seperti mereka. "Mengapa semua orang membenciku Tuhan. Lantas, aku harus bagaimana lagi?" tangisku yang mulai tertunduk lemas di bangku. Kaede heran dengan sikapku kali ini. Dia pun menghampiriku.

"Ada apa denganmu, apakah ada yang melukaimu. Siapakah dia?" tegasnya dengan suara lantang. Wajahku seperti bulan kesiangan, bibirku bergetar.
"Ku rasa aku tak layak hidup, aku seperti kambing hitam."
"Jangan berpikir seperti itu, Rean! bagiku kau adalah gadis sempurna." serunya seperti layaknya Kakakku.
"Aku boleh kan ke rumahmu?" tanya Kaede agak sedikit gugup. Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum simpul.

Perlahan namun paasti, aku mengayuh sepeda. Kaede menyusulku dari belakang. Sesampainya di gerbang rumah, aku membuka pagar.
"Wah.. rumahmu besar sekali, tapi hanya kau dan tantemu yang tinggal di sini?" kagum Kaede yang bersikap layaknya anak-anak.
"Ayo masuk!" ajakku. Aku dan Kaede masuk ke rumah. "Waw, kau juga suka dunia otomotif ya?" tebak Kaede.

"Iya, Ayahku adalah perancang mobil balap. Ini dia mobil Harbie kenis VW kodok milik Lindsay Lohan tokoh utamanya. Dan yang ini foto Ayahku bersama pembalap Michael Schumacher dengan mobil balap Ferrari merah. Sedangkan Ibuku seorang aktris Hollywood, tapi itu dulu. Sekarang beliau bekerja sebagai model di Korea sekaligus penyanyi." Kami pergi menuju ruang rahasia yang berada di dalam rumahku. Aku memencet tombol masuk dan pinttu pun terbuka.

Creepy & Horror Indonesia Sub~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang