Love Mission

Chapter Two : OUR FIRST MEET

-Jinyoung  Pov-

Aku membolakan mataku menatap 2 namja yang sedang bersama dengan Sooyeon noona. Errr, namja kecil?

"Bukannya aku sudah bercerita tentang mereka padamu, Jinyoung-ah? kenapa kau masih shocked seperti itu, hum?"
Mataku pun menatap ke dua malaikat kecil yang tengah berada di depanku, "Mian, noona.. aku hanya sedikit shocked. Ayo ke mobil?"

.

.

.

Aku menatap ke arah kaca untuk menatap kedua malaikat kecil Sooyeon noona, terkadang aku tersenyum melihat tingkah kedua nya. Sangat lucu, fikirku.

"Noona, berapa usia mereka?" tanya ku seraya menatap Sooyeon noona.

"Sebentar lagi mereka berusia dua tahun. Tapi, Seoeon lebih tua."

Aku menatap Sooyeon noona sekilas, "Seoeon?"

"Ne, Seoeon-ie.. ia yang lebih kurus dan lebih tinggi mungkin satu cm lebih tinggi dari adiknya." ujar Sooyeon noona, "Ugghh, jinjja? aku kira ia adiknya."

"Banyak yang bilang seperti itu.." Sooyeon noona tersenyum.

.

.

.

14.23 KST

Kami sudah sampai di rumah, perjalanan yang cukup melelahkan. Aku sangat lelah sekarang, sangat lelah. Why? kau tahu mengapa? Perjalanan antara Incheon-Seoul ataupun Seoul-Incheon bukan perjalanan yang cepat. Sangat memakan waktu.

"Eunkyung eomma, Kimhyung appa.. Sooyeon tiba.." benar saja, adik dan kakak tidak beda jauh. Namun kuakui, Sooyeon noona lebih dewasa daripada Soojung (memang begitu >.
"Uh, Sooyeon-ie.. kau telah tiba? MWO? Siapa kedua namja kecil ini?!" eomma menatap kaget ke arah Seoeon dan err- adiknya.

Sedangkan, kedua namja itu hanya tersenyum kecil seraya sedikit tertawa.

.

.

.

"Kau tenanglah, Sooyeon-ie. Kami akan menjaga kedua anakmu dengan baik. Begitupun dengan Jinyoung dan Soojung. Jinyoung dan Soojung pasti senang akan kehadiran mereka." ujar Eomma seraya menepuk pundak Sooyeon noona perlahan,

Sooyeon noona tersenyum, "Terima kasih, eomma."

Appa memandangi Seoeon dan adiknya seraya tersenyum, mereka berdua sedang bermain bantal yang berada di sofa. Appa pun mengambil Seoeon dan membawanya duduk di pangkuan appa.

Seoeon sama sekali tidak menangis dan malah melempar tawa ke arah appa, "Sooyeon-ie, sudah lama aku ingin mempunyai cucu. Tapi.., Jinyoung sama sekali tidak mau untuk menikah. Tapi sekarang aku sudah senang dengan kehadiran dua anakmu ini. Dan, siapa nama mereka berdua?"

"Wu- err maksudku Jung Seoeon, yang sedang appa pangku dan juga Jung Seojun yang sedang bermain bersama Jinyoung." ujar Sooyeon noona.

Aku menatap Sooyeon noona, "Wu? apa mantan pacarmu itu orang China, noona-ya?"

"Ne, ia orang China tapi ia bekerja di Jepang. Makannya, aku bertemunya di Jepang."

Eomma menatap Sooyeon noona, "Mengapa kau tidak menamakan dia Wu Seojun dan Wu Seoeon saja, Yeon-ie?"

"Aku hanya tidak mau memakai nama ayahnya, eomma."

"Eung, tapi dimana Soojung? mengapa ia sedari tadi tidak kelihatan? apa ia tidur?" tanyaku. "Ah, Soojung-ie? ia sedang pergi ke rumah paman mu, Young-ie."