a Bitter Truth

47 3 1
                                    

Sebuah kapak besar yang berkarat terayun dengan sangat kencang ke arahku, aku bergerak menghindarinya, Nibirunian besar yang mengayunkannya nyengir - nyengir tak jelas. Ia terus - terusan berusaha membunuhku dengan kapak besarnya. Aku segera mengeluarkan pedangku, aku memfokuskan pikiranku ke pedangku ini, tulisan tulisan di pedang ini bersinar berwarna biru, aku segera menusukkannya ke nibirunian besar itu dan dia hancur menjadi debu.

"Ter..terima kasih telah menolong kami.." kata anak perempuan yang kira - kira tidak terlalu jauh dibawahku umurnya.

"Bukan masalah, cepat pergi!"

dia segera berlari menjauh.

Aku juga segera menjauh ke arah yang berbeda karena semua orang di sini memperhatikanku.

Pada awalnya, dengan baju zirah dan topeng serta kerudung ini, aku ingin menyamar menjadi seperti para nibirunian itu, untuk mencari Cecillia, tapi.. aku tidak bisa membiarkan gadis itu dipukuli begitu saja, karena membunuh nibirunian besar ini, aku yakin akan lebih susah menyusup..

Aku tetap berjalan menyusuri Jalan Nanas, sepertinya di sini banyak sekali para Nibirunian di sini, sepanjang Jalan Nanas menjadi seperti bazaar, banyak orang berjualan makanan minuman, dan lain - lain, sepertinya masih banyak yang bisa menikmati hidup walau sedang di jajah. tapi para Nibirunian yang kulihat hanya anak buah anak buahnya saja, tapi pikiranku segera berubah ketika melihat seorang pimpinan Nibirunian dengan baju zirah hitam, dia sepertinya sedang bertengkar, banyak orang mengelilingi daerah sana, dan ada banyak anak buahnya di dekatnya. Aku segera kesana..

"Kumohon jangan bawa anakku, kau bisa lakukan apapun padaku tapi jangan bawa anakku" kata seorang pria tua yang sepertinya merupakan penjual minuman, dibelakangnya terdapat seorang gadis muda yang sepertinya anaknya, anaknya hanya tertunduk.

"Hahahaha kau pikir orang tua sepertimu berguna!?" bentak pria berzirah hitam itu. "Hei, singkirkan pak tua ini dan pegangi gadis itu!" perintahnya pada anak buah nya.

"tidak! tidak! ayahhh!" teriak gadis itu saat para prajurit nibirunian menjatuhkan ayahnya ke tanah dan beberapa lainnya memegangi gadis itu.

Sepertinya orang - orang lain yang melihat ini tidak berani, mereka hanya menonton tidak berani berkata - kata.

Bagian kepala baju zirah hitam pimpinan nibirunian itu perlahan terbuka. Orang ini.... dia seperti yang ada dalam mimpiku.. saat aku bermimpi soal Cecillia..

"Hahahaha, jangan takut, aku akan memperlakukanmu dengan baik" katanya sambil memegang dagu gadis itu.

Dia pasti berhubungan dengan masa laluku dan.. Cecillia.. aku harus menanyainya langsung.

Orang tua yang dijatuhkan sepertinya sudah kehilangan akal, sepertinya demi melindungi anaknya, ia mengayunkan sebuah batu besar untuk memukul pimpinan Nibirunian itu.

"Duakkk" batu itu benar - benar menghantam kepalanya dan.. batu itu hancur! Gila! Sepertinya dia memang lebih kuat! Dia segera menoleh lalu tertawa "Hahahahaha, belum menyerah juga pak tua?"

Orang tua itu sepertinya ketakutan, dia lalu terjatuh dan terus mundur ke belakang. "Kau akan mati karena melakukan itu pak tua, Hahahahahaha" kata Nibirunian berbaju zirah hitam itu sambil mengangkat tangan kanannya, tiba - tiba muncul semacam aura - aura gelap, aku tidak tahu apa itu, tapi aura - aura itu membentuk semacam tombak yang melayang - layang, orang itu mengayunkan tangannya ke depan dan tombak itu akan segera membunuh orang tua itu.

"CTINGGG" suara itu terdengar begitu keras saat pedangku tertabrak tombaknya. Ya, aku melindungi kakek ini, aku tidak mungkin bisa membiarkan satu manusia lagi mati sia - sia.

InvasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang